Climax

979 112 10
                                    

Niatannya sudah bulat. Ia sudah mengunpulkan semua keneranian dan juga kepercayaan dirinya. Tapi saat wajah itu muncul di depannya, kenapa hatinya kembali goyah? Ketakutan untuk kehilangan orang itu kembali membuncah

Melihat seulgi yang hanya memakai kaus oblong panjang dan celana pendek yang bahkan tersembunyi di balik kausnya membuat taeyong sadar jika sekarang sudah sangat malam dan yeoja itu pasti sudah akan beranjak tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat seulgi yang hanya memakai kaus oblong panjang dan celana pendek yang bahkan tersembunyi di balik kausnya membuat taeyong sadar jika sekarang sudah sangat malam dan yeoja itu pasti sudah akan beranjak tidur

Apa waktunya tidak pas?

Seulgi sampai di depan taeyong "ada apa? Kenapa malam malam kesini?" Tanyanya

Bukannya menjawab, taeyong malah melepas jaketnya dan langsung memberikanya pada seulgi "bagaimana bisa kau keluar tanpa jaket?"

Seulgi yang juga baru menyadari akan keadaannya kangsung terkekeh malu "habis kau mendadak menelfon, aku jadi buru burur keluar"

Disampirkannya jaket itu melalui bahu seulgi. Menutupi tubuh kecil seulgi di dalamnya "kau buru buru keluar karena aku disini?" Taeyong memastikan. Kenapa dengan kenyataan itu saja sudah membuatnya senang?

Dengan agak ragu untuk menjawab, akhirnya seulgi mengangguk "mmp, aku khawatir ada sesuatu terjadi sampai kau harus kesini"

Taeyong tersenyum, ia menunduk sebentar lalu menarik nafasnya "seulgi-yah.." panggilnya "tentang pemnicaraan kita saat di taman ria. Apa kau masih ingat?" Tanyanya hati hati

Seulgi cukup kaget karena taeyong mengungkit kembali pembicaraan itu meskipun ia tahu jika hal ini memang harus di selesaikan "ah itu.. Ya aku ingat" jawab seulgi

"Syukurlah.." senyum taeyong membuat seulgi bingung

"Kenapa kau bersyukur?"

"Karena kau tak melupakannya. Kau yang bilang kan jika kau akan melupakan kejadian itu. Aku senang kau masih mengingatnya"

"Kenapa harus senang?" Seulgi masih tak mengerti

Dipandangnya seulgi dalam dalam "karena semua yang aku katakan benar. Alasanku saat itu akan selalu sama sampai sekarang"

Layaknya tanpa di perintah semua perkataan taeyong di taman ria kembali ke otaknya. Menyerbu masuk dan mengobrak abrik perasaannya

"Maksudmu.."

"Maksudku adalah, aku menyukaimu kang seulgi. Kau mungkin sudah mendengarnya dari banyak orang, dan aku sudah sebisa mungkin mengungkapkan perasaanku dengan perlakuanku. Tapi nampaknya aku terlalu seperti pengecut jika tidak menyampaikannya langsung. Maafkan aku karena baru mengatakannya. Dan membuatmu bingung. Tapi aku jujur dan apa yang ku katakan benar adanya"

Seulgi bingung, otak dan hatinya tak bisa berkordinasi dengan baik. Semua yang ia rasakan terlalu berlebihan. Senang, sedih, bingung, kesal menjadi satu.

"Aku tak akan memaksamu untuk menjawab apapun" lanjut taeyong Aku hanya ingin kita seperti dulu lagi. Tidak saling menghindar seperti belakangan ini. Kau tak akan tahu seberapa menyiksanya melakukan itu" senyum taeyong "aku sangat sangat ingin bertemu denganmu. Aku rindu padamu"

Between The Cliff ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang