Ch.3

48 3 2
                                    

Meninggalkannya sepertinya itu cara terbaik yang bisa aku lakukan sekarang. Aku hanya berharap hubunganku dengan Chayoung nonna tidak akan berakhir sampai sini. Sungguh, itu hanya akan menjadi mimpi burukku.

Melihat wajah Chayoung nonna membuatku tidak bisa berkata-kata. Apa aku sudah dibutakan oleh cinta? Mungkin saja.

Jadi apa yang Taehyung hyung lihat itu benar. Mungkin saja memang itu laki-laki yang bersama Chayoung nonna. Tapi, kenapa Chayoung nonna melakukan itu? Apa Chayoung nonna sudah bosan denganku? Ahhh, begitu banyak pertanyaan dalam kepalaku sekarang. Ternyata begini rasanya sakit hati untuk yang pertama kalinya.

"Hey! Apa yang kau pikirkan? Apa kau ingin berciuman dengan tiang?"
Seseorang menarik bajuku dari belakan dan menyadarkanku dari lamunan. Kuhentikan langkahku dan berbalik. Mendapati seseorang yang memanggilku tadi. Jimin hyung.

"Ya ya ya, apa yang terjadi? Jarang sekali kau melamun seperti itu" tanya Jimin hyung.

"Ani, tidak ada apa-apa hyung" Jawabku sambil tersenyum, mencoba menyembunyikan semua yang baru saja terjadi.

Sebelum aku mengetahui apa alasan dibalik semua yang Chayoung lakukan tadi, aku akan menyembunyikanya dulu. Aku tidak mau jika Chayoung nonna disimpulkan menjadi perempuan yang jahat, Chayoung nonna perempuan yang baik. Aku kenal dirinya.

"Eii, kau mencoba membodohiku, Jeon Jungkook"

"Tidak aku bodohi juga, dirimu memang bodoh hyung"

"Ya! Dasar bocah, hanya karena dirimu satu tingkat denganku jangan berlagak kau pintar." Jimin hyung memukul lenganku pelan, "Tapi, memang sih kau pintar ._."

"Sudahlah, dimana yang lain?" tanyaku sambil berjalan meninggalkan Jimin hyung.

"Molla. Maka dari itu aku mencarimu bodoh"

*
Sampai sekarang aku tidak melihat Chayoung nonna. Bahkan batang hidungnya pun aku tidak melihatnya. Apa Chayoung nonna tidak akan memberitahu tetang semuanya yang telah terjadi tadi pagi? Ah, itu semua membuatku gila.

Aku masih mencoba untuk menyembunyikannya dari Jimin hyung, Taehyung hyung, Namjoon hyung, Hopie hyung, dan Yoongi hyung. Aku masih akan menunggu alasan Chayoung nonna yang akan ia berikan. Apapun itu aku juga akan menerimanya, karena itu adalah pilihannya. Meskipun keputusannya adalah sesuatu yang tidak aku harapkan.

"Jeon Jungkook, apa yang sebenarnya kau pikirkan? Dari tadi aku sudah berbicara sampai berbusa dan kau tidak mendengarnya." Namjoon hyung menyadarkanku dengan pukulannya tepat dikepalaku.

"Mianhae hyung, ada sedikit yang mengganggu pikiranku, tapi tidak penting. Jadi tadi apa yang kau katakan?"

"Ah, jinja." Namjoon hyung mengacak-ngacakkan rambutnya sedikit frustasi, "jadi begini, tadi aku melihat Chayoung masuk kedalam sebuah mobil. Dan kau tau, siapa seseorang yang berada dalam mobil itu?"

"Ani, aku kan tidak melihatnya. Hyung yang melihatnya, jadi mana aku tau siapa yang ada didalam mobil itu" jawabku santai dan mendapat satu pukulan dikepalaku oleh Namjoon hyung.

"Dasar bodoh, bagaimana bisa kau menggunakan otak bodohmu itu untuk loncat tingkatan? Ck"

"Entahlah, hyung. Lalu memangnya siapa yang ada dalam mobil itu?"

Namjoon hyung tampak sedikit berpikir, "aku tidak tau pasti, tapi dia seorang laki-laki, menggunakan baju berwarna hitam, rambutnya yang dicat blonde, cukup tinggi, dan.. Sedikit tampan. Apa dia memberitaumu mau kemana?"

Baju berwarna hitam, rambut blonde, cukup tinggi dan tampan? Apa laki-laki yang bersama Chayoung nonna tadi????

"Apa yang akan laki-laki itu lakukan lagi dengan nuna? Kenapa nuna mau ikut dengannya dan meninggalkanku disini?" gumanku pelan agar tidak ketauan oleh hyung-hyungku.

"Lakukan lagi? Kau bicara apa Jungkook? Kenapa berbicara dengan suara pelan seperti itu, bodoh"
Taehyung hyung mendengar apa yang telah aku ucap. Ah, tidak seharusnya aku mengeluarkan suara.

"Ani hyung. Bolehkah aku mencari Chayoung nuna sebentar?" tanyaku.

"Jadi Chayoung tidak memberitaumu mau kemana dia? Baiklah, aku ikut bersamamu mencari Chayoung" Yoongi hyung membuka suara, sejak tadi Yoongi hyung hanya mendengarkan pembicaraan kami sambil menyelesaikan pekerjaan liburnya.

"Baiklah, kajja hyung"

"Sebentar" Jimin hyung menahan pergelangan tanganku, "memangnya kau pikir kita akan diam disini saja? Kita juga akan membantumu mencari Chayoung. Itu akan membuat lebih cepat menemukannya, otte?"

"Yaa Park Jimin! Aku masih lapar bodoh, kita habiskan makanan ini dulu baru mencari" bantah Taehyung hyung sambil menunjuk beberapa makanan yang ada di depannya.

"Ck, ya idiot!, kau akan ikut atau tidak? Jika kau ingin menghabiskan makanan ini, akan aku tinggal" balas Jimin hyung.

"Ya bantet! Ga-"

"Ck, Jimin Taehyung, kalian akan ikut atau berdebat disini? Sudah tidak ada waktu lagi" potong Yoongi hyung

Jimin hyung dan Taehyung hyung hanya mengangguk dan mengikutiku dan Yoongi hyung di belakang, begitu juga dengan Namjoon hyung dan Hopie hyung.







TBC

Butterfly / Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang