Chapter 6 - Kepikiran

65 9 2
                                    

Ada ralat ya, kan di chapter 5 kata terakhir #PRILLY POV. Diganti, jadi bukan #PRILLY POV. thank youu,
.
.
.
HAPPY READING & DON'T FORGET VOTE & COMMENTS!

***

Sekarang Prilly sudah ada di rumahnya, Prilly langsung menyalami Mama nya..
Setelah menyalami Mamanya, Prilly langsung menuju kamar, ia menaruh tasnya dan menuju kasur.. entah apa yang Prilly pikirkan sekarang, wajahnya terlihat seperti orang bingung.

***

#PRILLY POV

Sesampai aku dirumah, aku langsung menyalami Mama dan bergegas menuju kamar. Tapi, saat aku sedang tiduran; ingin menenangkan pikiran ku.. aku teringat sosok Ali kecil ku, sahabat kecil ku, kemana dia sekarang? Aku bahkan tidak tau dimana dia sekarang, entah masih di luar negeri atau sudah kembali ke sini; Indonesia.
Tapi, kenapa setiap aku liat Ali teman sekolah ku, aku keingat Ali sahabat kecil ku? Apa dia sahabat kecil ku? Apa dia orang yang selama ini aku tunggu? Ohhh, tidak tidak. Tidak mungkin, nama Ali tidak 1 doang. Yaa, tidak mungkin Ali teman ku itu Ali sahabat kecil ku.
Aku langsung memejamkan mata sudah beberapa menit, tapi kenapa tidak bisa? Kenapa yang ada di otak ku malah Ali teman sekolah ku? Tanpa pikir panjang, langsung ku pejamkan mata ku paksa. Dan tidak lama pun semua nya gelap, aku sudah berada di alam mimpi; tidur.

***

#AUTHOR POV

Gadis mungil itu sudah terbangun dari tidurnya, segera dia membersihkan diri, melaksanakan kewajiban nya; shalat dan sekolah. Ya, pagi ini gadis itu harus sekolah.

"Mama, Papa, Raja, pagii semuaa" ucap gadis itu sangat ceria sambil mencium pipi Mama, Papa nya.

"Haii bie, Pagi jugaa sayang." Ucap Papa Rizal, Mama Ully, Raja berbarengan.

"Kamu hari ini di anter Papa aja ya Pril? Sekalian bareng sama Raja." Tanya Mama Ully.

"Ohh yaudah selama gak ngerepotin Papa mah terserah aja hehe." Jawab Prilly.

"Ya enggak lah sayang, masa anak sendiri ngerepotin Papanya."

"Hehe iya Pah"

"Yaudah yuk makan Pril, Ja, nanti kesiangan." Ucap Mama Ully.

"Iyaa Mah," Ucap Prilly dan Raja.

Papa Rizal, Mama Ully, Prilly, dan Raja sudah selesai makan. Kini saatnya Prilly dan Raja pamit untuk pergi ke sekolah.
--SKIP MOBIL--

"Pril?" Panggil Papa membuyarkan lamunan Prilly.

"Pril?"

"Prillll?" Ucap Papa sedikit berteriak.

Prilly pun langsung tersadar dari lamunan nya.

"Eh iya Pa, kenapa?" Tanya Prilly kebingungan.

"Kamu tuh ya, apa-apa aja. Daritadi Papa panggilin kamu nya gak denger dan gak nyahut-nyahut."

"Yaudah Pah, maaf hehe. Prilly tadi lagi bengong."

"Lagian, kamu tuh ngelamunin apa sih? Bengongin apa sih? Ayo Pril cerita sama Papa."

"Iya kak, cerita aja sama gue sama Papa, pasti kita bakal dengerin lo kok." Ucap Raja tiba-tiba.

"Iya Pah, Ja. Jadi gini, Papa sama Raja masih inget kan sama sahabat kecil aku? Ali."

"Ohh, Ali. Yaa inget dong." Ucap Papa

"Iya kak, bang Ali mah gue inget banget." Ucap Raja.

"Jadi gini, Prilly akhir-akhir ini sering banget kepikiran dia Pah, Ja. Gak tau kenapa,"
"Trus juga sekarang ada anak baru di sekolah Pah, Ja, namanya Ali juga. Dan dia sekelas sama aku."
"Setiap aku liat dia pasti jadi kepikiran Ali, kenapa yaa.. masa iya itu Ali? Kan gak mungkin Pah, Ja. Dia aja sifatnya beda gitu sama Ali. Dia mah cuek, sedikit agresif, agak kasar gitu deh." Jelas Prilly panjang lebar.

"Ohhh jadi itu yang mengganjal pikiran kamu dari tadi, Pril." Ucap Papa.

"Mungkin itu bang Ali kali kak, siapa tau aja abis dia dari luar negeri sifatnya berubah. Yakann." Ucap Raja.

Papa langsung menyenggol tangan Raja dan berkata

"Husss Raja! Kamu ini ngomongnya yaa! Jangan ceplas-ceplos gitu ah. Gak baik juga seudzon sama orang." Ucap Papa mengingatkan Raja yang memang agak asal jeplak omongannya.

"Iya iya Pah, maaf."

Saat keadaan di mobil hening, Papa dan Raja langsung menengok ke arah tempat duduk Prilly. Dann...

"Lah si Prilly nya mana, Ja?"

"Ih gak tau lah Pah, ya berarti udah turun dari tadi lah Pah."

"Kamu sih mulutnya asal aja! Bisa jadi kakak kamu marah tuh! Makanya kalo ngomong tuh ati-ati."

"Yaudah Pah, nanti Raja minta maaf sama kakak. Ayo sekarang anterin Raja aja, udah siang nih Pah."

***

Saat sedang berjalan di koridor sekolah, Kak Mila mengagetkan Prilly.

"DOORRRR"

Prilly nengok dengan muka paniknya..

"Astagfirullah, kak. Lo tuh apa-apaan sih! Bikin kaget aja tau gak! Kalo jantung gue copot gimana coba?! Huh!!" Ucap Prilly kesal.

"Hehe iya deh iya maaf ya.. lagi lo tuh kenapa sih bengong mulu kayaknya akhir-akhir ini. Ada apa sih?" Ucap Kak Mila menyelidiki Prilly.

"Ih apaan sih lo kak, gak kok gak ada apa-apa." Ucap Prilly berbohong.

"Pril, lo kenal gue udah berapa lama sih? Gue bukan orang bodoh loh, Pril. Jadi ya gak mungkin gue percaya sama omongan lo yang lo bilang gak ada apa-apa sedangkan gerak-gerik sama pikiran lo tuh ada apa-apa, ayo lah Pril cerita sama gue. Gue kakak sekaligus sahabat lo kan?"

"Iya sih kak, iya gue tau itu semua kok. Tapi gue bingung mau ceritanya dari mana.. gue aja bingung sekarang sama pikiran gue.."

***

Hayooo pada kepo gak sama kelanjutannya? Kalo mau tau PLEASE VOTE & COMMENT nya. Tolong hargain yaa. Ini nulis tanpa mood yg bagus&tanpa sinyal yg bagus lho..

Ask.fm: cindyoktaviani_
Instagram: cindyoktaa

Promo dikit gapapa ye.. haha. Byee! Sampai ketemu di CHAPTER selanjutnyaaa!:p

Ketika Dia DatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang