MEET.

566 75 4
                                    

Hari ini namja berkelahiran China resmi mendarat di seoul. Koper miliknya itu ia seret keluar dari bandara. "Dimana ponselku?!" Ujarnya saat tidak menemukan dimana-mana. Jika begini ia akan kesulitan mencari alamat bibi nya. Kepanikan mulai menjalar di tubuhnya. "Mama...tolong aku" Bahasa mandarinnya cukup fasih karena dia memang orang asli china. Bahkan kini mata nya mulai berair

Sudah lebih dari 2 jam ia menunggu kedatangan bibinya, namun nihil. Dengan keberanian yang terbilang nekat ia berjalan keluar bandara dengan menyeret koper miliknya. Berjalan dan terus berjalan. Kaki nya terasa sangat pegal mengingat perjalanan yang cukup jauh ia tempuh. Apalagi koper yang dibawa nya lumayan berat. Sudah sangat lama ia tidak berkunjung ke korea dan itu membuatnya tidak ingat jalan. Kini ia sampai pada sebuah jalanan yang sudah gelap. Mengingat ini sudah sangat larut jadi sepertinya wajar jika pertokoan disini sudah tutup.  Firasatnya mulai buruk. Melihat jalanan yang sepi membuatnya takut setengah mati.

~ ~ ~

Hampir setiap hari sunhyeon selalu pulang larut. Bekerja di market kecil membuatnya harus berjalan di gelapnya malam setiap hari. Untuk bukan toko 24 jam. Jadi ia bisa pulang sebelum tengah malam. Topi yang menutupi wajahnya membuatnya terlihat misterius

"KYAAAA!!!!"

Teriakan dari gang sempit sontak membuat yeoja itu berlari menuju asal suara. Tak banyak bicara memang.... Kini yeoja bernama Sunhyeon itu menatap tajam kearah gerombolan yang tengah melayangkan tatapan kejam pada sosok namja yang membawa koper. Sunhyeon menarik namja itu ke belakangnya. "Apa yang kalian lakukan?" Tanya sunhyeon dingin. "Heol daebakkk Yeoja cantik ini sepertinya menantang kita." Ujar salah satu diantara komplotan itu. 

"Bertarunglah dengan gentle"

Entahlah ...setelah itu mulai terdengar pertarungan. Namja yang kini memeluk lututnya bergemetar ketakutan. Ia benar-benar rindu Mama nya saat ini. Bahkan ia akan berterima kasih pada seseorang yang tengah menolongnya ini.

 Tapi nanti

 Karena ia masih tidak bisa menggerakkan badannya .

"Bangunlah" Walaupun menggunakan bahasa korea tapi namja itu mengerti. Segera ia bangun dan membungkukkan badannya.

"Xie xie (terima kasih)"

~ ~ ~

Setelah mengobati luka sunhyeon, namja berkelahiran china itu membereskan obat-obatan di depannya. Namja itu sebenarnya sungguh terkejut karena yang menolongnya ternyata yeoja. Namun sampai sekarang sang yeoja masih menutup mulutnya sehingga menciptakan suasana yang canggung. Dan itu membuat Xu Ming Hao membuka mulutnya...

"Kamsaham-nida. Na-neun Jeong-mal Kamsaham-nida" Ungkap Minghao dengan susah payah. Namun sang yeoja hanya mengangguk. "Ponselku-hilang dan sekarang-aku tidak-bisa meng-hubungi bibiku" Entah bagaimana caranya Minghao mengatakan itu dengan susah payah. Ia juga bingung kenapa ia bisa menceritakan itu semua pada orang asing.

Yeoja bernama Sunhyeon hanya menatap datar Minghao dan mulai beranjak pergi tanpa memperdulikan Minghao. Dia terus berjalan hingga dia berhenti beberapa meter dari Minghao duduk. Sunhyeon menghela napas dan berbalik menenteng koper besar milik Minghao tanpa berkata.

Senyuman terbit begitu saja dari wajah Minghao tatkala melihat sikap Sunhyeon yang sepertinya mengizinkannya untuk menumpang, walau tanpa berbicara tapi Minghao seakan tau apa yang di lakukan Sunhyeon. Tapi sayang karena wajahnya yang cantik kini tertutup topi- itulah pemikiran Minghao.

Setelah sampai apartement milik sunhyeon, Minghao melepas sepatunya dan berjalan membututi Sunhyeon. Di apartement ini hanya ada ruang dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi, ruang tengah dan satu kamar. Tunggu!!!!

Satu kamar????

Bagaimana dengan Minghao?

"Bersihkan badanmu lalu tidur." Akhirnya Sunhyeon mengeluarkan suaranya. Dan itu terdengar lembut di telinga Minghao. Sunhyeon meletakkan koper itu di dalam kamarnya yang rapi. Tapi disini tidak ada ranjang. Hanya ada tumpukkan kasur lipat selimut dan bantal di pojok ruangan.

"Kau.. tidur di-mana?"

"sofa"

Setelah mengatakan itu Sunhyeon keluar kamar sambil membawa selimut dan bantal. Minghao menyusul Sunhyeon dan berdiri menghadap Sunhyeon.

"Aku takut sen-diri"

 Hadeuh...... Maaf lama publish nya. Author terimakasih ni ya yang udah mau baca. PLEASE VOMMENT. karena jika banyak yang vomment bisa bikin mood author bagus buat nerusin nih cerita.

juseyo!!!!!!

WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang