Aku dan Kamu

5.2K 40 0
                                    

Aku dan kamu adalah 2 insan yang saling melengkapi.

Aku dan kamu adalah 2 insan yang saling mencintai

Aku dan kamu adalah 2 insan yang saling memiliki perasaan.

Perasaan kita kuat. Cinta kita besar.

Tapi semua terpendam, terpendam dilubuk dalamnya hati. Tertutupi oleh dusta yang diucapkan lidah.

Tak pernah ada yang tau kebenarannya bahwa aku mencintaimu, mungkin hanya aku,tuhan, dan hujan.

Karna ditengah hujan, ditengah angin yang kuat, air yang mengguyur deras.
Saat itu lidah terucap, saat itu suara keluar. Mengatakan yang sebenarnya,

Mengatakan bahwa selama ini aku mencintaimu, mengatakan bahwa selama ini ada perasaan yang terpendam di balik semua ini.

Walaupun aku berteriak, takan mungkin ada yang mendengarnya, karna semua ucapanku terbawa angin lalu.

Ingin ku katakan semua rasa ini, semua perasaan ini.

Tapi entah kenapa lidah ini kelu, entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal.

Karna itu kita tetap berdusta.

Kau berdusta mencintai dirinya,

Aku berdusta bahwa aku tidak memiliki siapa-siapa di hatiku.

Kau berdusta dengan kemesraan mu dengan dirinya.

Tapi apa kau tau? Kau tetap tak bisa membohongiku

Bagaimanapun aku lah yang selalu disebelahmu, yang selalu mengetahui gerak-gerikmu

Aku selalu tau saat kau berbohong.

Aku selalu tau saat kau menangis.

Aku selalu tau saat kau marah.

Begitupun kamu,

Kamu yang selalu mengerti aku

Mengetahui kebohonganku

Mengetahui aku menutupi seusuatu

Hanya kamu yang selalu tau,

Tapi kenapa?? Kenapa kita tetap tak mengatakan yang sebenarnya?

Kenapa? Saat mata sudah saling jujur, saat hati sudah saling mengetahui.

Tapi kenapa?

Lidah ini tetap kelu, tetap susah untuk mengatakan sejujurnya.

Kenapa lidah ini tetap ingin berdusta?

Kenapa otak ini tetap mennyuruh untuk berdusta?

Disaat kita saling menguatkan, saat aku terisak di dekapanmu, atau saat kau mendekapku dan berkata begitu merindukannya dirimu kepada ku.

Saat itu tubuh kita saling jujur..

Saat itu jantung pun jujur, berdegup lebih cepat,merasakan getaran cinta yang membahana

Tapi tetap lidah ini kelu, dan tetap berdusta

Apakah memang ini jalannya?

Aku dan kamu tetap ditakdirkan menjadi sahabat?

Dari aku,

Sang pendusta yang memendam rasa padamu

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang