Why?

808 111 5
                                    

Dengan kesal seulgi memandang sehun "kenapa mendadak seperti ini? Kenapa kau tak mengatakan sebelumnya?"

"Keadaan sedang rumit, kau baru saja sembuh, nenek juga sedang sakit. Jadi tak ada waktu untuk mengatakannya" jelas sehun. Mereka duduk di salah satu bangku taman yang ada si pojok sekolah

"Jam berapa kau akan berangkat?" Tanya seulgi

Sehun melihat jam tangannya "dua jam dari sekarang"

Mata sipit seulgi membuat "apa? Aku kan belum pulang sekolah! Aku tak akan bisa mengantarmu!"

Sambil terkekeh sehun membelai rambut seulgi "karena kau memang tak perlu mengantarku"

"Kenapa begitu?"

"Aku tak mau nanti aku menangis saat meninggalkanmu. Aku tak bisa.. Aku tak bisa berpisah denganmu. Jadi daripada aku menangis karena melihatnu, lebih baik kau tak mengangarku"

Puk!

Pukulan mendarat di lengan atas sehun "dasar lebay! Aku serius!"

"Aku juga serius sayang.. Sebentar lagi liburanku akan berakhir. Jadi aku harus kembali. Tapi bukan berarti aku tak boleh datang lagi kesini kan?"

Seulgi diam, dia kaget, kaget dengan panggilan sehun yang menyebutnya sayang. Mungkin sudah tidak terlalu aneh, karena dulu saat kecil mereka.sering memanggil seperti itu. Tapi ini pertama kalinya lagi setelah kepergiannya, dan setelah semua ciuman mereka

"Terimakasih sudah mau menampung anak ini ya" cengir sehun "jaga diri saat aku tak ada disini. Dan.." tiba tiba sehun mendekatkan kepalanya ke telinga seulgi "jangan mencium lelaki sembarangan. Bibir itu milikku"

Sehun lalu mundur, memandang ekspresi seulgi yang sangat shock setelag mendengar ucapan sehun untuk yang kedua kalinya

"Kalau begitu aku pergi ya, apa kau mau menitipkan salam pada wendy? Karena sepertinya anak itu akan langsung memukulku jika aku tidak langsung bertemu dengannya dan menceritakan semua tentangmu disini" jelas sehun sambil menarik seulgi kedalam pelukannya

Seulgi yang masih belum bisa kembali dari rasa shocknya mengangguk "emm" setujunya "suruh dia juga datang kesini nanti"

^_^

Rumah besarnya yang biasa terlihat kosong itu menjadi semakin kosong. Ia tidak pernah berfikir sebelumnya jika kehadiran sehun disini memberikan dampak yang cukup besar

Perkataan sehun ternyata bukan lelucon belaka. Ia menghilang tanpa jejak sedikitpun di rumah ini. Perasaan memcelos langsung memenuhi hati seulgi

Ia tahu jika ia sangat menyayangi sehun. Tentu saja, dia man sahabatnya. Tapi.. Kenapa ia merasa ada sesuatu yang beda dari rasa sedihnya ini?

Seulgi berjalan kedapur. Betapa kagetnya ia saat melihat sesuatu tergeletak diatas meja makannya

Saat ia mendekat, dapat dilihat sebuah boneka beruang terpajang manis dengan pita yang mengikatnya. Sebuah surat yang mencolok langsung menjadi perhatian seulgi berikutnya

Seulgi membukanya :

Seulgi-yah.. :-)
Jangan bilang kau sudah rindu lagi padaku? Haha ya aku memang sangat gampang untuk dirindukan. Rumah ini sangat sepi, bukankah dulu kau tidak suka kesepian? Peluklah boneka ini untuk menemanimu seperti kau memelukku. Sampai bertemu lagi..

Aku mencintaimu seulgi
Sehun

Entah apa yang terjadi padanya sekarang. Namun tanpa ia sadari air mata sudah mengalir di pipinya bak sungai. Hatinya sakit, namun juga berdetak dengan sangat kencang. Ada apa dengannya? Apa ia sakit?

Between The Cliff ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang