[R]umah Sakit

73 10 1
                                    

VOTE + COMMENT ❤
Jangan lupaaa~ gomawo.

»●●●«

"Key bangun key, pliss." Laki-laki itu meneteskan satu air matanya di pipi kirinya.

Pernah ada yang berkata jika air mata menetes dari sebelah kanan adalah kebahagia'an, tapi jika dari sebelah kiri adalah kesedihan yang mendalam.

"Dek tunggu disini ya." Suster melarangnya masuk. Disini, didepan ruangan dengan pintu buram, bertuliskan UGD berwarna merah, dan dingin.

Lutut Raffa seketika meluruh tidak bertenaga. Raffa terjatuh, benar-benar terjatuh di lantai dingin Rumah Sakit. Entah kenapa Raffa sangat takut kehilangan Keyra dan sampai menangis melihat perempuan itu berlumuran darah.

'Lu kenapa harus lari sih Key dari gue!' Teriak hati Raffa.

"De. Kamu keluarga pasien?" Tanya Dokter yang keluar dari ruang Gawat darurat tersebut.

"Sa.. saya pacarnya dok."

"Oke, ikut ke ruang saya ya."

"Baik dok."

»●●●«
Keyra POV

Aku terbangun di ruang serba putih. Kepalaku sakit, aku meringis sakit dan tanganku yang kanan--kenapa berat yaa? Mataku kemudian mengarah untuk melihat tanganku, Cowo? Siapa? Tapi bukan Kak Kenta. Aku mencoba untuk mengingat-ingat, ia seragam dari sekolah aku. 'Astaga. Kak Raffa!' Entah harus senang atau sedih, yang jelas Aku senang Kak Raffa disini nemenin aku dan Aku sedih telah membuatnya tertidur sambil duduk seperti ini, Pasti Kak Raffa lelah. Keyra mengelus rambut Kak Raffa lembut kemudian bernyanyi.

"I need to tell you how I feel when I see us together forever, In my dreams you're with me, We'll be everything I want us to be--"

Nyanyianku terhenti.

"Eh, key." Kak Raffa terbangun dan terlihat terkejut melihatku.

Tokk tokk tokk.

"Masuk." Jawab Aku dan Ka Raffa bersama'an, Kami hanya saling pandang lalu terkikik geli.

"Mama khawatir banget sama kamu Key." Mama masuk dengan senyum teduhnya dan langsung memelukku. Bersama Bunga Matahari, Bunga kesukaanku.

"Dek Raffa, kamu ga cape dari kemarin nungguin Keyra? Gamau ganti baju dulu?"

"Nanti aja deh tante, Aku mau ngobrol dulu sama Keyra."

Mama tersenyum penuh arti dan mengedipkan sebelah matanya dengan genit kepadaku, "Yaudah tante keluar lagi ya."

Kami hanya mengangguk dan tersenyum. 'Ihh mama pasti nanti ngeledekkin deh'.

"Kak Raffa ga sekolah?" Aku membuka pembicaraan.

"Emm. Khusus hari ini ngga deh." Kak Raffa menunjukan deretan giginya.

Aku tersenyum, tapi tidak sampai berapa detik senyumku pudar mengingat hal yang membuat hatiku tertusuk jarum.

"Kakak mendingan sekarang pergi, maaf aku ga mau ketemu kakak dulu untuk sekarang."

Raut wajah Ka Raffa berubah penuh tanya.

"Kenapa Key? Gue ada salah sama lu?"

"Maaf ka." Aku langsung membalikkan tubuhku membelakangi Kak Raffa tanpa berkata apapun lagi.

Kak Raffa pun keluar dari Kamar Mawar 101 ini.

Maaf'in aku Kak. Melihat kakak sama Bella kemarin yang membuatku seperti ini.

»●●●«
Raffa POV

Gue gatau kenapa tapi gue bener-bener takut kehilangan Keyra ngeliat dia berlumuran darah, melebihi takut kehilangan gue ke Bella padahal Gue sama Keyra baru kenal belum lama dan pacar gue itu Bella.

Paginya Keyra terbangun sebelum gue, dia mandangin gue pas tidur dengan senyumnya seperti biasa dan itu selalu lucu di mata gue. HAHAHA. Gue juga ngerasa dia mengelus kepala gue dan nyanyi, cuma mimpi kali ya?

Saat mamanya masuk memeluk Keyra dan bertanya untuk gue yang cape apa engga nungguin Keyra, jujur gue cape tapi entah kenapa gue pengen disini sama Keyra terus. 'Duhh. Inget lu tuh udah punya Bella Raf! Dia cuma kaya ade buat lu!' Pikiranku memperingati tetapi hati gue berkata lain.

"Kak Raffa ga sekolah?" Suaranya serak seperti anak kecil yang baru bangun tidur itu unyunyaaa.. Eh apaan sih Raff.

"Emm. Khusus hari ini engga deh." Sambil nyengir gue ngomong begitu, Keyra senyum seneng banget gua ngomong begitu, gue pun ikut tersenyum. Padahal gue sadar ga sadar ngomongnya.

Tapi gatau kenapa wajahnya berubah, antara sedih, kecewa, dan marah. Gue gatau kenapa dan tiba-tiba Keyra ngusir gue.

"Kakak mendingan sekrang pergi, maaf aku ga mau ketemu kakak dulu untuk sekarang."

Gue udah coba untuk tanya tapi yang keluar dari mulut mungilnya itu hanya maaf. Gue keluar dengan perasaan berkecamuk.

Tapi gue ga langsung pulang. Pikiran gua kalut, banyak klakson yang meringatin naik mobil gue yang ugal-ugalan ini.

Gue ke sekolah dulu diem-diem biar ga ketauan bolos Haha, gue ke perpus untuk curhat ke satu-satunya temen yang paling bisa kasih saran dan dengerin kalo gue cerita, dia Vero.

"Hah serius lu namanya Keyra?!" Teriak Vero.

Plakk!

"Sshh, inget ini perpus Ro. Lagian kan gua lagi bolos kalo ketauan gimanaa?!" Sambil gue geplak kepalanya aja abis volume suaranya, kaya cewek aja yang berapa oktaf ya? Oh ya 10.

"Keyra cewe yang imut itu? Jadi kemarin ternyata dia curhat karena elo."

"Hah lu kenal?" Tanya gue

"Iya kemarin dia nangis, gue peluk. Tapi bukan modus yee."

"Ohh jadi yang kemarin itu yang narik tangan Keyra elo!!" Bikin gue geregetan aja si Vero!

"Kenapa? Lo cemburu? Bukannya lu udah sama Bella?"

Gue cuma bisa diem karena yang di omongin Vero Bener.

"Jadi kemarin dia nangis, terpaksa gue peluk buat nenangin. Abis itu dia ceritain semuanya tapi dia ga nyebutin merek err.. maksutnya nama lu tapi gue yakin itu buat lu!" Antusias banget Vero ceritainnya, pake peluk-peluk Keyra segala lagi.

"Eh ko lu pake seragam kemarin sih? Sekrang kan kotak-kotak?"

"Kan gua bilang gue bolos. Keyra masuk rumah sakit Ver.. jadi gua bolos buat nemenin dia."

"Serius? Dimana?!"

"Di RS Sari As*h"

"Ko bisa? Dia kenapa? Gue harus jenguk Raf."

"Jadi kemarin pulang sekolah dia ke atap tapi pas liat gua, Keyra malah kabur dan--jatuh dari anak tangga atas sampe bawah." Wajah gue tiba-tiba murung, gue sedih kalo inget itu, Gue bener-bener takut kehilangan Keyra.

"Anjir, jadi kemarin dia curhat ke gua begini----begitu, mungkin itu alesan dia kabur dari lu." Vero pun jelasin penjang kali lebar soal curhatan Keyra, Sumpah gue kaget pas denger itu.

"Jangan beri cewe perhatian atau harapan kalau lu sendiri gak bisa kasih harapan yang pasti Nyet!" J

"Jangan beri pengharapan sedangkan di hati lu bukan dia."

Gua hanya bisa bungkam dan hati gue memilih Keyra, tapi pikiran gue maksa untuk tetap sama Bella.

Gue gabisa milih.

»●●●«

Yey. Panjang ya panjang? :3

Vote ama Comment yaa biar aku semangat walaupun cerita aku ga pantes dapet voment karena ancur bangeett :')

Love in The Clouds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang