Pagi di hari minggu kini bangkit membangunkan semua manusiawi dari mimpinya. Begitupun dengan elmira hari ini temannya datang ke rumah elmira tanpa di undang jadilah elmira terpaksa bangun dari mimpi indahnya.
Dan di sinilah mereka berada. Taman belakang rumah milik elmira. Hanya dekedar bercanda, bermain dan juga menyanyi bersama.
"Nih gue bawain makanan sama minum buat lo semua," seru elmira di sela-sela mereka bernyanyi.
Vano,vino,abi,deno dan dino yang tadinya asyik bernyanyi kini bersorak gembira karena tujuannya ke sini teringinkan yaitu sarapan di rumah elmira. Ya untung-untung bisa kumpul bareng.
"Eh.. el nanti malem katanya si bang andre lo nge-date sama ibram si cowok dingin?," tanya vano setelah menelan biskuit yang ia makan.
"Bukan nge-date. Cuman ya keluar aja gituh cari angin," jelas elmira sendari duduk di kursi tamannya.
"Elah pdkt mulu lo sama si ibram kapan taken?," seru deno.
"Pacaran mulu pikiran lo den," gertak abi sendari melempari kulit kacang ke arah deno.
"Vin... mak valak gimana?," tanya abi menahan tawanya yang akan meledak sebentar lagi.
"Anjir lo pada! Noh di belakang lo ada valak baru tau rasa!" Tegas vino lalu memasang muka kesal.
"Udah kali bahas valak. Gak banget pagi-pagi bahas gituan. Emang lu suka sama si ibram?," alih vano. Elmira yang mendengar pertanyaan yang di lontarkan vano hanya mengangguk dan tersenyum bahagia.
"Apa alasanya lo suka sama ibram?" Tanya abi.
"Mmm... dia tuh beda sama yang lain. Kayak dia tuh gak pernah peduli urusan orang lain, jujur dan juga berwibawa banget dan itulah tipikal cowok gue. Lagian juga si ibram tuh persis sama gilang cuman sifatnya beda aja gituh," jawab elmira santai lalu mengambil satu kacang dari mangkuk bewarna putih yang berada di tengah-tengah mereka.
"Pernah kepikiran gak lo kalau lo jadian sama si ibram? Lagian juga ibram masa lalunya lebih kelam gak cuman gara-gara si okta doang loh. Gue denger sih gitu tapi ya entahlah gue juga gak tau," ucap dino.
"Gue jadi cewek gak terlalu berharap bro, emang gue yang ngejar buat bisa pdkt sama si ibram," jelas elmira.
"Eh dimana-mana tuh cowok yang ngejar bukan cewek," seru deno kemudian menatap teman perempuannya itu.
"Ya... gue gak mau aja kalau cowok yang ngejar cewek nanti malahan si cewek gak meduliin dia kan kasiang banget. Cowok se-dingin ibram dan se-tampan ibram di sia-siain," seru elmira tak ingin kalah.
"Ya kali. Kalau ibram balas perasaan lo gimana?," tanya abi sendari menaik-turunkan kedua alisnya.
"Ya gue alhamdulillah aja. Tapi jangan sampai berharap. Kalau terlalu berharap nanti jatuhnya sakit bro," jawab elmira dan di selipi guyonan di kata-katanya.
"Nah... gue dukung tuh! Lagi pula ibram baik." Sambung vino semangat.
"Thanks bro. Gue doain lu juga bakalan punya pacar yang lebih baik dan juga cantik," ucap elmira senang sendari menampilkan senyum lebarnya.
Mereka pun melanjukan aktivitas mereka lagi dengan bahagia. Mereka tidak perlu takut siapa di antara mereka yang akan menjomblo dan siapa yang akan berpacaran. Hanya satu lah impian mereka yaitu jika salah satu dari mereka ada yang jadian maka semuanya akan mengalah dan akan mendukung jika salah satu dari mereka yang masih jomblo dan yang lain pacaran mereka akan menyemangati si jomblo dan mencari jodoh untuknya. Persahabatan yang sederhana bukan?.
*
Di rumah ibram....
"Ayah, nenek, kak sam. Ibram pingin curhat nih," ucap ibram setelah menghabiskan sarapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love With Ice Boy
Fiksi Remaja"Entah kenapa aku merasa jika kau adalah lelaki yang polos, jujur dan dingin dan kau termasuk salah satu pria yang aku idamkan dan pada akhirnya aku memiliki rasa yang sama seperti ku dulu terhadap orang lain" -Elmira Faisya Michaelon "Kau adalah wa...