Calvin Harris ft. Ellie Goulding - Outside
-o-
Galen melangkah keluar dari kamar mandi sudah memakai celana jeans dan kaus hitam polos serta handuk yang tersampir di leher, tak luput rambut cokelatnya yang basah. Ia baru saja beres mandi. Kedua bola matanya menatap Sesil yang sedang berbaring dengan posisi tengkurap, tangan mungilnya mencoret-coret kertas menggunakan spidol merah. Rambut hitamnya dicepol hingga memperlihatkan pipi tembemnya yang menggemaskan.
Galen tersenyum, lantas melangkah menghampiri adiknya dan duduk ditepi ranjang, ''Sesil gambar apa?''
Sesil mendongkak menatap kakaknya lantas nyengir, ''Cecil lagi gambar bebek.''
Galen menatap kertas itu, kedua alisnya menaut samar. Mana yang bisa disebut bebek? Selain hanya coretan abstrak yang ia yakin seperti benang kusut.
Tangan Galen mengusap lembut pipi tembem adiknya lantas mengambil alih spidol itu, ''Abang bikinin.''
Sesil memperhatikan gerakkan tangan Galen, coba mencerna setiap gerakkan itu.
''Ini baru bebek.'' Galen menunjuk hasil karyanya.
Mata bulat Sesil berbinar, ''Waa bibirnya bagus ya monyong-monyong.''
Galen terkekeh, ''Coba ikutin gambaran Abang.''
Sesil mengangguk, lantas tangannya mulai bekerja.
Seperti diingatkan Galen meraih ponsel di atas nakas dan mencari kontak seseorang. Saat menemukannya ia langsung menghubungi orang tersebut.
''Ha---''
''Di mana?'' Dengan cepat ia memotong.
''Di rumah, ini siapa ya?''
''Galen.''
''Ga--Galen? Kok? Lo tau nomor gue dari mana?''
''Smsin alamat rumah lo.'' Galen memutuskan sambungan. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul sembilan pagi. Tak lama satu pesan masuk dari Bella yang memberitahu alamat rumahnya.
Lantas ia bangkit dari tempat, memakai jaket jeans-nya dan menyambar kunci motor di atas nakas.
''Abang mau ke mana?'' Sesil memperhatikan kakaknya.
''Ke rumah temen. Sesil mau ikut?''
''Cecil mau di cini aja. Tapi, nanti Abang telepon Kak Cela ya culuh Kak Cela temenin Cecil,'' ujar Sesil.
Galen mengangguk lantas tangannya mengusap lembut pipi adiknya, ''Nanti Abang telepon Kak Sera. Abang pergi dulu,'' ujarnya lantas melangkah keluar kamar.
Saat di luar kamar jarinya mengetik pesan untuk Sera--sepupunya. Kedua orang tuanya sedang berada di luar negeri mengurus bisnis dengan waktu dua minggu.
''Saya mau ke rumah temen, jaga Sesil,'' pesannya pada pelayan yang kebetulan melewat.
Pelayan itu mengangguk sopan, ''Baik, Den.''
Lantas Galen melangkah pergi.
Galen menjalankan motornya dengan pelan, ia memperhatikan satu-persatu rumah. Mencari nomor yang sesuai dengan nomor rumah Bella. Lantas kedua bola matanya menatap rumah bercat cream di depannya, ia beralih pandang menatap nomor rumah tersebut. Pas, itu nomor rumah Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[TELAH TERBIT] Ini tentang Galen Alvaro. Seorang siswa populer di SMA Twist dengan sejuta pesonanya. Galen dapat membuat gadis mana pun terpukau dengan ketampanannya. Namun sayang, dia mempunyai sikap dingin, cuek, dan irit berbicara. Lalu, ad...