Minghao menatap yeoja paruh bayah dengan tatapan penuh tanda tanya. Menatap atau mungkin bisa dikatakan mengintip dari kejauhan membuat penasaran.
"sunhyeon-ah...nugu?" Tanya minghao dengan telunjuk terarah pada ruang tengah. Kini sunhyeon dan minnghao tengah menyiapkan makan malam. Hari ini sunhyeon tidak part-time, sehingga membuatnya pulang lebih cepat.
"Nae eomma"
"J-jeongmal?"
Tanpa menunggu jawaban dari sunhyeon, xu minghao berlari ke ruang tengah. Namja asli china ini berdiri menghadap sosok yang sunhyeon akui sebagai eommanya.
"A-annyeong ahjumma. N-naeun minghao i-imnida. Aku teman sunhyeon. Bangapseumnida" Meski sudah belajar mengucap bahasa korea, tetap saja lidah minghao masih belum fasih. "eohhh annyeong minghao-ssi. Apa kau bukan orang korea?" Tanya eommanya sunhyeon.
"Nde ahjumma. Aku dari china"
"Pantas saja"
"Ahjumma neomu y-yepeunda. sangat mirip dengan sunhyeon." Pujian itu sungguh mampu membuat Han ahjumma bangga. Sungguh namja polos ini sangat menggemaskan.
"Setelah makan aku akan mengantarkan eomma pulang. Aku akan memesankan taksi. Mian jika ini terlalu sederhana" Ungkap sunhyeon yang keluar dari dapur dengan membawa beberapa piring berisi lauk. 'Kenapa dia terlihat biasa saja saat bertemu eommanya" Batin minghao saat melihat ekspresi beku milik sunhyeon. "A-apa kau t-tidak mau ahj-umma menginap?" Tanya minghao saat menerima piring yang di bawa sunhyeon dan menata nya di meja makan.
"Rumah ini terlalu kecil untuknya." Ucapan sunhyeon itu mampu melunturkan senyuman sang eomma. Senyuman itu malah berubah menjadi raut sedih dan bersalah. Tak ingin memperpanjang masalah sunhyeon segera menyuruh sang eomma dan minghao untuk duduk dan menikmati makanan.
~ ~ ~
"Apa kalian tinggal bersama?" Tanya nyonya Han saat ia dan minghao berjalan menuju lift. "N-nde. S-saat aku mendarat di korea. Aku p-ergi t-anpa tentu a-arah . S-aat aku dihadang prem-an,sunhyeon datang dan m-enyelamatkanku. D-ia anak yang sangt b-aik, mes-ki teru-s bersik-kap dingin"
"Ming-ah...sunhyeon sangat membenciku. Jeongmal eottokhae?"
"Jeongmal??!"
"Apa kau bersekolah?" Nyonya Han berusaha mengalihkan percakapan. Ia sadar sudah terlalu banyak bicara. Tidak mungkin jika ia menceritakan pada minghao yang notabane nya orang yang baru ia kenal.
Pertanyaan itu hanya dijawab gelengan kuat. "Bi-bikku bahk-an tidak mengubungiku. Po-nselnya tid-ak akti-f"
"Besok kau bisa mulai sekolah bersama sunhyeon. Aku akan membiayaimu. Tapi tolong jaga sunhyeon untukku. Aku gagal menjadi sosok eomma nya"
Senyuman minghao terbit saat mendengar itu
~ ~ ~
Seragam Sekang High School tengah melekat ditubuh minghao. Ia melihat pantulan nya di cermin dengan penuh senyuman. Kiriman seragam, buku dan ransel baru tiba tadi pagi. Namja bermata bulat ini berjalan kearah papan dinding.
-Mulailah membaca kosakata.-
-Meski kau paham dengan apa yang orang ucapkan dengan bahasa korea. Tetap saja kau masih belum bisa menggunakannya-
-Aku sudah menyiapkan sarapan-
Melihat beberapa note itu mampu membuat namja pemalu ini tertawa kecil. Meski sering bersikap cuek, sunhyeon tetap memerhatikannya sekecil apapun. Hari ini akan menjadi sebuah kejutan untuk sunhyeon.
"A-aku h-arap a-ku tidak aka-n terse-sat"
~ ~ ~
"Nimen hao. wo jiao xu ming Hao. Renshi ni wo hen gaoxing (hello semua. nama saya minghao. senang berkenalan)" Suara itu mampu membuat sunhyeon menoleh ke depan. Pandangan yang awalnya menuju jendela kini teralih saat mendengar suara yang belakangan ini sudah sangat ia hafal.
"Apa kau bisa bahasa korea."
"Tentu" jawab minghao walau masih terbata. Disaat sudah dipersilakan duduk, minghao berjalan menuju meja sunhyeon dengan kepala menunduk dan kedua tangan yang berpegangan.
"Annyeong" Sapaan dari minghao hanya di jawab dengan tatapan bingung milik sunhyeon . Walau wajahnya masih tetap datar, tapi minghao yakin bahwa saat ini sunhyeon tengan terkejut dengan kedatangannya.
"namja itu dari china"
"whoa betapa imutnya wajahnya"
"dia tampan namun imut"
"aku menyukai matanya"
"hiihihihi dia lucu sekali"
Begitulah yang mampu sunhyeon dengar. Namun sepertinya namja disamping nya tidak mendengarnya dan masih terfokus saat saem sedang menerangkan materi. walaupun bukan orang korea, namun minghao dapat membaca hangul dan mengerti bahasanya, meski masih belum lancar pengucapannya.
~ ~ ~
Namja bermata bulat itu terus bersembunyi di belakang sunhyeon kala melihat beberapa kumpulan yeoja mendatanginya. Terlihat raut ketakutan di wajahnya.
"Annyeong minghao"
"Apa kau bisa bahasa korea?"
"Manisnya... "
"Ayo kita ke kantin."
"Ayo berteman baik"
Setidaknya itulah yang dapat didengar minghao. Tapi kali ini entah mengapa ia takut dengan gerombolan yeoja yang melontarkan berbagai pertanyaan padanya. "Kajja" Sunhyeon berbalik dan menarik tangan minghao meninggalkan gerombalan yang tampak kecewa. "Tunggu...bekalnya masih di tas" ungkap minghao dengan susah payah.
"Apa eomma yang membiayai mu sekolah disini?" Tanya sunhyeon sambil memasuki kimchi ke mulutnya. Matanya seakan terkunci untuk melihat lawan bicaranya. "Ba-gaimana kau tau, Hyeonnie? Aku belum memberi-tahukannya padamu" Wajah polos minghao yang terkejut menjadi pemandangan yang menyenangkan bagi sunhyeon, meski yeoja itu tak menampakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE
FanfictionMungkin aku akan mendeskripsikan dirimu dengan warna putih. Ya... White Melihat tingkah mu... Cara bicara mu... Bahkan tatapanmu... Itu membuat hidup ku yang awalnya berwarna Abu-abu menjadi sedikit berwarna. Cast: 1. Xu Ming Hao (The 8). 2. Han Su...