Beberapa hari belakangan ini kamu sering cuti ya, aku jadi bingung harus melepaskan rindu ke mana
Jika ketidak hadiranmu di kantor alasannya kamu sedang mempersiapkan pernikahanmu. Uhuu maka aku akan dengan susah payah menelan makanan saur ku pagi ini dan puasaku bisa tidak aku batalkan dalam dua kali magrib.
Haha ngaco, abaikan kegilaanku.
Entahlah, beberapa hari ini kita tak pernah bertemu,rinduku menggunung tapi rasaku seakan terkikis semenjak kita yang tak bertegur sapa lagi. Mungkin rasaku ini semu ya, ia cepat pudar apalagi beberapa hari ke depan kita akan cuti panjang lebaran. Mungkin rasaku bisa hilang nantinya seiring berjalan nya waktu. Semoga saja!
Aku berharap jikapun nanti kamu menerbangkan ku berkali-kali lagi aku tak pernah bisa dan tak mau lagi. Karena megobati hati itu susah. Ribuan tetes air mataku sudah terbuang dan aku tidak ingin itu terulang.
Terakhir pertemuan kita rabu minggu lalu ya, rabu terakhir di bulan ramadhan. Rabu minggu dulu kamu hampir saja mencekek ku dengan charger handphone yang kamu pinjam padaku. Bercandamu jelek tapi itu lucu.
Kita tak bertemu lagi. Aku pikir hari ini kamu masuk kerja ternyata tidak, hari terakhir kerja di bulan ramadhan. Apa di benakmu tak ada niat menchat ku? Kamu tak sadar ada banyak sekali kesalahanmu padaku, kamu sudah menyakitiku berkali-kali dan membuat ku menangis, bersedih berburuk sangka dan hal-hal lain yang membuatku berdosa.
Aku mau meminta maaf padamu, semoga dengan tertutupnya bulan ramadhan ini rasaku padamu juga tertutup dan aku bisa cari hal lain yang jauh lebih berarti dan bisa menghargai keberadaanku dari pada kamu.