kamu

11.2K 120 4
                                    

Kamu, lelaki tampan yang berhasil mencuri hatiku. Lelaki tampan yang berhasil mengalihkan pandanganku dari seribu lelaki lainnya. Tapi itu dulu.

Dulu sekali, saat kita masih duduk di kursi bersebelahan, dalam satu ruangan kelas. Diantara teriakan kegaduhan anak-anak kelas, kau dan aku satu-satu nya yang tenang, bercengkrama dan tertawa hangat membicarakan hal-hal yang melupakan waktu.

Dulu sekali, saat kau dan aku sedekat nadi. Bagaikan perangko dan surat,tak pernah terpisahkan. Dulu sekali, saat kau didekatku saat kau tersenyum untukku. Membuatku terhanyut dalam senyuman itu.

Tidak lagi sekarang.

Kini aku memiliki pria disampingku, pria yang sangat sempurna untuk bersanding denganku di pelaminan.

Dia sangat baik padakku, sholeh? Jangan tanya dia tidak pernah meninggalkan shalatnya ataupun terlambat tidak sekalipun, materi? Dia adalah direktur perusahaan besar. Bukankah itu lebih dari cukup?
Lebih dari cukup untuk menggantikkanmu.

Jadi kupikir getaran cinta untukmu sudah hilang sudah. Lagi pula untuk apa masih ada?

Kita sudah tidak pernah bertemu, kontakan? Terakhir kali aku memberi pesan padamu sepertinya tahun lalu, saat aku menanyakan akan kah kau ikut reuni? Dan kau jawab tidak bisa karna sedang sibuk. Sesingkat itu lah chat kita.

Aku yakin getaran itu hilang, rasa padamu hilang sudah.

Lagipula saat kuliah aku pernah berpacaran walaupun akhirnya hubungan kami kandas. Tapi setidaknya aku berarti sudah tidak mencintaimu bukan?

Berarti aku sudah melupakannmu bukan?

Walaupun kutau.

Dibawah sana, terdapat kenangan yang tak bisa kulupakan. Kenangan yang begitu indah sehingga rasanya akan tetap kekal berada di memoriku.

Kenangan saat bagaimana kau tersenyum padaku.

Kenangan saat bagaimana kita tertawa bersama.

Kenangan saat bagaimana kita berlari bersama menerobos hujan.

Tapi kuyakin itu hanya sekadar kenangan indah. Kuyakin, namamu sudah terhapus dari hatiku.

Kuyakin getaran itu hilang, walau terkadang aku merindukanmu, kuyakin itu hanya sekedar rindu teman lama.

Aku sangat yakin.

Tapi ternyata aku salah.

Aku salah selama ini.

Aku salah.

Kupikir semua rasa itu hilang.

Iya kupikir,tapi kenyataan nya tidak.

Aku salah.

Saat itu siang hari di kota bandung, hujan turun mengguyur kota bandung, walaupun dingin aku tetap suka, aku tetap suka hujan, karna dalam hujan begitu banyak memori yang kulewati.

Saat itu aku memasuki, cafe kesukaanku aku membuka pintu menghirup aroma kopi yang masuk ke indra penciumanku.

Aku memasuki kafe berjalan sambil memainkan handphone tanpa sadar aku menabrak seseorang.

Aku mendongkak untuk meminta maaf sekaligus melihat siapa yang kutabrak.

Dan seketika saat kumelihat ternyata kaulah yang kutabrak.

Kamu.

Orang yang selama ini kupikir telah hilang dari hatiku.

Apa kau tau bagaimana perasaanku saat melihat mata coklatmu yang hangat? Atau senyummu yang tersungging manis menatapku? Atau suaramu yang berat khas memanggilku, "eh clara. Udah lama ya gaketemu?"

Kau tau apa?

Jantungku berpacu kuat.

Rasanya jantungku akan melompat keluar, lututku lemas, nyaris aku terduduk jika kau tak menahan lenganku.

Getaran itu muncul lagi.Muncul menggedor-menggedor hatiku, jantungku berdegup keras, rasanya udara disampingku lenyap semua.

Bagaimana bisa?

Dengan sedikit senyum tatapan dan suaramu semua getaran itu kembali?

Bagaimana bisa jantung ini berdegup sangat kencang lagi saat kau tersenyum kepadaku?

Bagaimana bisa Hati ini kembali menjadi milikmu?

Minggu depan aku akan melaksanakan pernihkahanku.

Bagaimana bisa kau muncul sekarang?

Bagaimana bisa kau menarikku pada rasa yang lama?

Oh kumohon, jangan berikan rasa yang sama lagi.

Karna bagaimanapun juga, aku takkan bisa bersamamu.

Jangan biarkan hati ini sakit karna aku takbisa memilikimu.

Karna bagaimanpun juga Aku telah milik orang lain, tolong jangan ganggu aku.

..............

Rabu,13 juli 2016




CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang