SEVEN

504 72 16
                                    

Krystal mengerjapkan matanya perlahan, sebuah bayangan dipojok ruangan menyita pandangannya. Dengan sigap, tangannya meraih lampu di atas nakas samping tempat tidur Queen Size nya. Dan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dia tidak menemukan apapun.

Krystal membuang nafasnya lega, berfikir jika dia masih belum cukup sehat membuat akhir-akhir ini didatangi mimpi buruk. Yang dia takutkan adalah si pembunuh saat itu datang menghampirinya untuk melenyapkan saksi. Tapi aneh nya tidak ada berita pembunuhan di tv. Dia fikir, hidup di pusat ibu kota di Korea Selatan semua akan terekspose. Tetapi tidak.

Lagi-lagi dia harus berjalan keluar dan menuruni tangga untuk bisa sampai di dapur. Air minum dikamarnya habis dan dia tidak mau merepotkan ibunya untuk naik dan turun hanya untuk mengambilkan segelas air.

Sunyi

Senyap

Krystal meraih saklar lampu dan menyalahkannya. Melenggang dengan cepat menuju lemari es dan segera membukanya, mencari sebotol air mineral dingin kesukaannya. Dia tahu ini musim yang tidak begitu cocok untuk meneguk air dingin saat malam. Tapi dia tidak begitu suka dengan suhu air ruangan apalagi hangat maupun panas. Tapi tidak berlaku untuk makanan.

-----------------------©©©©©-----------------------

TUK

TUK

TUK

TUK

TUK

"Pergi menjenguknya atau kau mati karena khawatir" ucap Hansol yang duduk santai di depan Sehun.

"Dia tidak menerima siapapun untuk mengunjunginya" jawab Sehun, matanya masih menatap luar jendela.

"Mungkin karena baru 6 hari ini dia izin" ucap Hansol lagi mencoba mencari jawaban yang tepat dan mendukung.

"6 hari itu tidak sebentar Hansol~ah…"

"Arra… Tapi, aku bahkan takut menoleh kebelakang karena tatapan anak baru itu sangat tajam" ucap Hansol seraya berbisik.

Sehun menoleh kebelakang dan Voila~ Anak baru yang baru saja 2 hari kemarin hadir di kelasnya kini sedang menatap Sehun datar. Tanpa babibu Sehun kembali pada posisi semula.

"Dia hanya memandang datar, jangan berlebihan" ucap Sehun menanggapi Hansol yang masih diam di posisinya.

"Kau melihatnya? Kau gila hah… Matanya setajam itu dan kau bilang datar? Lagi pula sejak kapan kau jadi irit sekali berbicara? Apa ini karena tidak ada Krystal disini?" sergahnya sedikit menoleh, memilih bagian kiri karena tidak mau beradu mata dengan anak baru.

"Haish… aku hanya sedang khawatir, tidak lebih" jawabnya cepat.

"Sehun Hyuuung~~~~~" panggil seorang namja dengan cerianya masuk kedalam kelas, sedikit berlari-lari kecil.

"Sejak kapan dia jadi rajin menemuimu?" bisik Hansol sebelum namja itu semakin dekat.

"Sejak Soojung izin"

Taehyung

Si alien yang selalu menjadi rival Krystal yang entah kenapa sejak Krystal izin dia mulai menempel pada Sehun.

Berjalan riang sebelum akhirnya sedikit terlonjak "Ah… kkamjagiya~!" pekiknya seraya memegang dada kirinya saat melihat seorang siswa baru menatapnya tajam.

"Siswa baru?" tanya Taehyung saat sampai di samping Sehun.

"Euhm" jawabnya singkat.

"Oh annyeong Hansol hyung~" ucapnya sedikit memperlihatkan Bow andalannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The GRIM || HIATUS ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang