Pertemuan

13 1 1
                                    

Aku kembali kerumah itu.. Dengan sebuah surat ditanganku..
Aku ingin mencoba menghiburnya..
Semoga saja dia membaca surat ini..

Seperti biasa penjaga masih berjaga diluar..
Gerutuku.. Hufhhh.. Bagaimana bisa masuk.

Oh yaa.. Cara itu..
Cara yang pernah aku lakukan saat mengambil bolaku..
Aku mengelabui penjaga itu dengan seekor anjing..
Haha sangat mudah sx ditipu..
Anjing itu terus menggonggong.. Dibuatnya beberapa penjaga sibuk menenangkan anjing itu.

Dan akhirnya bisa...
Aku bisa masuk...

Aku masuk dan menuju di bawah jendela kamar gadis itu..
Untung saja terbuka..
Ku buat surat itu menjadi pesawat.. Agar mudah untuk masuk ke jendela itu..
Dengan satu lemparan.. Dan masuk!

Aku menunggu sedikit dengan harapan gadis itu membalasnya.. Sudah beberapa menit belum juga di balas surat itu..

Mm fikirku.. Mungkin saja dia sedang tidur.. Ku putuskan kembali Nanti

Tiba-tiba ku lihat kertas yang sama keluar dari jendela itu..
Aku menangkapnya.. Haappp....
dan langsung kembali keluar.. Karna sudah terlalu lama di dalam dan hari semakin gelap..

Di persimpangan jalan kubuka surat itu..
Dan ku baca...

Kamu tau namaku?
Dan Kamu memperhtikanku?
Kenapa, kenapa bisa?

Aku juga melakukan hal yang sama.. aku selalu memperhatikanmu..
Untuk seseorang yang berada di bawah pohon cemara itu...
Tapi aku sungguh tak tau namamu

Hahhh.... gumamku               ternyata gadis ini. Juga merasakan hal yang sama...

Perasaanku bahagia...
Tapi juga kesedihan masih ku rasakan...

Sekaranglah waktunya kita bertemu Rani
ucapku...

Kubalas kembali surat itu... Surat pertemuan aku dan Rani... Gadis jendela itu...

Melakukan hal yang sama melemparkan surat itu kedalam kamarnya...
Dan kembali ke tempat pertemuan sesuai dengan tempat pertemuan yang kutulis di surat itu...

Aku menunggumu di sini rani... Kataku sambil tersenyum bahagia..
Aku bahagia untuk bertemu denganmu rani..
Dan disini cukup sunyi untukmu.. Kupilihkan tempat yang bisa membuatmu tidak takut! Yah memang disini tempatnya.. Hanya ada aku pohon pinus dan rani..

Setelah menunggu lama... Kenapa rani belum sampai... Apa terjadi sesutu di sana...
perasaanku membawaku ke persimpangan jalan...
Suana disini kenapa ramai.. Suaraku keras!

Sekelompok pengusaha jalanan memenuhi tempat ini... Jalan ini ramai lengkap dengan orang-orang yang membeli..

Hari apa ini gumamku!
Haaahhggghh... Ini hari rabu... Hari ini adalah hari vestifal jalanan.. Bodoh.... Kenapa aku lupa!!!!...

Rani..?? Teriakku..
Rani....???
Mataku ku fokuskan kearah kerumunan di sana...
dari jauh samar-samar ku lihat rani ditengah kerumunan itu ...
Ku perhatikan lagi gadis itu memegang kepalanya....
Kulihat seluruh tubuhnya gemetar hebat...
Yaaa... Itu rani!!!

Tanpa berlama-lama aku lari menutupi matanya...
Aku membawanya ke tempat yang sunyi...

Perlahan ku buka tanganku yang menutupi matanya
Rani...? Kataku...

Apa dia bisa melihatku! Matanya masih berkedip entahlah.. Mungkin dia sedang menstabilkan diri...
Tangannya masih ku pegang... Gemetaran ditangannya aku juga merasakannya...

Dan... Rani?....
bangun rani?
Rani terjatuh...

Aku langsung membawanya ke rumah..
Aku tak menghiraukan penjaga rumah itu... Mereka langsung membawa rani. Tapi tak mengijinkan aku masuk..
Aku mencoba masuk tapi mereka nemukulku...
Baiklah aku pergi

Aghh... Maafkan aku rani... Sungguh maafkan aku...

PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang