.
.
.Joy Pov
Menjadi Asisten seorang Idol yang kau benci selama 2 minggu, bagaimana rasanya? Mantap? Iya, sangat jelas!
Harus mengikuti segala perintahnya terus menerus, untunglah, aku harus bersyukur waktuku untuk kembali pulang ke Jepang kurang dari 2 minggu.
Hari ini, Chanyeol menyuruhku untuk membeli Pasta, Pizza, Soda kaleng, Dll dan mengantarkannya ke sebuah gedung pemotretan.
Aku segera menuju ke sana dengan berjalan kaki. Sesampainya di sana aku hendak masuk, tiba-tiba seseorang penjaga mencegahku.
"Siapa kau?"
"Aku Mau mengantarkan ini untuk Chanyeol."
"Oh, kau, biarkan dia masuk." Kata Chanyeol tiba-tiba yang melihatku di depan pintu gerbang.
Aku segera masuk berjalan mengikutinya, Lampu sorot, mic, kamera banyak terdapat di sana. Aku mengikutinya masuk ke ruangan make up artis, ia menyuruhku untuk menaruhnya di meja tengah ruangan itu.
Aku segera menaruhnya, lalu ia duduk di salah satu kursi di depan cermin sambil di rapikan rambutnya oleh salah satu hair style.
"Permisi." Kata seseorang dengan lembut, suara tak asing, Jackson!
Aku yang semula hendak meninggalkan tempat itu tiba-tiba diam membatu di sana. Dia sangat tampan jika dilihat dari dekat seperti ini.
"Untuk para Staff kalian sudah bekerja keras untuk ini, aku membawakan kalian makanan." Katanya sambil menunjukkan beberapa kantong plastik yang ia bawa.
"Tapi aku lebih dulu, kalian Staff lebih baik makan makanan yang aku bawa." Kata Chanyeol sambil bangkit berdiri dari tempat duduknya sambil berdiri berhadap-hadapan dengan Jackson.
"Lagi..." kata Salah satu staff yang sedang menghela nafas lelah karena terlalu sering melihat mereka yang selalu bertengkar di tempat kerja.
"Apa mereka selalu begini jika bertemu di tempat kerja?" Tanyaku kepada salah satu staff
"Selalu, biarkan saja mereka, aku benar-benar lelah, kemarin saja mereka bertengkar, gara-gara itu, salah satu temanku yang melerai harus masuk rumah sakit karena terkena pukulan dari mereka berdua."
"Aku tak mau cari gara-gara di sini, jadi Jackson, tolong pergilah dari sini." Kata Chanyeol dengan tatapan tajam
"Apa kau selalu begini setiap kita bertemu? Dasar pria angkuh! Kau hanya parasit di keluargamu."
"Apa kau bilang!" Chanyeol yang naik pitam langsung menghajar Jackson di dalam ruang make up
Jackson tersenyum sambil menghapus darah di ujung bibirnya menggunakan ibu jarinya lalu mulai menghajar Chanyeol.
"Tidak adakah yang bisa melerai?" Tanyaku pelan pada staff yang lain.
"Kami tak berani, mereka sangat hebat dalam halnya bertengkar."
"Hei, kalian para staff laki-laki, kenapa takut?" Tanyaku yang kesal karena melihat tak ada satupun staff laki-laki yang bergerak untuk melerainya.
"Sial!"
Aku segera berjalan mendekati Chanyeol dan Jackson, baru saja hendak melerainya, tiba-tiba...
"Brukk"
****
"Aku di mana?" Tanyaku begitu membuka kedua kelopak mataku.
"Masih bertanya, di mana lagi kalau bukan di Rumah Sakit." Kata seseorang, sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Ehh..." aku yang terkejut lantas bangkit duduk di ranjang.
"Gara-gara kau, pemotretan ditunda." Kata Chanyeol dingin sambil menatapku kesal.
"Siapa yang bertengkar?! Dan kau tahu, yang kau lakukan ke Jackson itu jahat."
"Kalau kau tak tahu penyebab kenapa aku dengan Jackson bertengkar, jangan pernah membelanya." Kata Chanyeol lalu menggendongku.
"eh.. apa yang akan kau lakukan?"
"Sampai kapan kau mau di sini, ayo pulang, kau sudah mendapat perawatan."
"Aku bisa berdiri sendiri kok." Kataku lalu bangkit berdiri, dan sialnya badanku yang masih sempoyongan.
"Jangan membantah, sehabis ini aku ada jadwal lagi." Katanya lalu mengendongku ala-ala bridal.
"Turunkan aku, turunkan aku sekarang." Kataku sambil memukul-mukulnya, sialnya ia malah menurunkanku di mobilnya.
"Di mana tempat kau tinggal? Aku akan mengantarnya."
****
"Hei setelah ini ke mana?" Tanya Chanyeol yang kesal karena aku terus-terusan menjawab singkat.
"Ke kanan, aku bukan tinggal di Apartemen, jadi masuk daerah perumahan." jawabku singkat
Chanyeol segera melajukan mobilnya ke kanan lalu masuk ke daerah perumahan. Aku meminta berhenti di sebuah rumah, awalnya ia hanya mengiraku bercanda, tapi setelah itu ia terkejut.
"Aku tinggal di sini, terima kasih sudah mengantarku." Kataku berterima kasih lalu hendak membuka pintu untuk masuk ke dalam rumah.
"Sebentar, ada barangmu yang tertinggal." Kata Chanyeol lalu keluar dari mobil sambil memberikannya kepadaku.
"Tasku yang kemarin? Terima kasih, kukira kau tak akan mengembalikannya." Kataku sambil memeluk-meluk slingbagku
Bibi Hye ri segera membukakan pintu
"Siapa di luar, Joy dan Chan-" perkataan bibi terputus begitu melihat Chanyeol di depan rumahnya.
Chanyeol yang melihat bibi Hye ri lantas langsung pamit pergi lalu segera masuk ke dalam mobil.
"Chanyeol... Chanyeol..." kata bibi Hye ri mengejar dan memukul-mukul kaca mobil Chanyeol agar menurunkannya.
Sial, mobil Chanyeol terlalu cepat. Bibi Hye ri mulai meneteskan air matanya, istilah yang tepat untuk ini adalah menangis.
"Chanyeol..." tangisnya meledak.
****
"Bibi ini tehnya." Kataku sambil membawakan secangkir teh.
"Terima kasih." Katanya sambil tersenyum tipis lalu meminumnya.
"Bibi sudah tenangkan? Bibi bisa ceritakan kenapa?" Tanyaku
Bibi kembali meneteskan air mata, air mata itu menetes dan membasahi pipinya.
"Maaf bi, kurasa bibi belum tenang, lebih baik memang tidak di ceritakan." Kataku meminta maaf sambil menghapus air matanya.
"Bibi akan menceritakannya." Jawab bibi sambil tersenyum simpul.
"Chanyeol dan Yuri sudah pacaran kurang lebih hampir 1 tahun lebih, ia bahkan sudah membuat rencana akan menikahinya saat ia sudah selesai dengan EXO. Tapi suatu hari saat Chanyeol membawa Yuri ke sini, saat itu Yuri tidur bersama di kamar bibi, ponselnya berbunyi, pesan masuk dari ponselnya, karena Yuri masih terlelap, segera saja bibi hendak mematikan ponselnya, sialnya, saat itu bibi melihat seorang pria memberi pesan kepada Yuri. bahkan Yuri sering chat dengan pria itu, kalimat sayang layaknya orang pacaran tertera di situ, dan bibi sangat yakin bahwa ia selingkuh. Bibi memberitahukan kepada Chanyeol, tapi Chanyeol tak percaya dan memilih pergi bersama wanita itu." Kata bibi sambil menangis.
"Sabar bi... tapi tunggu dulu, bagaimana bisa Chanyeol ke sini?" Tanyaku penasaran sambil mengelus punggungnya.
"Loh kamu belum tahu siapa bibi dari orangtuamu? Bibi adalah ibu Chanyeol." Jawab bibi
"Oh... eh ibu Chanyeol?"
.
.
.Vote + Comment please ^^
Untuk menghargai cerita aneh ini :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love With Antifan (CHANYEOL)
Fiksi PenggemarPark Chanyeol, salah satu member Boyband ternama di Korea bernama EXO memang mempunyai banyak Fans, tapi bukan berarti ia tak memiliki Antifan. . . Lewat pertemuan bodohnya dengan seorang gadis di Bandara berhasil membuatnya memiliki rasa benci, ta...