[R]engkuh

41 6 2
                                    

"Jangan sampai si Keyra ngerebut Raffa."

»●●●«

Keyra POV

Aku mencoba untuk membuka mataku, tetapi berat. Samar-samar aku merasa ada yang hangat di tangan dan dahiku hangat, lembut--ke'kecupan?

"Cepet sembuh." Suara berat itu, suara ka Raffa. Aku kenal suara itu!

Suara pintu tertutup sedikit memekak di telingaku. Kenapa mataku berat? Ingin bangun dan membuka mata tetapi sulit. Tolong siapa saja, kenapa seperti ini? Mungkin ini efek obat yang di beri dokter tadi.

Akhirnya semua gelap, terlelap.

»●●●«

Selamat Kembali ke Rumah!

Tulisan besar di langit ruang tamu membuatku tersenyum, bersama beberapa balon yang menyentuh langit ruang tamu ini dengan warna pink, biru, ungu, pastel!

Padahal aku hanya sebentar di rumah sakit, canda tawa berbaur menghangatkan ruangan disini bersama Mama, Kak Kenta, dan Nana. Keluarga yang membuat hidupku berwarna menutupi kelamnya masa lalu.

"Maaf ya Key, aku ga bisa jenguk kamu kemarin. Kan kamu tau kemarin aku ke bandung jenguk nenek, sumpah kamu kenapa bisa jatuh sih di tangga sih?!" Histeris Nana di sertai tangannya yang menggeleng-gelengkan kepalaku yang di balut perban tipis.

"Iihh Nana! Pusing tauk!"

"Heheh, maappp."

»●«

Hari ini hari pertama sekolah setelah 5 hari meliburkan diri karena kecelakaan di tangga itu. Banyak senyum dan nada khawatir yang teman-teman yang belum lama kukenal saat masuk SMA Garda ini.

Semuanya seperti biasa, Seperti biasa juga aku menaiki tangga ke atap sekolah. Melihat awan berbagai bentuk dan langit cerah hari ini.

"Keyra?" Suara berat itu lagi.

"Eh eumm. A--aku turun dul--duluan ya ka." Aku menunduk sopan kemudian melangkah ke pintu tempat tangga turun sampai tangan yang lebih besar dari tanganku menarik dalam rengkuhan dada bidang yang hangat itu, aku menghirup bau mint yang ada di badan Kak Raffa, nyaman.

Eh.

Eh.

Apaini?

Aku melepaskan pelukannya, sebenernya ga rela. Tapi di tahan sama tangannya Kak Raffa.

"Maaf."

"U--untuk?"

"Untuk apapun jika gue salah."

"Kakak ga salah apa-apa ko." Aku masih di pelukannya. Hangat.

"Tapi lo jauhin gue Key!"

"Emang kenapa?"

"Harusnya gue yang nanya kenapa!?"

Jujur, Aku gak suka di bentak dan gak bisa di bentak, bilang saja aku lemah tapi ini memang kenyataannya.

Tes.
Air mataku jatuh, sudah aku tahan tapi tak bisa. Sedari tadi aku menunduk wajahnya, kini aku menenggelamkan wajahku di dadanya menggigit bibir bawahku agar tidak terisak.

"Key. Maaf key. Gue ga bermaksud untuk bentak lu. Jangan nangis plis, jangan pernah nangis di depan gue apalagi alesannya karena gue. Maaf." Suara Kak Raffa melembut, sedikit menenangkan isakku.

"Bisa kamu kasih tau alesannya sama aku?" Masih di pelukannya, tangannya mengusap rambutku dengan lembut.

"Me--menurut aku gak seharusnya cewe sama cowo itu deket sa--saat cowonya udah ada --kekasihnya." Jelasku di selang dengan isak.

»●●●«

AUTHOR POV

"Cemburu ya??" Raffa melepas pelukannya dan menatap Keyra dengan jahil.

"Iih, apaan ngga kok!"

"Ciee cemburu." Kedipan jahil dan senyum geli Raffa sangat jelas di mata Keyra.

"Apaan sih Kak Raffa!"

Keyra menghentakkan kakinya dan mencoba pergi dari Raffa karena perubahan mukanya yang terlihat jelas sudah merah merona.

"Eits jangan pergii. Sini duluuu gemezz banget sihh." Raffa mencubiti pipi Keyra dengan gemes dan Keyra hanya mengerucutkan bibirnya.

Kan lucu banget pengen cium jadinya, Batin Raffa.

"Nanti sore jalan yuk Key."

"Kemana?" Keyra mengangkat kepalanya dan menatap Raffa tanda tanya. Oh ya Keyra itu sepundak Raffa, mungil.

"Kemana yaa. Emm. Ikut aja ya?"

"Bella gimana?"

"Bisa gak ngomongin Bella dulu gak?"

"Tapi.."

"Pliss." Tangan Raffa sudah di satukan menjadi satu di depan dadanya merujuk seperti anak kecil.

"Aku pikir-pikir dulu ya ka."

"Yes! Kabarin yaa."

"Kabarin lewat mana?" Tanya Keyra cengo.

"Oh iyaya heheh." Raffa terkekeh.
"Line gue raffap. Kabarin lewat line."

»●«

"Kamu kemana lagi tadi Key?"

"Biasa, ke atap. Kalau mau cari Aku ke atap sekolah aja, biasanya aku kesitu."

Nana hanya manggut-manggut mengerti.

"Na. Nanti di ajak jalan ama Kak Raffa, sore."

"Hah? Jangan mau lah jalan capek tauu, suruh bawa sepeda kek, motor, atau mobil!"

"Jeh kebiasaan," Keyra menoyor kepala Nana. "Ya pake mobil Kak Raffa, mungkin."

"Kemana?"

"Gak tau. Bingung mau apa ngga ya, gak enak ama Bella, Na."

"Terima aja Key."

Sekarang Keyra yang manggut-manggut.

Ka. - Keyra Chanita

Jam 5 sore, dandan yang cantik. Aku jemput. - Raffa Pectra

Keyra tersenyum membaca balasan Line Raffa yang hanya selang beberapa detik, padahal Ia belum jawab.

Emang Kka tau rumah aku? - Keyra Chanita

Hehe kirimin alamatnya yaa. :3 - Raffa Pectra

"Dasar." Gumam Keyra dengan senyuman yang mengembang.

»●●●«

Dapet Feel nya ga? Ada yg senyum pas bacanya? Semoga ada wkwk.

Ps : FOTO YANG DI ATAS ITU KEYRA, KIRINYA NANA (belakang).

VOTE COMMENTnya YA! ❤ :*

Love in The Clouds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang