Decision

1.9K 108 33
                                    

Kamar hotel sangat tidak nyaman. Bahkan sudah menggunakan kamar yang mewah juga masih saja tidak nyaman. Kenapa? Seperti ada yang kurang. Apa? Seulgi.

Sehun menghembuskan nafasnya. Ia berguling ke sisi lain ranjangnya. Semua pembicaraannya dengan seulgi terus saja terputar di otaknya.

Ia tahu seulgi marah, itu masuk akal. Sehun salah karena tidak memberitahukan seulgi masalah ini sebelumnya

Perbincangan mereka beehenti hanya sampai di situ. Bahkan di perjalanan pulang ke rumah seulgi saja gadis itu hanya terdiam. Bagaimana jika hal ini mempengaruhi ke keadaan mereka sekarang? Bagaimana jika persahabatan mereka rusak?

Dengan gusar sehun mengacak rambutnya. Ia bahkan belum berganti pakaian. Tapi otaknya sudah terlalu lelah untuk menyuruh tubuhnya melakukan hal lain.

Selama beberapa hari setelah pindah dari rumah seulgi ia memang belum kembali ke amerika. Ia tinggal di hotel ini dan menunggu ibunya datang. Ia juga tau apa tujuan ibunya datang ke korea. Yaitu untuk perjodohannya

Tapi tak ada yang bisa sehun lakukan selama menunggu. Alhasil ia hanya bisa membuntuti seulgi setiap harinya. Ia tahu kemana saja gadis itu pergi, dan bersama siapa.

Mungkin itu juga yang membuatnya merasa sedikit canggung tadi. Karena ia menjadi pesimis jika seulgi akan menerima perjodohan ini. Ia ingat pembicaraan seulgi dan taeyong malam malam, ia juga tahu jika seulgi sering pulang bersama taeyong setelah ia tak ada

Sebenarnya ada di tingkat apa dirinya di hati seulgi?

^_^

Dilihatnya jas biru tua yang tergantung di kursi belajarnya. Ia menggunakan jas sehun sampai masuk ke rumahnya. Sebenarnya tak ada alasan lain, ia hanya merasa hal itu wajar untuk dilakukan sebagai sahabat

Ia sangat tidak menyangka jika semuanya akan berjalan seperti ini. Apa yang harus ia lakukan?  Disaat yang bersamaan kini ada dua tangan yang terbuka lebar untuknya. Ia tidak mau menyakiti keduanya. Ia sangat menyayangi dua namja itu

Sehun.. Bagaimana bisa jika ia tidak menyukai dan menyayangi namja itu? Dia sahabatnya sejak kecil! Orang yang sangat ia percaya dan juga bergantung padanya. Terutama disaat tersulit bersama keluarganya, dialah tempat pelarian seulgi

Tapi di lain tempat, ia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Perasaan yang ia rasakan pada taeyong baru pertama kali dan terasa aneh pada dirinya. Sebenarnya ia hanya berpura pura tak perduli selama ini. Karena terkadang di dalam hatinya ia terus bertanya dan mencari namja itu

Seulgi menutupi dirinya oleh selimut. Rasanya ingin menenggamkan semua masalah dan pikirannya ini dalam dalam. Menghilangkan semuanya, dan memulai dari awal lagi

Dia tak bisa seperti ini. Siapakah yang bisa membantunya di saat seperti ini? Perjodohan yang direncanakan neneknya bukanlah sesuatu hal yang enteng. Ia harus tahu jika perjodohan berarti sesuatu yang akan menentukan masa depannya

Setiap kali ia memikirkan perjodohan ini. Kenapa ia selalu terfikir taeyong? Kenapa ia merasa bersalah kepadanya?

^_^

"Aku duluan ya!" Seru taeyong menepuk pundak kai

"Kau akan mengantar seulgi dulu?" Tanya kai yang masih memasukkan buku bukunya

Taeyong mengangguk lalu tersenyum "sampai jumpa besok!" Iapun melenggang keluar kelasnya dan langsung menuju kelas seulgi yang hanya terhalang beberapa kelas

Tanpa basa basi ia langsung masuk.ke dalam saat melihat seulgi dan krystal.masih di dalam kelas

"Hey!" Sapa taeyong pada dua gadis cantik itu

Between The Cliff ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang