Kaca jendela

29 3 2
                                    

Pagi ini... Ku putuskan untuk menutup jendelaku serapat-rapatnya... Aku berjanji takkan lagi kubuka jendela itu...
Ketakutan itu masih membayang-bayangiku..
Aku ingin tidur untuk waktu yang lama...

Setelah beberapa hari setelah hari itu... Kacaku di lempari sesuatu.. Aku membuka kembali jendela itu..
Dan...
Setumpukan pesawat kertas memenuhinya..
Laki-laki itu masih menungguku...
Aku kembali memikirkannya..

Author POV

Dari balik kaca jendela itu gadis itu menangis dan menulis nama rain...
Pada kaca jendela yang di tutup rapatnya..

Rani POV

Ketakutan itu masih saja membayangiku...
Aku takkan mungkin membacanya lagi..
Dan melupakan semuanya.

************************
Rain POV

Hey....... !!! rain..???
Seseorang memanggilku..
Ada apa bob.. Kataku..
Hmm.. Bobi menanyakan gadis yang tak sengaja kulihat saat mengambil bola...

Aku memang memikirkannya...
Mata biru itu.. Aku selalu memikirkannya..

Setelah bobi pergi.. Aku sempatkan diri untuk melihatnya kembali di rumah itu...

Hmm rumah ini sangat besar dengan 5 orang penjaga yang berjaga..

Aku tak ingin masuk aku tak punya keberanian untuk itu..

Setelah lelah menunggu di luar tak ada yang kulihat dari rumah itu.. Tak ada seorangpun yang datang, dan tak ada seorangpun yang pergi
Mmm.. Sungguh rumah yang aneh untuk rumah sebesar ini..

Pikirku untuk kembali ke taman pohon cemara.  Taman itu taman yang indah.. pohon cemara menghiasi taman itu, mungkin itu sebabnya dinamakan taman pohon cemara..

Setelah tiba.. Aku duduk di salahsatu kursi di taman itu.. Udara yang sejuk menyapaku.. Sengaja aku duduk mengarah kerumah itu, agar aku bisa melihatnya mungkin saja..

Setelah beberapa saat salah satu Jendela lantai dua rumah itu terbuka... Ahh... Itu dia...
Aku melihatnya cukup lama.. Rasa penasaranku terhadapnya membuatku tak berpaling sedikitpun..

Tiba-tiba dia menutup tirai jendelanya...

Aku tersentak sebentar..
Apa dia tak ingin melihatku.. Atau dia malu karena aku menatapnya..

Mmm sungguh gadis yang misterius...
Tapi dalam hati aku ingin mengenalnya...

Tak lama.. Rain.. Kata seseorang dari ramainya jalan itu.
Ahh.. Nampaknya bobi..
Dia sudah selesai dengan tugasnya di rumah..
Bobi menarikku untuk pergi menolongnya.. Dia masih saja meminta bantuanku untuk menyelesaikan tugas kampusnya..
Tapi sudahlah bobi adalah sahabat lamaku.
Kami telah berteman sejak SMA..
Sampai dibangku perkuliahan..
Akupun pergi walau tak ingin beranjak dari tempat itu.. Tapi sesuatu menghantuiku..

Rasa kecewa... Entahlah apa... Tapi mungkin..

PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang