Kakak gue hari ini berlagak macam chef yang ada di tv, heboh-heboh siapin semua peralatan buat bikin samyang. Alay banget, serius, sumpah, dan demi apapun.
Like? Please banget? Kakak gue cuma mau buat samyang tapi lebaynya kayak fans-fans yang gak rela oppanya punya pacar?
Gak cuma itu sih. Dia bahkan youtube-an seharian kemarin demi dapet resep cara membuat samyang yang anti mainstream. Gak ngerti maksudnya biar kenapa kali. Sekalian aja, Kak, samyangnya kasih bumbu teriyaki atau enggak saus tiram?
Dan lo harus tau, hari ini gue jadi tumbalnya. Ya.
Kenapa? Gue harus rela berada di samping dia, bacain, dan liatin resep dari google buat dia lakuin. Bisa gak sih mengundurkan diri jadi adeknya dia sekarang aja?
"Heh, kalo bantuin kakaknya tuh senyum!"
"Bantuin? Cih, gue aja dipaksa sama lo."
"Jahat banget. Bantuin kek kakaknya sekali-kali."
"Menurut lo, yang nyariin ini mie ke Lotte siapa? Yang beli ini di online shop siapa? Masih bisa lo bilang gue gak bantuin?"
"Ye, itu sih kewajiban lo sebagai adek gue."
"Kewajiban disuruh-suruh maksud lo?"
"Iyalah, masa kewajiban mencintai lo? Ogah banget."
"Gue juga ogah kali."
"Makanya jangan jomblo biar disayang."
"Dih, lucu? Gak nyambung banget tiba-tiba. Lo aja jomblo mbak."
"Sebenernya sih gue kasian aja tiap hari liat lo gue suruh-suruh."
Nah!
"Lah, itu tau tapi kenapa masih nyuruh-nyuruh?"
"Lo di rumah nganggur, gak ada yang ngajak jalan juga 'kan? Mending gue suruh-suruhlah. Lebih berfaedah."
"Disuruh sama lo gak berfaedah. Gue malah bacot gak jelas gini di sebelah lo. Sama aja nambah dosa."
"Makanya, kalo jadi cewek ngomongnya yang anggun."
"Gue Kirana. Bukan Anggun."
"Geblek 'kan, gue serius juga."
"Gue gini keturunan lo juga kali Kinari kakakku tersayang."
"Ye, asal yang jelek-jelek aja bawa-bawa gue!"
"Emang."
"Udah, ah, emosi gue bacot sama lo. Mending siniin deh itu tabnya, gue mau liat tutorial videonya Taeyong degem gue bikin samyang."
What? Gak salah denger?
"Taeyong?"
"Iyeee, itu adeknya temen gue yang ketemu sama lo di Lotte. Dia hobi ngevlog kalo bikin samyang. Trus resep yang dia bikin anti mainstream gitulah mantap. Ganteng pula, jadi adem 'kan liatnya,"
Ngevlog. Tebakan gue waktu itu bener, iya atau iya?
"Adem tuh depan kipas aja sekalian."
"Dasar hati batu sih lo. Mana paham?"
"Lah kan lo kakak si pemilik hati batu ini?"
"BODO AMAT! Udah cepetan itu bukain videonya di youtube."
"Nihhh! Carilah sendiri."
"Tangan gue lagi sibuk, lo aja cariin namanya Taeyong0701."
Sangat tidak kreatif. Semua akun dia usernamenya sama.
"Tuh, yang viewsnya paling banyak dah pokoknya. Lupa gue juga."
Lah, geblek.
"Anjir video gak guna aja 15 menit."
"Guna!"
500k viewersnya gila nih yang nonton!
"Taeyongnya yang mana neh? Kok orangnya banyak amat?"
"Itu tuh yang lagi ngomong. Yaaa, namanya juga orang eksis, bedalah banyak temen. Gak kayak lo, temennya itu-itu doang."
Oh, ini? Gantengan dari depan ternyata.
"Napa lo diem aja? Ganteng?"
Iyalah.
"Gak ah, b aja."
"Buta lo berarti."
Setelah itu yang terjadi hanya percakapan kasar antara kakak dan adik karena di satu sisi, kakak gue yang super lebay suka gak percaya atas apa yang gue bilang dari videonya si Taeyong-Taeyong ini. Katanya, 'Bener gak lo? Ngasal lagi jangan-jangan.' Padahal jelas-kelas dia pasti denger suaranya.
"Lo budek apa gimana sih? 'Kan lo denger suaranya."
"Ketutup suaranya sama bacot lo!"
"Masih untung gue bantuin. Nih, liat tabnya baterainya aja udah agak low-- eh, videonya keputer jauh! Gue lupa tadi detik ke berapa."
"Ihhh, abis ini ngapain dong?! Lebay sih lo, tabnya tinggal ditaro aja pake dipegang-pegang!"
