Pagi yang indah di kota seoul tidak seindah pagi hari sulli, karena ia harus bangun awal untuk membereskan sesuatu yang akan di bawanya ke rumah barunya nanti. Saat selesai, sulli pergi mandi karena badannya sudah sangat gerah sedangkan minho sudah sedari tadi turun ke bawah.
Perjalanan menuju rumah baru di isi dengan keheningan di antara mereka. Sampai sulli memutar sebuah kaset dan terputarlah lagu shinee dan fx. Sulli sangat gemar bernyanyi diapun mengikuti nyanyian tersebut yang membuat minho marah.
" bisa kah diam sedikit, saya sedang berkonsentrasi " ucap minho dingin. Namun sulli tidak memedulikan hal tersebut dan alhasil tangan kekar minho mendarat di pipi sulli.
Plakk....
" aws........hiks...hiks..hiks..." tangis sulli
" sudah ku bilang tadi...mengapa kau tak mendengarku " ucap minho tersenyum licik. Kemudian turun karena sudah sampai di sebuah rumah yang mewah dan luas.
" woah...indah sekali rumah ini " ucap sulli kagum dan berjalan masuk.
" kamarku yang di sana kamarmu tepat berada di samping kamarku " ucap minho menunjuk ke arah kamar.
" kenapa kita pisah kamar, kita kan sudah suami is..." ucap sulli yang langsung di potong oleh minho.
" menurut sajalah aku tidak bisa lagi berdebat dengan kau " ucap minho. Sementara sulli langsung berlari menuju kamarnya dengan sedih.
Minho pergi beranjak ke kamarnya dengan membawah barangnya. Menyusun barangnya di tempat yang sesuai kemudian mandi karena badannya sudah sangat gerah gegara menyusun barang yang begitu banyak.
Sementara sulli, setelah menyusun barangnya ia ke dapur karena ingin memasak sesuatu untuk makan malam. Saat semua sudah selesai, minho juga keluar dari kamarnya.
" oppa...ayo kita makan, aku sudah membuat makanan yang spesial untukmu " ucap sulli merunduk karena takut.
" sudahlah aku tidak akan pernah memakan masakanmu, lebih baik aku mati dari pada harus memakan masakanmu itu " ucap minho langsung membuang makanan itu dan piringnya juga pecah mengenai lantai dan pecahannya membuat kaki sulli berdarah.
" aws....sa kit...." ucap sulli meringis ke sakitan. Sementara minho ia pergi ke luar mencari makanan.
Sulli berjalan dengan susah payah mencari kotak obat untuk mengobati kakinya. Sekali-kali ia meringis kesakitan namun, ia menahannya walaupun itu sangat sakit. Perlahan ia meraih sebuah laci berwarna pink, ia menarik sebuah kotak obat untuk mengoibati lukanya.
" oppa.....hiks....hiks....hiks....mi mianhae " tangis sulli walaupun tidak ada minho.
Dor...dor...dor.....
" tunggu sebentar " sulli dengan perlahan berjalan ke arah pintu.
" yoona " sulli tampak kaget saat melihat yoona berdiri tepat di depannya. Sahabat sulli yang sudah lama tak berjumpa semenjak yoona memutuskan untuk kuliah di amerika.
" sulli-ah.....aku sangat merindukanmu. Ada apa dengan kakimu, kau terluka " ucap yoona.
" ah....ini hanya luka kecil. Masuklah " ucap sulli menyuruh yoona masuk.
" dari mana kau tau alamat rumahku ini " sambung sulli.
" oh....taemin yang memberitahuku, kau menikah tapi tidak mengundangku. Jahat sekali " sindir yoona.
" itu sangat terburu-buru sekali " jawab sulli sedikit tersenyum.
" kau mau minum apa ? " sambung sulli.
" teh saja. Udara sangat dingin jadi kupikir minum yang hangat-hangat bolehlah " jawab yoona, dengan perlahan sulli berjalan ke arah dapur di bantu juga oleh yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae
FanfictionChoi sulli seorang anak orang kaya yang di jodohkan oleh dokter muda yang tampan, dan dingin. Sehari-hari hidup dengan kebencian suaminya yang sangat dalam terhadapnya. Caci, makian, hinaan, dan pukulan selalu di terimanya dengan pasrah. Berharap su...