Jessica berjalan lemas memasuki apartement. Melempar sembarang high heelsnya. Langkahnya berhenti saat melihat sosok namja yang berdiri membelakangi nya.
"Nugu...?" tanyanya singkat dan sedikit memberi kesan dingin.
Namja itu menoleh dengan sebotol minuman berwarna hijau muda. Wajahnya tersungging senyum merekah memandang Jessica.
"Noona, annyeong..." ucapnya manja dengan tangan kirinya melambai bebas.
"Jisoo~ya... kenapa kau ada disini eoh?" tanyanya berhambur memeluk Jisoo yang sudah bersiap sedari tadi.
"Aku merindukan kalian noona, lagi pula aku mendapat libur karena orang baru" jelasnya masih memeluk Jessica erat.
"Yak~yak~~ Jisoo~ya, kau mau berselingkuh dariku huh!" teriak Hyoyeon yang berjalan mendekat dengan pakaian rapih. Sedangkan Jisoo hanya tersenyum.
"Kau mau pergi kemana?" tanya Jessica sarkatis, melihat style yang bukan Hyoyeon biasanya.
"Kencan...!" jawabnya lalu merangkul lengan Jisoo dan menariknya mendekat.
"Kau sedang tidak waras memilih wanita dengan pakaian seperti ini?" tanya Jessica memandang Jisoo dengan tatapan prihatin.
"Noona......"
"Mwoya?? Kau mau komentar apa dengan style nya?" sergah Tiffany yang keluar dari kamar Hyoyeon bersamaan dengan Yoona yang membawakan sebuah jaket untuk Hyoyeon--kalau kalau dia kedinginan atau sedikit malu dengan pakaiannya--.
"Yoong kau juga?" tanya Jessica terkejut melihat Yoona.
"Ani eon..." jawabnya kaku, berusaha menangkis pernyataan Jessica, "Hanya rambutnya" ucap Yoona akhirnya.
"Ah, syukurlah... kukira kau juga"
Tiffany menyambar jaket yang ada di tangan Yoona lalu memberikannya pada Hyoyeon, "Ini, Yoona bilang pakailah jika kau kedinginan" ucapnya dengan logat manja.
Jisoo hanya tersenyum melihat tingkah noona-noona nya. Jisoo baru pertama ini turun langsung ke dunia karena mendapat izin. Dia bahkan tidak begitu paham dengan style yang bagus atau tidak. Memandang Hyoyeon dari atas hingga bawah. Bajunya yang hanya berupa kemben dengan kilauan hampir memenuhi seluruh permukaannya berwarna hijau agak tua. Roknya 10cm diatas lutut dengan banyak bulu-bulu berwarna hitam dan beberapa helai berwarna senada dengan baju atasnya. Sempat berfikir jika bulunya diambil dari sayap Hyoyeon sendiri. Kulit kakinya hitam, Jisoo tidak mengerti kenapa kaki noonanya bisa hitam seperti itu. Dan memakai alas kaki yang membuat tingginya naik beberapa centi dari tinggi tubuh aslinya. Rambutnya mempesona dan juga wajahnya, seperti riasan yang belum pernah dia lihat sebelumnya di dunia sana. Karna sebenarnya mereka tidak perlu riasan untuk terlihat cantik.
"Yoong... kau ada job nanti malam kan? Dengan siapa?" tanya Jessica membuat Tiffany, Hyoyeon, dan Jisoo ikut memandang Yoona.
"Ne... entahlah, sendiri mungkin" jawab Yoona menimang-nimang.
"Mau kutemani?" tanya Jessica.
"Aku juga bisa menemanimu"
"Eon, bukankah jadwal kita bertabrakan?" tanya Yoona pada Tiffany.
"Kuberikan pada yang lain, aku tidak begitu suka jika targetku itu korban kecelakaan. Mengerikan" sergah Tiffany ngeri.
"Baiklah, aku akan kencan dulu... bye" ucap Hyoyeon lalu menarik lengan Jisoo berjalan keluar apartement.
"Dia benar-benar akan kencan?" tanya Jessica masih melongo.
"Ani eon... Hyo eonni ada jadwal, dan Jisoo akan menemaninya. Sekaligus berjalan-jalan sebentar katanya" jelas Yoona lalu berjalan mengikuti Jessica dan Tiffany ke ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The GRIM || HIATUS ||
Teen Fiction#895 on TEEN FANFICTION (2017.08.12) Mereka dikumpulkan. Karena mereka spesial. Tiap jiwa memiliki senjatanya masing-masing. Tiap orang memiliki kekuatan yang berbeda. Hanya satu syarat yang tidak boleh di langgar...... "Jangan pernah mempunyai hat...