a.n : ini POV nya Reyhan yaa.. Jadi akhir cerita ini, gua serahin ke bang Rey. Biarkan dia bercerita.Typo berkeluyuran :D
-------------------
Rahasia paling besar, sekaligus rahasia yang bikin gue gak percaya. Tapi gue mesti percaya. Cewek yang selama ini deket sama gue adalah cewek yang sempet masuk ke daftar hitam penggemar misterius temen gue.
Dia. Lennata. Bisa jadi Bintang.
Kebayang kan? Syok nya gue gimana saat itu? Kayak lihat orang terbang tanpa sayap atau lihat kucing bisa ngomong. Pokoknya gue terkejut. Banget.
Oke gue lebay. Gue kebanyakan baca novel cinta-cintaan. Jadi pembawaan gue seperti ini. Balik lagi ke topik utama. Pas rahasia Lennata ke bongkar, gue marah. Gue kecewa. Gue kesel dan segala rasa sakit itu emang ada. Gue ngerasa di bohongi ketika tahu Lennata itu Bintang.
Gue sempet ngehindar dan gak mau ngomong sama Lennata, gue cuma gak mau makin emosi atau rasa benci gue bertambah. Tapi namanya juga hati, ketika hati udah berbicara. Emang suka beda sama kenyataannya. Gue masih inget banget. Di beberapa novel yang pernah gue baca. Benci dan cinta itu beda tipis, semakin lo benci. Semakin lo cinta juga. Kadang hati emang selucu itu.
Dan Raditya Dika juga pernah bilang 'orang itu gak dateng kalo tanpa alasan' begitu kalo nggak salah. Gue agak lupa, soalnya novel dia terlalu banyak yang gue konsumsi. Di situ, gue dapet pelajaran. Lennata dateng bukan tanpa alasan, tapi ada alasan tertentu kenapa dia ngegunain nama belakangnya ke gue dan dateng kekehidupan gue.
"Gue gak bermaksud bohongin lo Rey. Gue punya alasan kuat. Kenapa gue harus pake nama belakang, sebenernya. Gue sering liat Lintang naro kado dan surat di pintu rumah Bara. Dan gue juga sering liat lo main kerumah Bara. Gue suka merhatiin lo dari balkon kamar yang berhadapan langsung sama kamarnya Bara. Kenapa gue sering gugup pas ngomong sama Bara. Karena gue tahu Lintang adalah secret fans nya. Gue gak bisa nyembunyiin rahasia. Ini aja gue mati-matian, nutupin identitas gue."
Itu, penjelasan Lennata pas semua rahasianya kebongkar. Gue nerima alasan dia. Karena Raditya Dika bener. Entah itu alasan baik ataupun buruk emang harus di terima.
Hati gak bisa bohong. Gue sayang Lennata. Dari itu, gue mencoba buat gak permasalahin penutupan identitas dia. Cuma gue masih nggak nyangka aja. Cowok kaya gue, yang terfokus sama novel-novel fiksi maupun non fiksi bisa juga punya secret fans.
Hidup kadang selucu itu.
--------------
"Aku manggilnya apa nih?" tanya gue ke Lennata pas turun dari motor.
Lennata berdiri di samping gue dengan dahi mengernyit "Bintang boleh. Lennata boleh."
"Manggil sayang aja boleh?" gue menaik-turun kan alis, Lennata cuma senyum samar. Terus menganggukkan kepalanya pelan.
Oh. Masih malu ternyata.
"Malu-malu amat sih. Aku kan cowok kamu."
Lagi-lagi pipi Lennata merah akibat ngedenger fakta yang udah terjadi sekarang. Gue nautkan jari di antara jemari indah Lennata. Kami bergandengan. Menapaki pasir halus dan di buai ombak pantai.
Gue sengaja ngajak Lennata ke pantai, gue cuma pengen nikmatin keindahaan alam bareng Lennata. Bareng secret fans gue. Kami tetap bergandengan tangan, saling senyum dan menyalurkan kehangatan.
"Kamu ngapain ngajak aku ke pantai?"
"Pengen nyeburin kamu, biar di makan ikan hiu." jawab gue asal dan di hadiahi satu cubitan tepat di pinggang gue.
Gue tertawa begitu melihat bibir Lennata mengerucut. Kalo gue gak tau malu dan gak inget ini tempat rame. Udah gue ciun dah. Anjirrr.. Jadi omes gini gue.
"Aku becanda sayang." gue mengacak lembut rambut hitam Lennata. Dan mengecupkan singkat. Lagi-lagi pipi Lennata memerah dan gue suka.
"Eh lihat itu deh..." mata gue mengikuti arah jari telunjuk Lennata.
Di sana, seorang cewek bersembunyi di balik pohon. Matanya tertuju pada satu objek. Seorang cowok yang duduk gak jauh dari bibir pantai sambil memegang secarik kertas berwarna hijau. Kernyitan di dahinya semakin jelas, ketika matanya menatap serius secarik kertas itu.
"Gak semua orang bisa nunjukin perasaan secara terang-terangan. Bagi mereka. Contohnya cewek di balik pohon itu, bisa ngeliat cowok yang lagi duduk. Rasanya bahagia. Gak perlu, harus duduk berdua. Apalagi belum ada keberanian buat muncul."
Gue diem. Sambil terus merhatiin gerak-gerik cewek yang jadi bahan pembicaraan kami. Setiap cowok itu nengok ke kiri dan kanan untuk cari tahu siapa pengirim surat itu. Si cewek langsung bersembunyi atau gak pura-pura sibuk buat ngalihin perhatian cowok itu suapaya gak curiga.
"Bagi secret fans, surat kita di baca aja udah seneng banget. Kayak ada sesuatu yang berteriak di sini." Lennata memegang dadanya sambil tersenyum. "Berjuta rasanya kalo kata Tere Liye."
Gue beralih ngeliat Lennata. "Contohnya pas lagi deket sama aku ya yang? Berjuta rasanya kan?" gue bertanya. Lennata membalas dengan tawa.
Kami pun kembali menyusuri bibir pantai, mencari tempat ternyaman untuk menikmati sunset yang sebentar lagi akan datang. Meninggalkan objek cewek dan cowok yang sempat melemparkan kilasan ingatan tentang Lennata dan Lintang yang pernah menjadi secret Fans.
Kami duduk di atas pasir, mengarah ke air laut. Memanjakan mata dengan karya Tuhan yang paling indah dan gak terbandingkan. Lennata menyenderkan kepalanya di bahu gue. Gue meremas tangannya.
Gak ada obrolan, kami cuma menikmati setiap detik kebersamaan. Menikmati setiap sentuhan tangan Lennata. Menikmati kehangatan yang selalu gue rasakan kalo deket Lennata.
Dunia emang penuh kejutan dan kemustahilan yang bisa terjadi.
Disini gue menyadari beberapa hal.
Secret fans gak melulu di miliki mereka yang populer. Tapi secret fans bisa di miliki siapa aja. Orang biasa sekalipun. Secret fans selalu ada di sekitar kita dengan berbagai topengnya buat nutupin identitas. Secret fans bukan haters. Dia cuma seseorang yang belum bisa nunjukin perasaannya secara langsung. Karena bagi mereka. Melihat seorang yang mereka sukai dari jauh. Sudah lebih dari cukup.
-------------
a.n : yeay! Secret Fans selesai. Alhamdulillahhh... Maaf yaa terlalu monoton hehe.. Mau fokusin ke JWAN dulu. Hehe karna udah terlalu banyak konsep yang menumpuk di otak.
Sebelumnya..
Makasih yg udah mau baca, vote ataupun komen.. Kalian luar biasa!Makasih buat sahabat gue. Si jones. Yang udah jadi penyemangat dan ngasih masukan buat cerita ini.
Makasih buat secret fans di luar sana karena kalian cerita ini ada! Semoga secret fans bisa ngungkapin perasaannya. Heheh
Makasih buat kamu! Iya kamu! Karena kamu! Aku belajar jadi secret fans! Wkwkw
Dan akhir kata..
Maafkan cerita yang gak sempurna ini. Karena kesempurnaan hanya milik Allah bukan cuma milik Rizki Febian wkwk... :-D
Seee yooouuu... :* muach.
"#duh heboh teuing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Fans ( Complete )
Teen FictionAku ... Adalah Fans mu, meski aku tahu kamu bukan seorang selebritis terkenal. Entah kenapa, menjadi Fans mu membuat aku senang. Walaupun... Hanya 'FANS RAHASIA'