Filler (1)

948 69 6
                                    

Aku berjalan menuju papan pengumuman. Dari jauh, sudah terlihat banyak orang yang berkumpul disana.

"Minzi, Bagaimana jika kekantin saja dulu? Disana ramai sekali" Protes temanku -Irene- sambil menggembungkan pipinya. Aku melihat papan pengumuman yang dimaksud Irene.
"Tsk, kau kekantin juga ingin makan, kan?" Ucapku kesal.

Kalau aku tidak pergi melihat papan pngumuman, aku tidak akan tahu aku mendapat kelas apa. Tapi, jika aku pergi, pasti akan berdesakan dengan orang banyak.

Pilihan yang sulit bagiku.

Aku menghela nafasku panjang dan kemudian tersenyum lebar kearah Irene.
"Ayo!"
.
.
.
.

Aku mengaduk aduk es batu jus jerukku yang telah habis sesekali melirik arloji ditanganku. Entah kenapa aku merasa gelisah sekali.

"Hei...sudah setengah jam" Aku memberitahu Irene. Sudah setengah jam disini tapi makanan yang ia pesan belum habis juga.

"Ah, nanti. Kau belum lihat? Aku masih belum selesai makan" Ucap Irene santai dan malah melanjutkan aksi makanannya seperti siput. Sangat santai dan lamban.

Lama-lama aku kesal menghadapi orang yang satu ini. Bayangkan, dari tadi sudah tiga makanan yang ia pesan! Dan lebih parahnya lagi, ketiga-tiganya dalam porsi besar! Ckck.

Tapi, tubuhnya tak pernah gemuk-gemuk.

"Sudah berapa banyak kau makan, huh?" Gerutuku kesal. Irene hanya tertawa seperti tidak ada rasa bersalah. Aku mengalihkan pandangannya dan melihat kantin yang sudah mulai sepi. Hanya ada delapan orang disini, termasuk kami.

Iris mataku tak sengaja menangkap seseorang yang tengah berjalan kearah ku. Seseorang dengan pakaian persis seperti siswa badboy dengan laki-laki layaknya siswa baik-baik disebelahnya.

Aku menyipitkan mataku untuk memperjelas penglihatanku.
Aku terkejut saat melihat siapa yang datang.

Junkai dan Liu Zhihong.

Dua orang yang selalu mencari masalah. Kecuali Zhihong.

Aku cepat-cepat mengalihkan pandanganku saat melihat mereka berdua.

"Kau tak bisa cepat sedikit?" Desakku sambil berbisik-bisik. Irene tak menghiraukanku yang sedang panik dan malah semakin santai.
"Kenapa sih? Lagian, kelas baru dimulai besok kan?" Ucap nya santai.
"Aku tahu" Ucapku cepat. Aku bangkit dan berjalan kearah Irene. Aku menarik tangannya paksa. Menjadi tokoh antagonis sementara yang tidak rela melihat Irene berdua dengan makanannya.

"Ada apa?" Ucapnya sebal.
"Tak apa, ayo cepat!" Aku memaksanya. Aku membalikkan badanku. Mataku membulat sempurna saat melihat Junkai berada didepanku sekarang. Aku sontak mundur selangkah mensejajarkan tubuhku dengan Irene.

"Kenapa?" Tanyanya melihat kearahku datar. Irene hanya melihatnya sambil berbinar-binar. Ia menyenggol tanganku antusias.

"Harusnya aku bertanya, kenapa kau disini?" Tanyaku tak kalah datar.
"Karena ini tempat umum, Semua siswa berhak datang kesini" Jawab nya langsung dan mantap.

Aku terdiam. Kenapa aku menanyakan pertanyaan itu sih?!

"Karena kau bodoh" Ucap Junkai saat aku terdiam. Aku memandangnya tak percaya. Ia mengetahui isi pikiranku?!

Teacher & Doctor [TFBOYSWJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang