6 Agustus 2013
Dikala waktu senggang, aku selalu menghubungi 2 kerabatku yang sekarang sudah mulai merambah ke karir mereka masing-masing.
Sementara aku? Mungkin sudah ada puluhan CV yang telah terkirim ke beberapa kantor agensi, tetapi aku belum sama sekali mendapat balasan email atau telpon. Miris. Tapi aku tak pernah menyerah, buktinya sudah ada beberapa pekerjaan yang telah aku lakukan seperti part time di hotel sebagai waitress, freelance untuk acara yang dikelola EO, dan sebagai guru privat SD.
Hasil uangnya? Untuk keperluan bulananku seperti pulsa, perlengkapan makeup, outfit, dll.Ketika Tito sudah mulai semakin berani untuk mengepakkan sayapnya di dunia desain grafis, Anggrek pun mulai merambah dunia fashion yang telah ia gemarinya dari dulu di salah satu butik desainer ternama.
Anggrek POV*
Hari ini, aku dan Tito berencana untuk bertemu, sekedar melepas rindu serta membahas hubungan Tito dan Risol. Semoga saja apa yang aku lakukan ini bisa menjadi petunjuk yang besar bagi mereka berdua."Gimana, To? Nyasar ga?" tanyaku sambil menyeruput capuccino yang kupesan.
"Engga kok, orang deket sama kantor gue juga, paling 2km dari sini"
"Hmm.. Ok.. To the point aja. Gue ngajak lo kesini ya sebenernya kangen aja sama lo, sama mau tanya satu hal."
"Tentang Risol?"
"Kok lo tau duluan?" aku terkejut.
"Yang waktu itu lo line gue. Lo tau darimana kalo gue suka sama Risol?" tanya Tito.
"Sorry nih sebelumnya, waktu kita bertiga belajar bareng buat UN, gue liat di binder lo ada kertas lecek banget di halaman paling belakang, gue ambil kertas itu.. " aku langsung mencari-cari kertas tersebut di tas selempangku, lalu menemukannya.
-agakugu sugukaga sagamaga rigiaganaga ogoligiveger. Magaugu gaga jagadigi pagacagar agakugu.
Tigitogo, 14 Mei 2008-"Gue ganyangka ya, masih ada aja orang kaya lo, suka sama satu cewek dari dulu, padahal deket, tapi cuma bisa diem. Gabisa manfaatin waktu, mungkin cuma nunggu keajaiban"
"Lo gatau yang sebenernya aja, Rek" jawabnya.
"Sebenernya gimana?"
"Gue gamau ngungkit-ngungkit lagi ya. Percuma, gabakal bisa balik lagi kan?"
"To..... "
"Walaupun dia cinta pertama gue. Bukan berarti dia bakal jadi cinta terakhir.
Gue balik dulu, Rek. Kalo lo terus-terusan nanyain gue kaya gini, gue udah gatau lagi harus jawab apa. Assalamualaikum"."Yah, To.. Gue cuma mau ngelurusin masalah ini.. To.. " ucapku sambil menarik-narik tangan Tito agar tidak pergi.
Mungkin apa yang aku katakan pada Tito kali ini sama sekali salah dimata Tito. Padahal niatku baik, tapi mungkin Tito benar.
***
Risol POV*
"Pa, anterin aku sekarang ke kantor EO yang kemarin itu bisa?""Emang kamu udah fix kerja disana? " Tanya papa ku
"Ngga kerja, sih. Tapi kemarin aku dapet WA dari tante Eva kalau aku disuruh freelance jadi runner invitation, yaa daripada bete di rumah"
"Yaudah, ambil kunci mobil papa di meja ruang tamu"
"Siap bos!"
***
"Iya kak, nanti saya akan follow up beberapa vvip guest yang cancel untuk event ini" ucapku kepada Kak Donny, salah satu karyawan EO."Makasih yah, cantik"
"Sama sama kaa".
Untuk menjadi freelance atau karyawan memang tak sesulit yang orang-orang bayangkan, hanya saja yang menjadi penghambat adalah waktu deadline karena biasanya, setiap crew yang bekerja dimasing-masing section diberikan waktu kerja kurang lebih 10 hari sebelum event berlangsung.
Oke, back to the story.
Malam ini, aku berencana untuk menghubungi Tito dan Anggrek via Line call hanya sekedar untuk bertanya kabar.
Tapi, sama sekali tidak ada jawaban.
Mungkin, mereka sudah sibuk dengan pekerjaan mereka.***
Sudah hampir 2 bulan, kami bertiga tidak saling mengabari satu sama lain.
Memang, dalam dunia persahabatan itu wajar.
Perpisahan, pasti akan datang seiring dengan berjalannya waktu.
Tapi, bukankah kita tidak boleh memutus tali silahturahmi?Ketika aku bersiap untuk berangkat kerja, terdengar suara bising dari knalpot motor yang berjalan kearah ku. Tak lain tak bukan ialah Tito.
"Tito.... " teriakku sontak mengejutkan Tito yang langsung rem mendadak dihadapanku.
"Ayo, naik."
"Apaansih, To. Kaya lo tau aja gue mau kemana." celotehku.
"Jl. Pembangunan Raya No. 15. Depan kantor Subur. Cepetan naik. Nanti telat"
Tak segan-segan aku langsung memukul helmnya yang terpasang diwajah manisnya dia. "Ihhh!!!! Kok tau sih?"
"Apasih yang gue gatau tentang lo, cepetan naik, nanti gue telat"
Tito POV*
'Seperti biasanya, masih dengan rambut berantakan, baju asal pake, dan muka ngantuk. Well, sama sekali gaada yang berubah'Risol POV*
Perjalanan kami dari rumah menuju kantorku memang tak cukup jauh, mungkin hanya sekitar 30 menit. Selama diperjalanan, kami menghabiskan waktu untuk bernyanyi-nyanyi, tertawa-tawa, dan saling tebak-tebakan.
Kekhawatiran ku kemarin malam, akhirnya berkurang.Ketika lampu merah menyala, langsung ia rem kendaraan motornya.
"Eits.. Pelan-pelan dong kalo ngerem!!Biar nempel dada?" teriakku."Dih ngapain mesum sama lu?"
"Ish.. "kesalku.
"Oiya. Lo tau ga sih kalo Anggrek udah putus sama Kak Lucky?" lugas Tito.
"Hah? Serius?" aku langsung mendekati wajah nya.
"Emang lo ga dikasih tau sama Anggrek, Sol?"
Aku menggeleng-geleng kepala.
"Tapi lo gabakal come back ke Kak Lucky lagi kan?" tanyanya kembali.
"Hahahaha.. Gamungkin lah, kan gue udah berhasil move on, lagian ngapain sih lo nanya-nanya gini ke gue?" jawabku sembari tertawa.
"Ga kenapa-napa elah"
"Boong! Tapi, lo tau berita itu darimana?" tanyaku kembali.
"Gue gituloh, apa sih yang ga gue tau"
"Yaudah, jalan. Itu udah lampu ijo" perintahku.
***
Anggrek POV*
-Dear Diary,
Ketika suatu hubungan berakhir, bukan soal berapa lama hubungan yang sudah dijalani, tapi apa saja yang sudah dilakukan ketika masih menjalin hubungan tersebut.
Apalagi jika hubungannya dilandasi dengan adanya LDR.
Mungkin ini lebih baik, daripada aku harus terus menahan rindu yang terus berkecamuk.Aku sengaja menyembunyikan hubunganku dengan Kak Lucky dari Risol, karena yang aku takuti adalah bisa saja dia jatuh cinta kembali kepada Kak Lucky untuk kedua kalinya. Bisa saja mereka berdua menjalin asmara dibelakangku.
Dan mungkin aku typical sahabat yang jahat. Tidak ingin melihat sahabatnya bahagia. Semoga apa yang aku pikirkan, tidak akan terjadi. Aamiin.
Greeky, Saturday night-
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan yang Kedua Kalinya
Novela JuvenilBagaimana jika masa lalu dapat merubah takdir seseorang di masa depan? Mungkin flashback adalah satu hal yang lumrah-lumrah saja. Namun, berbeda dengan kisah si Risol. Lamunan sesaatnya benar-benar merubah kisah hidupnya Risol. Belum lagi diisi deng...