O3

5.8K 542 4
                                    

Kring!
Kring!

Bel yang paling di favorit kan seluruh murid itu pun berdering dengan indah ditelinga mereka, para murid.
Mereka pun segera memasukkan buku pelajaran ke dalam tas dengan asal dan segera melesat keluar setelah sebelumnya memberi salam kepada sang guru yang tengah mengajar.
Begitu pula dengan Baekhyun, si murid jepangan baru. Ia memasukkan buku bukunya kedalam tas dengan rapi nya, menurut Sehun si teman sebangkunya. Sebenarnya sejak tadi ia mendengus sebal kepada seseorang bertubuh abnormal, menurutnya, yang tengah menatapnya dan itu membuatnya risih bahkan sangat risih.

Ya, Park Chanyeol, seseorang yang sedari tadi menatap Baekhyun. Dan sial bagi Baekhyun karena hanya ada mereka berdua didalam kelas itu.

Dimana Sehun? Kai?

Jawabannya adalah,

Chanyeol mengusir mereka,

licik memang. Hm.

"Berhentilah menatap ku, sialan," hardik Baekhyun to the point

Chanyeol terkekeh dan tanpa aba-aba ia mengusak rambut Baekhyun gemas. Sementara yang diusak rambutnya menatap sengit.

"Ayo pulang.." ucap Chanyeol sambil mengarahkan tangannya untuk meraih pergelangan tangan Baekhyun. Namun siapa sangka? Baekhyun menepis tangan Chanyeol.

"Aku pulang dengan supir ku. Dan terimakasih atas tawaran mu, Park." ucapnya lalu melenggang pergi

.
.

Malam ini berbeda dengan malam sebelumnya. Karena salju yang turun malam ini lebih lebat dari malam sebelumnya dan itu membuat siapa saja yang merasakannya malas untuk beraktivitas.
Sama halnya seperti saat ini, dikediaman Keluarga Kim, tepatnya dirumah Jongin atau Kai atau apalah itu. Terlihat tiga orang yang kita ketahui bernama Kai, Chanyeol, dan Sehun. Mereka terlihat sedang asik memainkan stik playstation yang mereka pegang masing-masing. Sampai dua orang diantara mereka beradu mulut seperti,

"Heh albino! Ayolah kau belikan makanan sebentar saja."

"Diluar sangat dingin, sialan, kau mau aku mati kedinginan dijalan nanti?"

"Apa peduli ku. Aku hanya peduli dengan perutku."

"Kalau begitu pergi dan beli lah sendiri. Kaki mu utuh kan?"

Chanyeol yang mendengar perkataan Sehun yang menyerupai perkataan Baekhyun disekolah tadi pun melirik ke arah Sehun dan menyentil dahinya.
Sehun mengerang. Kai menatap datar.

"Yak! Kenapa kau menyentilku sialan!"

Chanyeol menggedikkan bahunya.

"Pergilah, Hun, serius aku sangat lapar kau tau?"

"Apa peduli ku."

"Yak!"

Pukk!

Chanyeol melempar stik nya lalu berdiri.

"Fine! Biar aku yang beli,"

"Kau yang terbaik, hyung!" seru Kai

"Mana uangnya?"

"Ku kira kau akan mentraktir" ucap Kai santai. Chanyeol mendengus. Sehun menatap Kai datar.

"Baiklah baiklah.."
Kai merogoh saku celananya lalu mengeluarkan uangnya.

"Aku mau mi ramyun dan soda. Kau mau pesan apa, Hun?"

"Mi ramyun, sosis panggang, dan soda."

"Ssh.. Baiklah!" jawab Chanyeol sedikit meringis. Ingin rasanya meninju dua makhluk dihadapannya itu.

.

Salju turun semakin lebat, dan 15 menit sudah Chanyeol berkeliling dengan memakai mantel tebal tentunya mencari kedai yang menjual sosis panggang pesanan Sehun dan akhirnya ia menemukan kedai itu. Setelahnya, ia harus pergi ke minimarket untuk membeli ramyun dan soda untuk dirinya dan kedua temannya.

Di minimarket, Chanyeol berkeliling sambil membawa troli kecil dan mendorongnya.
Dapat.
Ia menemukan rak berisi ramyun yang dicari lalu mengambilnya dan meletakkan di troli.
Soda. Ya.
Ia mendorong lagi trolinya menuju rak minuman.
Saat ia akan mengambilnya,

Puk!

Seseorang menepuk bahunya, ia sedikit terlonjak karena kaget. Chanyeol menoleh, dan..
Ia sedikit membolakan matanya,

"Ahjumma..?"

.

Siapa?
Dan apa yang terjadi?
.

T.B.C
jangan lupa voment👇

Still MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang