Kau kah itu?

144 3 0
                                    

Jimin POV

"Ya ! Jimin , cepatlah! Kau mau kena marah lagi , hah!?"

Aku menggerutu. Kulihat layar handphone ku. Jam 03.24

Hoaahmm.. sejak kapan juga taehyung bisa bangun seawal ini.

"Ya , cepatlah! Kau ingat ,bang sihyuk bilang kita harus datang awal hari ini."

"ne! Sabar sedikit kenapa?" Aku bangkit dari kasur. ahh , wetdream lagi ya. Biasalah , sangnamja mah gini.

"Ya , berapa kali harus kuberitahu?! Cepatlah sebelum namjoon hyung yang meneriakimu"

"ne! arrasoe!"

Aku mengambil handuk dan melewati Taehyung yang sedang sibuk dengan aktivitas mengelap tubuhnya.

***

03.38

"Omo , Jiminie. Apa yang kau lakukan di dalam kamar mandi , hah! Lama sekali.  Ppalli ! Kita hampir terlambat."
Namjoon hyung sebagai leader grup kami memang sangat tegas.

Aku mengangguk. Segara memakai pakaianku. Mengacuhkan. Member lain tidak berkomentar , sibuk dengan ponsel masing-masing. Hanya Taehyung yang menangkap pandangan mataku. Seolah-olah berkata "Tuh kan. Apa juga kataku" shit

Aku tak memakan waktu lama untuk memakai baju. Hanya dengan waktu 2 nenit aku sudah selesai. Aku hanya memakai pakaian biasa. Celana pendek , atau bisa saja dibilang hotpants kalau aku yang memakainya karna pahaku yang besar dengan atasan berupa kaos lengan pendek bertuliskan playboy di tengahnya. Lah , untuk apa berpakaian bagus jika nantinya juga diganti di kantor(?)

"Aku siap"

"Ya! Apa lagi yang kalian tunggu?! Cepatlah!" Namjoon hyung lagi-lagi dengan suara kasarnya meneriaki para member yang sudah mengumpul semua dikamarku dan taehyung.

"Ne , hyung." Jungkook yang pertama kali menanggapi. Diikuti oleh para member yang bangkit dari duduk mereka , berjalan keluar kamar.

°°°

Di Kantor(?)

Aku mendekati Jungkook yang sedang menyantai di sofa , dia sudah selesai di make-up , begitu juga denganku. Jungkook terlihat begitu sibuk dengan ponselnya. Apa dayaku , aku ingin mengajaknya bermain tapi dia kelihatannya sedang malas menaggapi. Aku pun duduk bersandar memainkan ponselku , menunggu member lain selesai di make-up.

Hari ini kami akan melaksanakan fansign di sebuah hotel besar di kota Seoul. Tak sabar rasanya aku bertemu para Army.

***

Ahhh... kenapa aku duduk dilokasi ini.fansign ini seharusnya seharusnya berjalan menyenangkan. Tapi semuanya hancur , ketika aku mendapatkan kursiku di antara para hyung. aisshh, padahal aku ingin berada di antara Jungkook atau Taehyung.

05.30

Para Army sudah berkumpul menantikan kami. Tidak terlalu ramai. Ada sekitar 500 Army yang berkumpul di ruangan ini. Walaupun aku menikmati bertemu dengan mereka , tapi aku juga berharap acara ini tidak akan lama , ditambah lagi aku akan kesepian selama acara ini. Disamping kiriku ada Namjoon hyung. Dikananku ada Yoongi hyung , Jin hyung , Hobi hyung , lalu Jungkook dan Taehyung yang diujung.

Acara fansign ini berlangsung menyenangkan. Tak seburuk yang kubayangkan.

"Oppa , beranikah kau memakan kerupuk ini. Aku baru berani level satu dan itu saja , aku tidak tahan pedasnya. Apakah sebagai namja kau berani melakukannya?"

Salah seorang fans menyodorkan kerupuk kepadaku. Pedas? Level satu? Level apanya? Baru pertama kali aku melihat kerupuk ini.

"Tentu saja , aku tidak takut."

Aku mengambilnya , bumbu kerupuknya menempel di jariku. Kugigit.

1 detik

2 detik

3 detik

PLAKK!! RASA APA INI!

Ya! Apa dia sedang dalam melaksanakan rencananya membunuhku.

" Oppa , mianhae oppa. Aku tidak tahu rasanya akan sepedas itu. Ini kerupuk level 12. Salahku! Mianhae" teriak fans itu sambil menatap punggungku yang segera berlari meninggalkan ruangan menuju toilet.
Aku segera kembali setelah mencuci mulut dan tanganku. Para staff yang baik. Mereka memberiku air es yang sedikit meredakan pedas di lidahku.

Aku segera kembali setelah urusan menetralkan lidahku selesai , aku tidak ingin membuat para Army menunggu terlalu lama.

Acara berjalan sesuai yang diperkirakan. Army datang. Bertegur sapa. Tanda tangan album. Pemberian hadiah. Pemberian hadiah adalah sesi yang paling kusukai di acara fansign seperti ini. Apalagi yang membawakanku hadiah berbentuk produk kecantikan. Walau kadang ada yang jahil membawakanku pita , bandana , dan kerupuk pedas tadi. Memang agak mengesalkan, tapi demi mereka aku sanggup melakukan apa saja. Tanpa mereka aku takkan menjadi seperti sekarang. Aku cinta mereka.

"annyeonghaseyo , siapa nama mu?" Army yang satu ini sepertinya agak pemalu. Menatapku saja dia butuh waktu beberapa detik. Tenang , girl. Aku gak menggigit , kok.

PLAKK!!

Wajahnya!

Apakah itu dia?

"Oppa? Kau kenapa?"

You Are BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang