Aku bukanlah orang yang mampu mengutarakan segalanya dengan mudah.
Tidak dengan kata kata.
Ah, mungkin itu karena aku tak pernah mampu untuk menemukan kata kata yang mampu menggambarkan gadis itu.
Tapi aku akan mencoba.
Alasanku memilihnya ?
Memilih gadis itu diantara gadis lain ?
Aku telah kehilangan seluruh keluargaku.
Dan mengecewakan mereka yang menyayangiku dengan tulus.
Tolol.
Ya, itu aku.
Akupun bertanya pada diriku sendiri. Apakah aku layak untuk memiliki keluarga untuk yang kedua kalinya ?
Ah, orang bodoh mana yang mampu memaafkan segala kesalahan yang pernah kubuat?
Menjadi seorang kriminal, missing ninja, dan hampir memusnahkan desa.
Jika seseorang mampu memaafkanku atas seluruh hal itu, ia pasti sudah kehilangan akal sehat.
Namun gadis itu lagi lagi membuktikan bahwa aku salah.
Menampar wajahku dengan suatu kenyataan yang tak pernah ingin kusadari sebelumnya.
Di hari hari tergelapku, aku bertanya.
Apa itu cinta ?
Mengapa hal itu begitu penting ?
Mengapa cinta menjadi salah satu alasan untuk kakakku, Uchiha Itachi, rela menjadi seseorang yang begitu dibenci oleh dunia?
Apakah cinta benar benar pantas kuperjuangkan?
Aku bertanya pada diriku sendiri
Apakah cinta memang benar benar pantas diperjuangkan ?
Namun.
Saat kulihat kedua iris berwarna viridian miliknya, kedua matanya yang menyerupai sepasang batu emerald.
Aku siap untuk berperang.
Sial.
Kedua mata itu seakan melihat segala sesuatu yang bahkan dunia tak tahu tentang diriku.
Dan anehnya, aku tak pernah merasa keberatan dengan hal itu.
Ya, mata gadis lain mungkin secerah langit berwarna biru.
Ya, mungkin seluruh lagu lagu menceritakan tentang mereka.
Seluruh puisi membandingkan warna biru di mata mereka dengan laut luas.
Namun mata gadis itu melebihi segalanya.Kedua belah mata miliknya menyerupai sepasang perhiasan.
Matanya merupakan sepasang perhiasan berharga.
Selaras dengan batu mulia yang membuat orang orang rela menggali jauh kedalam tanah.
Perhiasan yang bahkan laut sekalipun takkan pernah mampu untuk menandingi keindahannya.Kedua mata gadis itu mencerminkan keberanian, semangat untuk tetap hidup, dan ketulusan.
Asal kau tahu saja.
Aku selalu merutuki diriku sendiri setiap ingatan ingatan itu kembali melintas di pikiranku.
Ingatan ingatan ketika cahaya cerah dari kedua mata itu perlahan meredup.
Ketika kedua belah iris emeraldnya memancarkan keputusasaan.
Ketika aku meninggalkannya sendirian di jalan malam itu.
Ketika aku mencoba menghunus jantungnya.
Dan ketika aku kembali tersesat dalam kebencianku dan mencoba membunuhnya sekali lagi saat perang.
Entah berapa banyak air mata yang telah ia habiskan hanya untukku. Hanya karena aku cukup bodoh untuk meremukkan hatinya. Berkali kali.
Kukira aku takkan pernah melihat cahaya di kedua mata itu lagi.
Dan seperti biasanya,
Aku salah.
Sepasang iris viridian itu tetap sama.
Masih memandangku dengan ketulusan dan kepercayaan.
Dan dengan lembut ia memandangku dengan lekat. Melihat dan menyadari segala sesuatunya.
Ya, kedua mata itu begitu indah dan menenangkan. Entahlah, ada sesuatu dibaliknya. Sesuatu yang membuat darahku berdesir sedikit lebih cepat ketika aku menatap kedalamnya.
Haruno Sakura, ia memiliki sepasang mata yang membuat duniaku terhenti.
Sepasang mata yang membuatku tenang.
Dan membuatku ingin terus melihat dunia dibaliknya.
Karena mata miliknya adalah sepasang bintang tercerah yang pernah kulihat di kegelapan malamku.
