Misterius

16 1 2
                                    

Setelah dari itu, aku memutuskan tak kembali kerumah itu, walau rasanya ingin... Aku masih penasaran dengan gadis itu...

Tapi biarlah.. Mungkin dia tak ingin melihatku.. Hehe senyum kecil dibibirku..

Hari-hari berlalu.. Dan aku seperti biasa melewati persimpangan jalan dekat rumah gadis itu, rumah itu seperti biasa terkunci rapat dengan beberapa penjaga di luar...

Griiingg... Griiingg.. Bel apa itu kataku.. Pintu rumah itu terbuka...

Padangan mataku tertuju pada seorang gadis yang keluar dari rumah itu..

Hmm itu dia..
Tapi kenapa matanya ditutupi kain seperti itu?
Aneh.. Apa yang terjadi..

Gadis itu kemudian masuk kedalam mobil dengan pengawalan yang ketat..

mobil itu keluar dari gerbang menuju suatu tempat..
Pikirku mungkin kesekolah.. Bisa kulihat dari baju yang dipakai gadis itu.

Mobil itu melewatiku dan gadis itu berlalu.. Ku lihat sedikit wajahnya di balik kaca mobil itu.. Wajah yang datar tanpa senyum serta penutup mata hitam di matanya..

Seandainya saja dia melihatku.. Kenapa ada penutup mata itu..

Pikiranku kacau gadis itu terus saja membuatku penasaran dengannya..

Penutup mata, pengawalan yang ketat serta rumah yang tak pernah dibuka.. Wajah yang datar..
Semuanya terasa misterius.
Perasaanku mulai merasakan sesuatu.. Mungkin saja Cinta...
Sudah kuputuskan. Aku ingin mengenal gadis itu kembali..
Dan mencari tau sebenarnya gadis seperti apa dia...
Langkahku semakin cepat menuju persimpangan jalan, dengan perasaan yang penasaran ini, aku mencoba pergi ke sekolahnya...

Setibanya disana... Aku dihadang oleh penjaga sekolah..
Tidak boleh masuk. Jam pelajaran sedang berlangsung!

Maaf pak hanya sebentar saja pak aku ingin menemui seseorang kataku..
Penjaga sekolah itu masih saja tak mengijinkan..

Yaa sudah aku menuggu diluar.. Dengan wajah yang kesal.
Setelah 4 jam aku menunggu. Akhirnya jam sekolahpun selesai..

Kulihat jam empat jam aku menunggu..

Gerbang sekolah dibuka.. Riuh sekali disini,
yah... memang aku juga pernah merasakan kesenangan saat pembelajaran usai.. Hehe..

Di mana mobil itu.. Tak kulihat mobil itu dari sini..
Kuputuskan untuk masuk kedalam..

Dari jauh kulihat lagi gadis itu.. Menuju ke arahku dengan mata yang ditutup hal yang sama yang kulihat..
Sama persis
dengan pengawalan penjaga di sekelilingnya..

Gadis itu semakin dekat dan melewatiku..
Lagi.....
Aku masih terdiam entah apa yang ku pikirkan..
Aku melewatkannya lagi.

Walaupun Pikiranku penuh dengan bayangan gadis itu..tapi tak mungkin seperti ini untuk bertemu

Seseorang menghampiriku..
Nak sedang apa disini.. Bukannya jam sekolah sudah selesai..

Nampaknya beliau adalah guru sekolah ini.
Dengan wajah yang masih menahan sesuatu mencoba bertanya kepada guru itu.
siapa tau saja guru itu dapat menjelaskan sesuatu...

hmm.. Setelah menanyakan gadis itu, guru itupun terdiam..
Wajahnya menjadi tegang dan serius..

Dia... Gadis yang baik.
Ayahnya adalah pemilik sekolah ini.. Ayahnya menyumbangkan sekolah ini kepada yayasan kami..
Keluarganya sangat dihormati di kota ini..
Tapi... Guru itupun berhenti dan menghela nafasnya..
Tapi.. Apa bu..? penasaranku semakin bertambah..

Tapi anak mereka mengidap penyakit..

Penyakit?? Kataku dengan nada yang pelan..

Yaa... Penyakit yang sebenarnya membuat kesulitan pada anak itu..

Penyakit apa bu? Dengan cemas aku bertanya..

Gadis itu tak bisa berada dilingkungan yang ramai.. Dia mengidap phobia keramaian..

Gadis itu ketakutan ketika berada di tengah-tengah keramaian sebab itulah orang tuannya mengurungnya.. Tetapi untuk kebaikannya..
Tapi untuk menjaga supaya anak itu tidak depresi dirumah, saran dari dokter keluarga itu  untuk menyekolahkan dia di sekolah semestinya..
Di sekolah ini... Tapi dengan syarat menjauhkannya dari anak-anak yang lain..
Jadi... Kami membuat kelas khusus.. Kelas itu dibuat hanya khusus gadis itu dan gurunya...

Mendengarkan hal itu aku langsung terdiam membisu...
Dalam hati "sebab itu mereka menutup matanya... Agar tak melihat keramaian...

Terimakasih bu...
Tak berlama-lama lagi akupun bergi dengan kecemasan...
Pikiranku semakin berfikir keras..

Janjiku pada diriku Aku pasti akan bertemu dengannya...

PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang