"..Uhm......" Gumam Nicky
Mella, Nita dan Teman-teman lainnya yang dari tadi sibuk membicarakan tentang film-film baru dibioskop tanpa memperhatikan mereka bertiga kini pandangan mereka seketika tertuju kearah Nicky disaat yang bersamaan.
Anak kecil itu kemudian melepaskan genggaman tangan Mella dan melarikan diri membawa uang yang diiming-imingi oleh Nita.
"...Eh.." Sontak Mella melihat kearah anak kecil yang berlari itu
"Dek dek dek!" Teriak Nita memanggil anak kecil itu berharap ia akan kembali lagi untuk memperjelas maksud dari perkataannya tadi tetapi anak itu hanya menengok kembali dan memamerkan senyuman kemenangan dan terus berlari.
"Ah elo sih, Nick" Ujar Nita menunjukkan bahwa ia kesal kepada Nicky. "Ngapain sih lo pake keselek segala!? Jangan-jangan lo tau ya siapa yang ngasihin surat itu? Makanya lo kaget!? Yakan!?" Tanya Nita curiga kepada Nicky
"Hah?? E... Engga kok Nit. Gue c.. cuma ngga habis pikir aja ama kelucuan anak tadi. Dikasih duit segitu langsung hampir buka rahasia orang. Untung dia tau bates. Emang.. kadang anak kecil selugu apapun tetep gabisa dipercaya ya.. Hehe" Jawab Nicky sambil tertawa menutupi kecemasannya "Aduh gue kebelet pipis nih. Gue ke toilet dulu ya." Lanjutnya sambil berdiri dan berjalan menuju kamar mandi kantin guna menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak diinginkannya yang dapat membongkar identitas dirinya sebagai penggemar rahasia
"ffffft... untung aja.." Gumam Nicky didepan kaca kamar mandi sambil menghela nafas kemudian menunduk dan merasakan detakan jantungnya yang sangat cepat dengan meletakkan tangan dan mengusap dadanya
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Nick. Kata Mella lu mau ada usul buat scene ke 4 ya?" Tanya Bella yang sedang duduk diruang tamu rumah Cici bersama teman sekelompok lainnya untuk mengerjakan tugas mereka.
Ruang tamu tersebut luas dan terletak dekat tangga melingkar dirumah Cici. Ruang tamu tersebut memiliki 2 sofa panjang dan 2 sofa yang hanya dapat diduduki oleh satu orang. Semua sofa tersebut berwarna cokelat muda dan ada meja kaca persegi panjang berkaki besi berwarna hitam ditengah ke empat sofa tersebut yang dialaskan dengan sebuah karpet polos dan bersih yang juga menyesuaikan warna sofa ruang tamunya yaitu cokelat muda polos. Beberapa dari mereka duduk disofa dan sisanya duduk dikarpet agar lebih mudah untuk menulis segala hal yang diperlukan karna letak setiap sofa dan meja kaca tersebut tidak terlalu dekat sehingga sedikit lebih sulit jika harus menulis sesuatu dimeja kaca dan duduk disofa.
Kali ini mereka mengerjakan tugas bersama rumah Cici karna Cici dan teman-temannya yang lain merasa tidak enak jika harus terus-terusan merepotkan Mella dan keluarganya untuk mempersiapkan suguhan makanan untuk mereka. Terlebih lagi, Cici membutuhkan porsi makanan yang lebih banyak dari teman-teman lainnya karna ia memiliki badan yang harus dipenuhi dengan makanan yang tidak sedikit atau dengan kata lain, ia memiliki tubuh yang agak gemuk.
"Iya, Bell." Nicky menjawab pertanyaan Bella "Biar lebih jelas lagi scene ke 4 dan jelas endingnya. Gue mau bikin scene yang ke 4 jelas tanpa nambah-nambahin dialog nya." Jelasnya
"Nick, kenapa lu lebih milih buat nambahin scene adegan aja tanpa dialog? bukannya kalo pake dialog bakalan lebih gampang dimengerti ya?" Tanya Gina
"Kalo menurut guesih, lebih baik penikmat film kita juga mending kita ajak mikir. Jadi bukan kita doang yang mikir untuk bikin film ini, tapi penonton juga mikir pas nonton. Tapi adegan yang gue tambahin ini bukan cuma untuk memperkuat alesan dari adegan di scene 4, Tapi juga untuk memperjelas ending dari film ini. Jadi ending nya juga nggak gampang-gampang ketebak amat, Gin. Biar penikmat film juga pada penasaran pas nonton." Tegas Nicky
KAMU SEDANG MEMBACA
#Complete Grandma's Secret Perfume (Gxg)
RomanceEngkau adalah senja terindah.... Sampai pada akhirnya malam datang menjelang meredupkan indahnya cahayamu.