A/N: -Mature content!!
Yang masih kecil jangan baca :3 tapi kalo udah liat tulisan mature content rasanya berdebar ya gak sih #abaikan
Maaf kalau lemonnya kurang nngh(?) (_ _)
---
"Apa?! Kau belum pernah melakukan 'itu'?! Ini sudah lima tahun kau bersamanya, Jeon!" Namjoon, seorang dosen dari Universitas Seoul yang merupakan teman Jungkook terpekik dengan suara beratnya.
"Tsk, hyung. Kau sudah berumur tiga puluh satu tahun dan membicarakan hal itu dengan menggebu-gebu?" Jungkook menyesap espressonya dengan tenang. Mereka berdua tengah berada di sebuah kedai kopi didekat Universitas Seoul.
"Habisnya, apa kau bercanda? Saat malam pertama selepas menikah kalian tidak melakukannya?"
"Hm? Tidak. Hei dosen mesum, aku lebih mengutamakan perasaanku daripada kebutuhan biologisku. Kau dengan mahasiswa fakultas kedokteran itu pasti telah melakukannya sebelum terikat janji suci, bukan?"
Namjoon mendengus, "Aku hampir melakukannya dengan Seokjin. Dia terus menggodaku. Tetapi saat aku mengambil langkah, sifat keibuannya membuatku luluh. Ah, benar-benar."
Pria berumur dua puluh lima tahun itu terkekeh, menatap arloji pada pergelangan tangan kanannya, "Sudah jam tujuh. Kau tidak ada kelas? Aku akan pulang. Jimin pasti sudah memasak banyak makanan untuk merayakan ulang tahun pernikahan kami."
Jungkook bangkit berdiri disusul oleh Namjoon, "Jeon, ingat pakai pengaman sebagai permulaan!"
Terlihat Namjoon berlari kecil menyebrang jalan setelah tanda lampu menyebrang berwarna hijau. Jungkook hanya menggeleng dan tertawa kecil. Ia segera menaikki mobil berwarna hitam miliknya dan memutar kemudi untuk kembali pulang.
.
.
Pria dua puluh tujuh tahun itu masih berkutat didapurnya. Ia masih memasak rupanya. Di meja makan sudah terdapat beberapa masakan korea dan sup rumput laut.
Sudah terhitung dua tahun sejak marga Jimin berubah menjadi 'Jeon'. Ayahnya lebih dulu meninggal. Setelah setahun, ayah Jungkook menyusul. Jimin dan Jungkook telah hidup bersama selama dua tahun itu. Mereka sama-sama memiliki penghasilan besar, sehingga mereka dapat menempati sebuah apartemen mewah di kawasan Gangnam. Sesekali mereka bertengkar, namun akhirnya kembali akur karena tak tahan. Well, sepertinya sifat kekanakan mereka belum hilang walaupun umur mereka dikatakan sudah berkepala dua.
TING
"Sayang, aku pulang." Jungkook menekan bel sebelum ia masuk dan membuka sepatunya. Jimin masih mencicipi ayam goreng korea nya.
"Selamat datang, tuan Jeon~" Ucap Jimin terkekeh, menuangkan masakan terakhirnya ke dalam piring. Jungkook membuka kerah kemejanya sampai dada dan langsung memeluk pinggang istrinya. Ah, untung saja masakannya sudah terletak apik di piring.
"Happy 2nd Wedding Anniversarry, baby. Aku menyayangimu." Bisik Jungkook sambil menempatkan kepalanya di bahu sempit Jeon Jimin.
"Aku juga menyayangimu." Jimin memutar badannya dan memberikan ciuman singkat pada sang suami. Ia mengambil piring dari hidangan terakhirnya, "Ayo kita makan!"
"Ayo!"
Bukan makan malam romantis yang diberikan Jimin untuk Jungkook. Hanya makan malam yang... sederhana. Jimin memang bukan tipe romantis yang akan memberikan candle night dinner untuk sang suami dan berdansa. Hanya dengan berbincang hangat saat makan malam baginya sudah lebih dari cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Love You? || kookmin
Fanfiction"Apakah aku mencintaimu?" . . . kookmin slight!vmin bottom!jimin bxb started: 16 April 2016 ended: 11 July 2016