Soojung memeluk salah satu tangan kai. Berjalan di sampingnya sambil menempel dengan erat. Mereka saling tersenyum satu sama lain.
Pilihan kai untik naik biang lala memang tepat. Semua yang ia harapkan terjadi. Bahkan dengan semburat merah yang masih kentara di wajah soojung malah membuatnya ingin kembali naik biang lala
Lalu kemudian soojung berbalik ke belakang. Memandang seulgi dan taeyong yang berjalan bersebelahan dalam diam
"Hey.. Kenapa kalian diam saja?" Tanya soojung langsung. Sedangkan dua orang itu hanya tersenyum kikuk
Seulgi menggeleng "tidak apa apa, kita hanya lelah"
Dengan cepat kai ikut berbalik. Matanya dibulatkan kaget yang dibuat buat "kalian lelah setelah naik biang lala? Ya! Taeyongah! Kau gerak cepat juga ya ternyata!" Serunya
Seulgi dan taeyong langsung panik "hey apa yang kau bicarakan? Hentikan pikiran kotormu itu!" Seru seulgi
"Ya! Jangan samakan diriku denganmu!" Kini giliran taeyong yang berseru
Diteriaki seperti itu, kai malah tergelak sambil merapatkan soojung ke tubuhnya lalu membawanya berjalan lebih cepat. Meninggalkan taeyong dan seulgi yang semakin berada di keadaan yang canggung
Semenjak ciuman mendadak itu, mereka berdua jadi semakin terdiam. Keadaan canggung langsung menyeruak ke permukaan
Tunggu.. Ini bukan first kiss nya, tapi kenapa ia merasa aneh?
"Mmmm maaf yang tadi" taeyong bersuara tanpa memandang seulgi
Seulgi memandang taeyong kaget karena dia memunculkan topik itu " ah itu.. Haha ya sudahlah lupakan saja. Tak perlu minta maaf" ujarnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal
Tapi langkah taeyong langsung terhenti. Membuat seulgi mengikutinya dengan bingung.
Namja tamoan itu lalu berbalik menghadap seulgi. Memandangnya demgan matanya yang dalam "lupakan saja?"
"Eh? Ya.. Maksudku kau juga bisa saja kan melalukan kesalahan. Jadi tak perlu minta maaf. Aku mengerti" jelas seulgi
"Kau mengerti? Apa yang kau mengerti? Apa kau bahkan mengerti apa arti semua itu?" Tanya taeyong dengan suara rendahnya yang mulai.meninggi
Seulgi memandang taeyong cemad bercampur takut "artinya? Apa aku harus tau?"
Taeyong mengalihkan pandangannya ke lain tempat dengan sedikit gusar "lalu kau pikir selama ini kita apa? Apa menurutmu semua hal tadi adalah hal biasa yang tak berarti dan bisa dilupakan begitu saja?"
Seulgi terkekeh masam "kenapa kau jadi marah? Bukankah harusnya aku yang marah karena kau menciumku seenakmu?"
"Apa hubungan kita hanya sebatas itu? Sedangkal apa yang kau pikirkan sekarang?" Tanya taeyong memandang seulgi tajam
Seulgi meringis "kenapa kau jadi seperti ini?"
"Kenapa? Karena aku tak suka kau mau melupakan hal itu dengan mudah. Kenapa? Karena aku sendiri tidak akan bisa melupakan hal itu, meskipun aku ingin. Tapi aku tak ingin. Kenapa? Karena meskipun memalukan itu adalah pengalaman pertamaku. Kenapa? Karena hanya kamu yang bisa membuatku ingin melakukannya. Kenapa? Karena aku menyukaimu kang seulgi"
Deg!
Seulgi sendiri tak bisa berbohong jika ia menunggu kalimat itu keluar dari mulut taeyong. Tapi kenapa saat ia mendengarnya sekarang malah membuatnya kaget? Dan merasa.. Kembali tak benar.
Taeyong menundukkan kepalanya "aku sebenarnya tak ingin mengatakannya dalam keadaan seperti ini" sesalnya lalu kembali memandang seulgi "tapi semakin lama aku melihat jika keadaan semakin berubah. Dan aku tak suka itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between The Cliff ✔
Teen FictionOrang orang mengatakan jika aku sulit. Aku bilang diriku tidak beruntung. Tapi kenyataannya aku hanya berlari, menjauh agar tak terasakiti