hembus angin di iringi sorak gemeretak suara tiriakan anak2 sasian yang sedang berlatih silat, gerakan nya indah sekali bagai ombak laut menerpa karang, indah tapi mematikan, di kejauhan si m.campo memperhatikan dengan seksama entah apa yang mndorong nya ingin ikut berlatih, padahal selamaini m.campo ada dalah seorang pemuda yang acuh terhadap lingkungan dan sekitarnya,
dia menghampiri seorang tuo silek yang sedang duduk di belakang sambil memperhatikan anak2 yang sedang berlatih,
tuo silek adalah guru yang mengajar silat dan serta adat di dalam suatu perguruan bliau mengajarkan semua hal kebaikan tuo silek ini bernama angku gampo alam, dengan langkah agak gemetar m.campo menghampiri tuo silek tersebut dan dia menjura dalam2.
"asalammualaikum ngku"
begitu sapa m.campo kepada angku gampo alam.
awak mau brlajar silat ngku,,
apakah angku sudi mengangkat saya menjadi murid??
dengan tatapan mata nya angku gampo alam sudh bisa menilai karakter pemuda yang datang pada nya dalam benak angku tersebut terbesit pikiran anak ini punya kemauan yang kuat, tetapi dia kadang ceroboh,, semua itu bisa di lihat dari cara m.campo datang kepadanya dengan datang seorang diri ke sasaran silek seorang diri, padahal dalam adat seorang anak laki2 yang mau belajar silat harus membawa orang tua atau perwakilan nya seperti paman atau mamak yang biasa di sebut dalam adat minagkabau..
