1. Kutukan Buah Kaffir

538 18 5
                                    

Alkisah, di jagad antah berantah ada sebuah tempat keramat yang merupakan kediaman bangsa Peri. Tempat itu disebut Negeri Tinggi, dan terletak di langit ketujuh. Negeri tersebut sangat indah. Barang siapa datang kesana, maka ia akan enggan untuk meninggalkannya. Tempat-tempat disana begitu asri dengan pohon-pohonnya yang rimbun. Bunga-bunga cantik bermekaran di sana-sini. Bangunan-bangunan yang indah berdiri dengan megah dan mentereng.

Bangsa Peri adalah golongan makhluk suci. Mereka memiliki paras tubuh yang sempurna dengan penampilan yang bersih dan menarik. Keadaan mereka kekal dan tidak akan pernah tua. Bangsa Peri hidup damai dan sejahtera di Negeri Tinggi.

Di tempat tersebut, tinggalah Vega dan Yodar, pasangan yang belum lama menikah. Ketika Vega sedang dalam keadaan hamil, tiba-tiba ia ingin sekali memakan buah Kaffir yang terlarang. Keinginan Vega memang aneh, sebab tak ada satupun makhluk di Negeri Tinggi yang berani untuk memakan buah tersebut. Buah Kaffir mengandung suatu kutukan dan bisa mendatangkan keburukan bagi siapa saja yang memakannya.

Vega sebelumnya tak pernah sedikit pun berpikir untuk memetik buah Kaffir, apalagi memakannya. Entah mengapa semenjak mengandung bayinya, ia menjadi begitu tertarik dengan buah terlarang tersebut. Yodar sudah memperingatkan Vega tentang keburukan buah Kaffir. Tapi Vega terus saja merengek pada suaminya, dan memohon agar Yodar bersedia untuk memetikkan satu saja buah Kaffir.

Yodar akhirnya luluh. Ia ingin membuat istrinya bahagia dalam keadaannya yang sedang berbadan dua itu. Maka pada suatu hari, Yodar pergi ke hutan dan diam-diam memetik buah Kaffir yang senantiasa bersinar-sinar. Alangkah gembiranya Vega ketika melihat Yodar datang membawakan buah Kaffir yang begitu diidam-idamkannya. Vega menyantap buah tersebut, perlahan-lahan menikmati setiap gigitan. Buah-buah lainnya di Negeri Tinggi rasanya tak pernah selezat ini.

"Hm, rasanya sungguh nikmat dan menyegarkan," ujarnya. "Aku tak pernah menyangka buah Kaffir akan selezat ini. Andai kau mau memetikkannya lagi, Sayangku."

"Jangan, Vega," tukas Yodar. "Lebih baik sekarang kita berdoa, semoga tak terjadi sesuatu yang buruk."

Meski masih menginginkannya, tapi Vega menuruti perkataan suaminya. Ia pun sebenarnya sadar bahwa memakan buah Kaffir adalah suatu kesalahan besar. Tiga bulan kemudian, Vega melahirkan bayi laki-laki yang mungil dan menggemaskan. Yodar dan Vega begitu bahagia menyambut kelahiran buah hati mereka. Bayi itu kemudian mereka beri nama Elmar. Keesokan harinya, ketika hendak menimang bayinya, Vega mendadak menjerit keras-keras hingga mengejutkan suaminya. Yodar bergegas menghampiri istrinya dan ia pun terbelalak begitu melihat bayinya.

Ternyata terjadi keanehan pada diri Elmar. Kulit bayi itu berubah menjadi ungu, dan raut wajahnya menjadi aneh dengan sepasang tanduk kecil di dahinya serta mata bewarna kuning menyala. Vega menangis sedih dan hampir-hampir tak dapat mempercayainya. Kutukan buah Kaffir benar-benar menjadi kenyataan. Tak ada yang bisa mereka lakukan kecuali hanya bersikap pasrah dan menerima dengan lapang dada apa yang telah terjadi. Bagaimanapun juga di mata mereka Elmar tetaplah bayi yang manis, dan mereka sangat menyayanginya.

Berita tentang bayi yang aneh tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok negeri hingga menyebabkan kegemparan. Para Peri menjadi resah. Mereka menduga bahwa Elmar adalah titisan iblis yang akan menimbulkan mala petaka di Negeri Tinggi. Ketakutan dan kekhawatiran mereka berujung pada keinginan untuk menyingkirkan bayi tersebut. Mereka ingin agar bayi tersebut dibuang jauh-jauh dari Negeri Tinggi. Vega begitu terpukul menerima kenyataan tersebut. Ia tak menyangka akan berpisah dengan bayinya secepat itu.

Maka pada keesokan harinya, dengan disaksikan khalayak ramai, dilaksanakanlah pembuangan terhadap bayi Elmar di ujung negeri. Sebelum berpisah, Vega menciumi bayinya itu berkali-kali sembari menangis. Betapa hancur hatinya melihat nasib bayinya yang malang. Dengan hati-hati, Vega memasukkan Elmar ke dalam sebuah gelembung ajaib. Lalu dijatuhkanlah gelembung ajaib tersebut hingga melayang turun ke bawah. Dengan perasaan sedih yang tak terkira, Vega dan Yodar terus mengamati gelembung yang membawa putera mereka sampai tak terlihat lagi. Gelembung ajaib melayang-layang di angkasa dan perlahan-lahan bergerak turun menuju bumi bawah.

Sahabat Dari HutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang