Nine

7.1K 722 42
                                    

Kim Taehyung nampak sudah bosan menunggu. Apakah wanita selalu selama ini jika berdandan? Ia sudah 3 kali melirik jam tangannya.

"Taehyung-ah!!"

Suara seorang perempuan membuat Taehyung spontan berdiri untuk menyambut sang calon tunangan. Wajahnya masih saja datar. Terlihat Irene menggunakan pakaian kasual dan ia terlihat cantik. Cantik, namun tak menarik perhatian Taehyung sama sekali.

"Mengapa kau la-"

CHU

"Maaf, Taehyung-ah~ aku tadi-"

"Apa yang kau lakukan, HA?!" Taehyung tiba-tiba saja membentak Irene, membuat sang gadis yang lebih tua terperanjat.

"A-apanya? Aku ini calon tunanganmu dan kekasihmu!!"

"Dengar," Taehyung menggertakkan giginya, menunjuk batang hidung sang gadis "Aku bukanlah orang yang kasar pada perempuan, tetapi kau sudah membuatku kesal. Bibir ini ada hanya untuk Jimin!! Aku tak akan pernah mencintaimu!!"

Seolah tertusuk beribu jarum, Irene merasakan sakit hati atas perkataan Taehyung. Ia langsung berlari dan menangis.

"Lapor saja! Lapor saja pada ayahmu agar pertunangan ini dibatalkan!" Teriak Taehyung saat Irene semakin jauh dari pandangannya.

Selanjutnya, Taehyung menyeringai dan pergi juga dari taman tersebut.

Selanjutnya hanya Jimin

Jimin, tunggu aku

Aku akan datang

---

Matahari mulai terbenam di ufuk barat, menyambut tirai malam yang berhiaskan bintang. Kedua pemuda ini tengah berjalan di trotoar kota.

Selepas Jimin menangis sampai puas di dada Jungkook; sampai bajunya basah, ia kini tengah asyik memakan eskrim. Jungkook memandangnya datar.

"Moodnya secepat ini berubah? Dia ini manusia, 'kan?" Batin Jungkook heran.

"Uwaa- mencair!!" Jimin malah sibuk mencegah eskrim vanilla nya agar tak meleleh.

Jungkook tersenyum, "Sudahlah. Yang penting sekarang ia sudah lebih baik. Ia memang kuat."

"Hyung," Panggil Jungkook, masih tersenyum menatap hyung nya. Jimin pun menoleh.

"Apa?" Ucapnya. Lihatlah kedua mata sipitnya itu, sembab.

"Lihat toko itu? Ayo mampir ke sana melihat-lihat? Banyak alat tulis, lho." Jungkook menunjuk sebuah toko dengan nuansa biru muda dan putih. Jimin mengangguk. Mungkin ia membutuhkan beberapa alat tulis untuk kegiatan kuliahnya.

KLING

Setelah Jimin menghabiskan eskrimnya, mereka berdua masuk ke toko tersebut. Perhatian Jimin terpacu pada gantungan ponsel yang lucu. Tidak, Jimin bukan pecinta hal-hal lucu. Ia hanya suka melihatnya saja.

"Kau suka itu, hyung?" Jungkook bertanya sambil memperhatikan gantungan tersebut.

"Ah, tidak. Aku hanya suka melihatnya saja. Aku lebih suka yang sederhana tapi keren."

"Oh? Begitu." Jungkook mengangguk mengerti. Ia berjalan, mengambil sesuatu untuk Jimin. Sementara itu Jimin masih sibuk melihat gantungan ponsel tersebut.

Do I Love You? || kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang