"Nuna, aku sangat berharap hari seperti ini akan terus berulang sampai kita bisa menikah nanti" Ucapku sambil memamerkan senyum penuh cinta kepada Chayoung nonna.
Chayoung nonna membalas senyumku, tapi ada sedikit keganjalan disenyumnya. Apa ia sakit?
"Nuna, ada apa? Apa ada masalah? Atau kau sedang sakit? Jika nuna sakit seharusnya nuna tidak usah mengiyakan ajakkan ku untuk membuat pesta kecil ini" tanyaku khawatir.
"Jungkook-ah, gwaenchana"
"Eum, baiklah jika nuna tidak apa-apa"
Aku kembali melakukan aktifitasku, menyiapkan beberapa jenis makanan. Menumpahkan semua makanan yang terbungkus oleh plastik kedalam mangkok. Setelah itu menatanya dengan rapih diatas meja. Aku harap ini bisa menjadi pesta yang cukup menyenangkan meskipun ini sebuah pesta kecil-kecilan.
Aku mengundang beberapa teman-temanku dan begitu juga dengan Chayoung nonna. Aku dan nonna hanya ingin berbagi kebahagiaan dan bersenang-senang setelah kami semua berkutik dengan kegiatan kami beberapa hari kemarin. Aku dan beberapa temanku telah menyelesaikan ujian akhir, beberapa temanku yang lain telah menyelesaikan tugas terakhir mereka di tempat kerjanya sebelum libur, begitu juga dengan Chayoung nonna.
"Nuna, apa sudah selesai?"
"Sedikit lagi, apa teman-temanmu sudah dekat sini?"
"Ya, katanya hanya tinggal beberapa menit lagi mereka sampai di kafe depan"
"Baiklah, kau temui saja teman-temanmu dulu. Aku disini menyelesaikan sisanya, jangan khawatir teman-temanku juga sebentar lagi sampai dan membantuku."
"Oke, panggil aku juga jika nuna membutuhkan sesuatu. Aku pergi dulu, sepertinya mereka sudah sampai di kafe depan"
Setelah aku mendapat anggukan dari Chayoung nonna, aku langsung melangkah meninggalkan taman menuju kafe depan. Teman-temanku baru saja turun dari mobilnya dan melambaikan tangannya memanggilku. Disitu sudah ada Jimin hyung, Taehyung hyung, Yoongi hyung, Hopie hyung, dan Namjoon Hyung.
Kami semu duduk di kursi yang sudah tersedia dalam kafe. Suasana di kafe cukup ramai, karena hari ini memang hari libur jadi semua orang mungkin memilih untuk bersantai.
Sudah lama kami berenam tidak berkumpul seperti ini semenjak Yoongi hyung dan Namjoon Hyung mulai berkerja. Lihatlah, meskipun sudah libur, Yoongi hyung masih sibuk dengan perkerjaannya. Banyak sekali telepon yang diterima sejak tadi, tapi Yoongi hyung tetap menyediakan waktu untuk kami dan menunda pekerjaannya."Ya, Jungkook" panggil Taehyung hyung sambil meneguk minumannya.
"Wae?"
"Apa kemarin malam Chaeyoung bersama denganmu atau menghubungimu?"
"Ani, memangnya kenapa, hyung?"
"Shhh, itu aneh" Taehyung hyung mendelik bingung sambil terus meminum kopi yang ia pesan.
Aku sedikit penasaran dengan apa yang terjadi kemarin malam. Memang kemarin malam aku mencoba untuk menghubungi Chayoung nonna beberapa kali namun Chayoung nonna tidak mengangkatnya. Apa Taehyung hyung mengetahui sesuatu?
"Ya kau tau, kemarin saat aku sedang mencoba untuk minum di club aku melihat seseorang yang mirip sekali dengan Chayoung. Perempuan itu bersama dengan laki-laki dan errr.. Sudahlah, kurasa itu bukan Chayoung. Mana mungkin dia melakukan hal itu dibelakangmu bersama laki-laki lain. Jangan kau pikirkan apa yang tadi aku katakan" Taehyung hyung kembali melakukan aktifitas meminum kopinya setelah menjelaskan apa yang terjadi kemarin malam.
Aku juga berpikir seperti itu, tidak mungkin juga Chayoung nonna melakukan hal macam-macam dibelakangku. Chayoung nonna bukan perempuan seperti itu, nonna perempuan baik-baik karena dari itu aku sangat menyukainya. Ya, aku yakin.
"Hei, Kook. Apa yang kau pikirkan? Apa kau mencurigai Chayoung? Hey, kau yang bilang padaku waktu itu, Chayoung perempuan yang baik."
Jimin Hyung membuyarkan lamunanku, aku mengangguk menyetujui ucapannya, "Ya kau benar hyung, lagi pula aku tidak mecurigainya. Baiklah, kurasa pestanya akan mulai. Kajja, kita kesana. Chayoung nonna juga pasti telah menungguku"
"Baiklahh, kajjaaa!! Aku juga sudah lapar" Ucap Taehyung hyung dengan semangat sambil mengelus-elus perutnya.
Ck, hanya itu yang ia pikirkan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly / Jeon Jungkook
FanfictionSemua kehangatan itu telah pergi tapi aku masih bersyukur atas dirimu, aku bisa melihatmu tidak peduli seberapa jauh dirimu pergi. Itulah satu-satunya hal yang aku harapkan, melihatmu terbang dengan indah Jangan khawatirkan aku, aku bisa mengembalik...