"Ah, dapat" Jimin mengulur tangan kecilnya pada sebuah rak buku, guna mengambil sebuah novel kesukaannya.
Seperti biasanya, Jimin selalu datang ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku pelajaran ataupun novel. Ini memang hobinya sebagai mahasiswa terbaik di Universitasnya. Tak salah lagi, ia memang cocok dengan gelarnya.
Jimin selalu menyukai suasana tenang, karena hal tersebut dapat membuatnya lebih fokus pada apa yang ia baca sehingga ia mudah untuk mengingat pelajaran. Menurutnya, ini menyenangkan.
Dan bayangkan saja di jaman sekarang ini, jarang sekali ada mahasiswa se-rajin Park Jimin. Semua ini tak ia lakukan tanpa sebab. Ia hanya hidup bersama ayahnya yang merupakan seorang pensiunan pegawai negeri.
Mereka hanya bergantung pada gaji bulanan yang masih berjalan. Namun seiring hal itu, Jimin sadar bahwa ia juga harus mengambil pekerjaan. Ya, Jimin menjadi pegawai magang pada sebuah restoran jepang di Seoul.
Kuliah pagi, pulang, lalu malamnya ia akan bekerja. Setelah pulang kerja, ia akan mengerjakan tugas dari dosennya. Lalu ia pun tertidur.
Begitulah siklus kehidupan Jimin. Berfokus pada satu hal, namun tetap mantap untuk menjalaninya.
Setidaknya sih, begitu. Ya, sampai ia bertemu dengan seseorang yang tak terduga.
---
"Hahaha!" Sebuah suara tawa menggema sepanjang lorong gedung Universitas Seoul tersebut. Terlihat seorang pemuda dan seorang gadis tengah bermain kejar-kejaran. Aih, apakah mereka hanyalah dua anak berumur 6 tahun dan tersesat di tubuh orang dewasa? Entahlah.
"Kau tak akan bisa menangkapku, Yein!!" Pekik Jungkook dengan seringainya. Ia berlari ke sembarang arah dan tak peduli ruangan apa yang ia masuki. Toh, tak ada yang berani melawan anak pemilik Universitas ini.
Sampai, Jungkook mendobrak pintu perpustakaan.
BRAK!
Seluruh pengunjung perpustakaan menoleh ke arahnya, termasuk Jimin. Namun, Jimin hanya menoleh sekilas begitu juga dengan yang lain.
"YAAK! JUNGKOOK OPPA!!" Teriak Yein. Nah, ini baru membuat Jimin kesal.
Berlari-larian di perpustakaan? Menyebalkan. Jimin mengernyitkan alisnya guna mencoba untuk fokus pada novel yang ia baca.
"Tangkap aku kalau bisa, Yein-ah!!" Jungkook tertawa sambil menghadap kebelakang. Karena ia tak melihat orang didepannya, alhasil-
BRAK!!
"Ouch!" Ia menabrak Jimin yang tengah membaca buku sambil berdiri di depan rak. Kini dua pemuda itu jatuh tersungkur ke dua arah yang berbeda. Kacamata Jimin sempat terjatuh, namun ia memakainya kembali dan bangkit. Sementara itu, Jungkook masih tersungkur.
"Cih, dasar manja" Batin Jimin kesal dan melanjutkan aktivitasnya seolah-olah tak terjadi apa-apa.
"Astaga, oppa!" Yein segera menghampiri Jungkook dan membantu pemuda itu berdiri.
"Ya!" Jungkook memanggil Jimin dengan tidak sopan. Jimin tak bodoh, tentu saja ia tak menyahut. Namanya bukan 'ya'.
"Aku memanggilmu, gendut!"
Gendut.
GENDUT.
"Aku tak gendut!" Pekik Jimin kesal dan meletakkan novelnya ke tempat semula. Hasrat untuk membaca tak ada lagi karena pemuda pembuat onar ini.
"Baiklah, gendut. Kau telah membuatku tersungkur begini. Haruskah aku melaporkanmu pada ayahku?"
Yein yang berada disamping Jungkook menggandeng salah satu lengan Jungkook dan mengangguk semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Love You? || kookmin
Fiksi Penggemar"Apakah aku mencintaimu?" . . . kookmin slight!vmin bottom!jimin bxb started: 16 April 2016 ended: 11 July 2016