SIX

515 78 19
                                    

Hallo The Grimaddict… maaf baru muncul setelah sekian lama 🙏 Jangan lupa Vote dan Komen yakkk~ 😚
.
.
.
.
.
.
.

Yoona berjalan keluar dari kamarnya, langkahnya masih sedikit pelan dari biasanya. Rasanya hampa. Yoona bahkan celingukan melihat ruang tengah. Sepi. Yoona berjalan menghampiri sebuah kotak besi berlapis emas yang bertengger cantik di sudut ruangan. Tangannya meraih beberapa tumpuk amplop hitam didalamnya. Lalu membawanya ke ruang tengah.

Dadanya masih terasa sesak, lalu menghembuskan nafasnya kesal. Dengan cermat Yoona membagi amplop itu sesuai nama yang tertera.

"Tiffany… Hyoyeon… Jessica… Yuta…" gumamnya masih memilah.

KLEK

"Semoga aku tidak mengantar jiwa seperti wanita itu. Menyebalkan" gerutu Tiffany diikuti Yuta dibelakangnya yang hanya terdiam.

"Oh Yong… kau sudah baikan?" tanya Tiffany yang melenggang di dapur diikuti oleh Yuta.

"Ne eon… tugasku banyak jadi aku harus menyelesaikannya" ucap Yoona masih lemah. Ujung matanya memperhatikan Yuta yang masih setia berdiri di belakang Tiffany dengan pandangan kosong.

"Belakangan ini banyak sekali jiwa yg menyebalkan, ingin sekali rasanya langsung kukirim ke gonggan panjeong tanpa harus banyak bicara" keluh Tiffany membawa segelas air mineral dingin seraya berjalan mendekat ke sofa tempat Yoona memilah amplop.

Yoona masih sibuk memperhatikan Yuta yang diam dengan pandangan kosong berdiri di belakang Tiffany.

"Ekhem…" Yoona berdeham menyadarkan Tiffany yang masih terus bergumam.

"Eoh… Yuta ya~ Mwo haneun geoya?" tanya Tiffany bingung. Yuta mengerjapkan matanya sadar lalu beranjak duduk di sofa.

"Oh, Yoong… kau benar-benar sudah baikan?" tanya Tiffany beralih melihat Yoona yanh masih sedikit pucat.

"Gwencanha eonni… ini jadwalmu" ucap Yoona memberikan beberapa tumpuk amplop hitam dengan garis-garis penghias berwarna emas.

"Arghhhh… Sudah ada lagi? Kenapa mereka hobi sekali meninggal huh? Padahal jumlah joseung saja semakin banyak tapi kenapa pekerjaan tidak berkurang" keluhnya lalu berdiri membawa cangkir minumnya.

Yoona hanya tersenyum lembut menanggapi kekesalan Tiffany.

"Yuta~ya…"

"Yuta…"

"Eoh… ne nunna?" ucap Yuta yang kembali kealam sadarnya.

"Mianhae…"

"Nde?"

"Mianhae, karena aku…kau harus bekerja dua kali lipat seperti ini" ucap Yoona lalu menunduk.

"Aniyo nunna… gwencanikayo… Jangan berpikir seperti itu. Nan jeongmal…jinjja gwencanhayo…"

--------------©©©--------------


Sehun diam tidak bergeming di posisinya. Buku tebal dihadapannya terbuka sia-sia. Biasanya dihadapannya selalu ada Krystal yang bisa dia ajak bicara saat bosan membaca.

The GRIM || HIATUS ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang