2. Bittersweet

520 18 6
                                    

11 November 2011

Sudah hampir genap 1 tahun aku mengagumi seseorang secara diam-diam. Tahu batang hidungku saja tidak, apalagi namaku. Setiap bertemu dengannya, aku langsung sigap berlari untuk bersembunyi. Bukan takut karena teman-temanku akan mengolok-olokku, tapi wajahku sama sekali tidak cantik. Dan aku sangat tidak PD tentang ini.

"gue gamau ya, kalo sampe dia tau kalo gue suka sama dia, gue gamau dia tau keberadaan gue! Gw lebih milih dia gatau gue sama sekali daripada dia ilfeel abis ngeliat gue, jadi lo gausah panggil-panggil dia, Anggreeeeekkk! " teriakku saat anggrek menggodaku tentang orang yang ku sukai.

"kenapasih lo gapernah percaya diri, kalo kaya gini terus, mana bisa lo dapet cintanya kak pokemon? Oke, atleast dia tau keberadaan lo, kalo lo kaya gini terus, dia gabakal tau kalo lo itu hidup, gue itu sahabat lo, gue mau ngebantuin lo, jadi lo gausah minder gini! Lo cantik, emangnya lo dijjah yellow?" balasnya.

Aku hanya mendengus sebal dan berkata, "bawel!"

***

"Mana kak Luckynya? Gue mau liat!" Anggrek bertanya sambil mencari-cari kak Lucky yang sedang asyik memasak di kitchen.

"itu buta, yang deket kulkas tuh lagi masak.. Pokoknya yang paling ganteng OMG" jawabku terperangah melihat aksi kak Lucky.

"ohiya itu yaaa.. Yaampun! Itukan temennya kakak gue! Kak Lucky yang sering main kerumah gue!" ujar Anggrek

*Anggrek POV*
'Ternyata orang yang sahabat gue omongin selama ini tuh kak Lucky, orang yang lagi deketin gue.. Tapi mana mungkin gue kasih tau ke Risol.. Yang ada dia malah sakit hati, tapi kalo gue gabilang.. Gue berkhianat dong. Lagian gue juga gamau nyakitin sahabat gue, tapi dilain sisi gue juga suka sama kak Lucky, dan dia kayanya juga suka sama gue.. Tapi..
Ah' pikiranku bercabang, aku memikirkan perasaan Risol, secara dia adalah sahabatku.

"Yah, dia malah ngelamun! Bangun woy! Ntar kesambet gue gatanggung jawab ya!" seketika Risol mengagetkanku.

Tak ku sangka, ada saja hambatan dalam persahabatanku dengan si Risol.

Keesokan harinya,

"beep.. beep" dering ponsel diatas meja belajarku berbunyi. Tak lain tak bukan dari kak Lucky.

"Hallo, Anggrek. Gimana kabar lo sama kakak lo?"

"Ya.. Baik.. Kok. Kenapa ya malem-malem telfon gini?"

"Kangen aja hehe. Bagus kalo gitu. Ohiya, bentar lagi kan UAS, udah belajar belum?"

"Kak, to the point aja langsung. Gausah basa-basi kaya gini, aku mau belajar dan seminggu kedepan aku gabakal pegang hp"

"Okay.. Gue bakal jujur.
Gue sayang sama lo dek. Sejak kakak lo ngenalin ke gue, disitu gue mulai tertarik sama lo, setiap disekolah kita suka pura-pura kaya gakenal, karena lo gamau orang-orang tau kalo kita lagi deket. Dan gue gamau mendem ini semua karena bentar lagi gue bakal lulus. So.. Lo mau jadi pacar gue?"

.....

"bruk.." handphone ku terpental dari genggamanku, dan seketika hp ku mati.

Diantara senang,sedih,bingung, tercampur semua rasanya. Yang hanya ia pikirkan adalah.. Bagaimana tentang perasaan Risol?

Risol POV*
"Anggrek.. Daritadi lo diem aja. Pas pelajaran pak Bambang juga.. Bentar lagi kan UAS. Lo sakit? Atau banyak pikiran?" tanyaku pada nya.

"i'm fine, nothings wrong, Ris. Ohiya, kemarin Si Tito nanyain lo" sahut Anggrek.

"Nanya apa? Tumben banget si bocah"
Tanyaku sambil menggigit sepotong bagelen dari kotak bekalku.

"Kapan lo mau main kerumah dia lagi? Dia kan temen smp lo dari dulu, gara-gara beda jurusan aja lo jadi kaya ada jaraknya gitu sama dia" balasnya.

"wuileh, lebay ah doi. Yaudah nanti gue bbm dia deh. Daripada gabut mending kerumah dia"

***
Ketika matahari mulai membenamkan keseluruhan sinarnya, ponselku berbunyi dan seketika memecah ketenangan petang.

Notifikasi BBM yang tertulis "Soli?"
"kenapa, To?" balasku.
"gue didepan pintu, tadi beli kebab, karena deket sama rumah lo, ya gue mampir aja kesini"

Well. Bukan yang pertama kalinya si Tito berlaku seperti ini, dari jaman SMP, selalu ada saja alasan untuk datang kerumahku dan membawa makanan.

Kubuka pagar diteras rumahku, dan kulihat motor scoopy putih terparkir di pojok kanan halaman rumahku. Tapi, dimana pemilik motornya?

"Tito lo dimana? Tooo? Jangan ngumpet gini ah gue ngantuk" Ucapku sambil menoleh ke kanan dan kiri.

Tiba-tiba terdengar suara teriakkan dari arah kanan rumahku "Woy! Sorry lama, tadi gue cuci tangan dulu tuh disamping rumah lo hehe. Tuh kebabnya, gue mau buru buru, nyokap nungguin soalnya" tegasnya.

"Yaudah gue ambil ya, makasih loh. Btw, goodluck yah besok UASnya, nanti abis uts, kita bikin project lagi, oke?" jawabku.

"Oke" jawabnya lantas tersenyum dan berlalu.

Seminggu kemudian berlalu. Hari-hari UAS pun telah usai. Bagiku UAS kali ini cukup mudah, kecuali pelajaran MTK, maklum lah.

"kira-kira nanti liburan natal lo punya planning ga?" tanya Anggrek

"hmm.. Ada sih, kayanya gue mau bikin project baru sama si Tito, ohiya lo harus tau ya, Ang. Kemaren Tito dateng kerumah gue bawa kebab, dan tibatiba dia langsung pulang. Aneh aja sih menurut gue" curhatku.

"ciailahh.. udah lah, bener kan kata gue kalo dia itu suka sama lo, Sol.. Gaada yang namanya sahabatan sama lawan jenis tanpa ada perasaan sedikitpun. Percaya deh, dan kalo gue liat tiap kita ketemu dia di kantin, gerak-geriknya tuh kaya beda, kaku gitu lah" sahutnya.

"Ah, gamungkin, kan gue udah pernah bilang kalo dia lagi deket sama temennya, namanya Risa, katanya sih temen satu perjuangg.. "

Ketika aku sedang asyik-asyiknya ngobrol..

"kak Lucky!!!!"
Ku langsung menoleh ke belakang dan dengan sigap menuju ke arah lapangan upacara untuk mengumpat.

Anggrek POV*
'Mati deh gue, aduh kak Lucky jangan dateng kesini please jangan dateng!!' keluhku.

Lalu laki-laki berkacamata tersebut langsung menghampiri diriku yang sedang duduk sendiri di kantin dengan membawa seikat bunga yang ia genggam dengan kedua tangannya.

"gue bawa bunga mawar, bukan bunga anggrek, karena gue tau, bunga anggrek itu susah dicari, kaya lo..
Lo itu beda dari cewek-cewek lainnya, langka.
Lo itu care, cantik, baik, loyal, dan gue nyaman kalo ada dideket lo.." ucap kak Lucky.

"Lo mau jadi pacar gue?" lanjutnya.

Riuh gemuruh terdengar di seluruh isi kantin.. Aku dan kak Lucky menjadi perhatian banyak orang. Kulihat ke seluruh penjuru kantin, tak terlihat sosok si Risol, kupikir aman-aman saja dan aku menjawab
"Aku kasih tau nanti ya kak, jangan disini"
Dan akupun berlari sekencang mungkin, untuk menghindari malu.

Risol Pov*
> 'Setelah semua yang kita laluin bersama, ternyata gue baru tau wujud asli lo kaya gimana, kenapa lo rahasiain ini semua dibelakang gue? Apa lo bener-bener mau nusuk gue? Kenapa lo gabilang dari dulu kalo lo itu udah kenal sama orang yang gue sayangin dari 1 tahun yang lalu? Jadi dari dulu nasehat lo itu apa? Bullshit?'

Hatiku berkecamuk. Aku merasa darahku mendidih.

Tanpa aba-aba aku langsung menghampiri Anggrek yang sedang duduk disamping bangku kelasku sambil menyembunyikan seikat bunga dikolong meja.

"jadi, atas semua yang lo lakuin ke gue itu cuma hal basi.. cuma omongan basi yang ga seharusnya gue dengerin dari dulu?
Makasih loh atas segala saran yang lo berikan ke gue, atas curhatan palsu lo itu, dan atas drama lo." ucapku tandas tanpa jeda.

Bukan yang Kedua KalinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang