Lee Park Kim

1.4K 192 10
                                    

-are you sure you're nerd-

"Jim,bolehkah aku bertanya?"

"Kau ini kenapa?tanyakan saja tanpa harus meminta izin"

"Kenapa kau mau bersamaku...maksudku,apakah tidak apa-apa jika kau masih bersamaku. Alangkah baiknya kau menjauhiku Jimin"

"Anniya,bukankah ini sudah pernah kita bahas Hoseok. Aku tak pernah masalah,asal bukan kau yang kena"

"T-tapi Jim-min kenapa kau sangat baik padaku,bahkan aku tidak terlalu mengenalmu,aku hanya tau kau adalah pelindungku"

"Karena memang itu tujuanku berada disini"

"Mwo..m-maksudmu"

"Anniya..aku hanya bercanda,aku hanya tak suka orang di tindas..ya hanya itu" 'kau bodoh Park kenapa kau berbicara seperti itu' ujarnya melanjutkan kata-katanya dalam hati.

"T-tapi Jimin mereka menginginkanmu untuk bersamanya bukan bersamaku" ujar Hoseok dengan memainkan tangannya.

Jimin yang melihat itu hanya mengusap kepala Hoseok dengan sayang.

"Yang kubutuhkan hanya dirimu,bukan mereka"

"Kajja.. hari sudah semakin larut ayo pulang" ujar Jimin kembali menghilangkan kecanggungan yang terjadi.






Setelah Jimin mengantarkan Hoseok,ia berjalan menuju tempat apartement,ia mengganti kostumnya dengan lebih keren,merubah penampilan buruknya di toilet tempat iya akan bertemu dengan Taehyung.

"Tae,kau dimana?"

"Dilantai 5 no 25"








"Ada apa kau ingin bertemu denganku?"

"Jiminie,maafkan aku" ujar Taehyung tiba-tiba memelukku dari belakang dan menangis.

"Ya!kau ini ada apa!ceritakan padaku" ujar Jimin bingung

"Mian Jim..mian"
Saat itu Taehyung benar-benar tak tahu harus bilang apa,dia tak ingin Jiminnya sedih dan hanya berucap maaf dan maaf.

"Apa maksudmu,ceritakan padaku"ujar Jimin melapskan pelukan Taehyung dari belakang dan menengok untuk memegang bahu yang lebih tinggi.
Taehyung tak berhenti memeluk Jimin saat Jimin memutar badanya sambil menunduk dan berkata

"Mian Jimin Mian" kata kata itu yang terus terlontar Taehyung kepada Jimin.

"Tatap aku,Taehyung ah" Taehyung pun mendongkak melihat kearah Jimin.
Takut-takut Jimin akan marah padanya.

"Lee park,Jimin,lee park appa kita..."

"Ada apa dengan appa?"ucap Jimin takut mendengar kabar sang ayah yang sudah jarang sekali ditemuinya.

"Appa tewas Jimin..appa dibunuh oleh seseorang saat ia sedang tidur"

"Jangan gila Taehyung-ah...hahaha... mana mungkin.. kau bercanda bukan?" Tanya Jimin menggenggam pipi Taehyung mencari kebohongan lewat matanya namun yang dilihat nihil. Taehyung berkata jujur.

Saat itu juga tangis Jimin pecah. Ia menangis dipelukan Taehyung.
Taehyung yang melihat Jimin terpuruk sungguh bisa merasakan sakit. Bagaimana pun hanya dia satu-satunya keluarga yang dimiliki Jimin sebagai orang tua walaupun ia masih memiliki Taehyung tetap saja dia masih membutuhkan kasih sayang Lee park nya tersebut.

Lee park kim sendiri adalah seorang pembisnis kaya raya yang terkenal akan teknologi yang ia ciptakan selain itu
Lee park kim juga seorang pembunuh bayaran yang paling profesional selain Jimin dan Taehyung tentunya.

Lee park kim juga tidak lain dan tidak bukan adalah seorang ayah angkat yang membawa Jimin dan Taehyung sewaktu mereka mengalami kecelakan.

Hanya saja Taehyung lebih beruntung karena mengetahuhi bahwa adiknya yang dititipkan kepada eonni eommanya masih hidup.

Lee park kim lah dalang dari semua yang membuat hidup Taehyung dan Jimin pun berubah menjadi anak kecil yang bengis. Karena sewaktu kecil mereka sudah dididik untuk menjadi pembunuh bayaran yang handal , licik sekaligus tidak berbalas kasih.

Kembali ke Jimin dan Taehyung

"T-tapi bagaimana dengan aku" ujarnya sedih

"Jiminie,tenanglah kau masih memilikiku dan juga Seokjin hyung. Kau ingat bukan?"

"Hikss..hikss siapa yang melakukan itu Taehyung-ah" ujar Jimin masih menangis sambil mengguncang tubuh Taehyung.

"Besok kita temui ketempat peristirirahat appa ne,kita selidiki juga masalah ini bersama Seokjin hyung"
ujarnya sambil mengelus surai hitam Jimin dan tidak lupa memberikan kecupan untuk menenangkan Jiminnya.







"Jiminie,kau dimana? Kenapa belum datang juga ada apa denganmu,apakah sesuatu tidak beres terjadi padamu" ujar Hoseok melihat jam dinding sekolahnya dengan gelisah karena tak melihat kehadiran Jimin.

"Hei culun!kemana Jimin. Kemarin iya tak pulang" ujar Jungkook karena merasa khawatir dengan Jimin yang tak datang.

"A-ah ani apakah iya tak pulang"

"Tidak,makanya aku bertanya padamu"

"Ah-ya kemarin dia bersamaku,tapi dia tidak masuk hari ini,kakanya sakit" ujar Haseok berbohong.

"ah-baiklah"

TBC
Thank for read don't forget to vote and comment

This story is mine not copy

Are you sure you're nerd Jimin [slow update] vminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang