Langit mulai berwarna jingga, semua keluarga choi telah berkumpul di meja makan untuk menyantap makan malamnya sambil berbincang-bincang tentang suatu hal untuk kelangsungan hidup putra dan menantunya.
" minho, appa merencanakan sesuatu. Bagaimana kalau kalian segera memiliki rumah baru. Ayah akan carikan kalian rumah di kompleks perumahan ternama dan mewah " ucap appa minho meyakinkan semua orang termasuk minho dan sulli.
" appa...apakah tidak merepotkan " ucap sulli gelisah karena sejak tadi kepalanya terasa sakit.
" ish.....apa maksud kamu sulli itu tidak merepotkan sama sekali " ucap eomma girang dan tersenyum lembut. Sementara minho tidak menanggapi hal tersebut hanya tersenyum licik.
" hei mengapa kakak ipar dari tadi gelisah hah....apa ada masalah? " ucap taemin menginterogasi sulli. Sulli hanya tersenyum manis kepada taemin.
Taemin yang menyadari ada yang tidak beres dengan sulli langsung menempelkan punngung tangannya di jidat sulli. Tapi suhu di badan sulli biasa saja. Ia semakin heran kali amat tampak gelisah.
" aku permisi dulu masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan " ucap minho datar dan langsung pergi meninggalkan meja makan.
" bagaimana sulli apa kamu mau punya rumah baru? " ucap Appa meyakinkan.
" eh....I iya appa " ucap sulli ragu-ragu.
" baiklah kalau begitu...appa pergi dulu " ucap appa minho dan langsung pergi meninggalkan ruangan Di ikuti oleh eomma.
" kakak ipar mau jalan ke taman belakang? " ajak taemin kepada sulli dan di balas anggukan serta senyuman.
Di taman belakang rumah, taemin dan sulli berjalan-jalan sesekali bercanda gurau dan bertengkar kayak anak-anak. Tapi kepala sulli tidak bisa di toleran lagi.
Brukh.....
Sulli pingsan saat sedang berjalan menuju kolan ikan untung saja ada taemin jika tidak ada mungkin sulli sudah terjatuh ke kolam ikan.
" sulli.....sulli....bangun..." ucap taemin menepuk-nepuk pipi sulli. Kemudian membawanya ke kursi taman agar bisa berbaring. Sulli kemudian tersadar selama pingsan beberapa menit.
" kamu sakit ? Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba pingsan hah..." ucap taemin banyak tanya membuat kepala sulli .
" tidak apa-apa aku hanya sedikit pusing karena memikirkan pekerjaan di kantor tadi " ucap sulli meyakinkan taemin. Namun taemin tidak percaya dan terus bertanya.
" mana mungkin hanya karena itu kamu sampai pingsan segala. Pasti ada yang kamu sembunyikan bukan. Ceritalah aku akan merahasiakannya" ucapo taemin meyakinkan sulli.
Di tempat lain, minho yang sedari tadi duduk di balkon kamarnya menyaksikan sulli dan taemin berduaan marah dan kesal.
" dasar perempuan penggoda, beraninya dia berduaan dengan adikku, sampai pingsan segala, dia pasti hanya cari muka saja " ucap minho ketus memukul meja di depannya.
Di tempat lain sulli dan taemin.
" percayalah taemin aku tidak berbohong. Apakah mukaku tampak seperti pembohong tidak kan "
" hm....kalau aku perhatikan memang tampak seperti pembohong " ucap taemin bergurau dan langsung dihadiai cubitan di otot lengannya.
" ish....aku tidak berbohong oppa" ucap sulli ke taemin karena memang taemin lebih tua dari sulli.
" baiklah kalau begitu oppa percaya. Tapi jangan terlalu di paksakan yach bekerjanya nanti kamu sakit " ucap taemin prihatin sambil mengelus rambut sulli.
Hai guys.....jangan bosen-bosen yach buat baca cerita aku. Tinggalkan jejak...jangan menjadi pembaca gelap nanti hidupnya juga suram lho penuh dengan kegelapan. Aduh sorry yach kok aku jadi horor gitu sih 😦😧😨😩😰😱😲😵😭
Dapat salam & ciuman dari sulli # mmuach 😘
Wkwkwkwkwkw
![](https://img.wattpad.com/cover/78214343-288-k383319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae
FanficChoi sulli seorang anak orang kaya yang di jodohkan oleh dokter muda yang tampan, dan dingin. Sehari-hari hidup dengan kebencian suaminya yang sangat dalam terhadapnya. Caci, makian, hinaan, dan pukulan selalu di terimanya dengan pasrah. Berharap su...