Sejak kapan senja begitu menarik untuk menjadi objek estimasi? Sejak kapan mentari suka berjanji membawa udara baru, padahal sengatnya tak ada ubah? Sejak kapan hujan menjadi begitu ramah, berbicara mendahului mulutmu mengucap? Ya. Sejak hari itu.
Sampai sajak ini selesai ditulis, ada gibah yang masih utuh membatu. Belum mampu dipecah. Tidak ada yang bertanggung jawab atas sebuah gibah. Tidak. Ia lahir atas pemikiran, hati, dan dimensi yang tanpa sadar kurangkai dan kuledakkan sendiri. Dengan kata lain, aku yang membuat, ya, aku juga yang meledak.
Maaf, aku lupa kapan kau berhenti dan kapan aku harus berhenti, gibah.
PS : Anomali sekali. Lepas mendapat almamater malah menulis ini. 23.12. Dari sudut dunia paling indah.
![](https://img.wattpad.com/cover/77166678-288-k525107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd
Historia CortaSajak, cerpen, atau sekedar curhat ngalor-ngidul. Karena pekerjaan penulis adalah menulis :-)