Part 4

20 3 2
                                    

Setelah bertemu Jason di panti,aku pun langsung pulang kerumah.
Ada Dave yang sedang duduk di depan TV,tapi dia tidak benar benar menonton TV dia sedang memainkan handphone nya dengan sangat serius,sesekali aku lihat dia senyun senyum sendiri.
Aku pun menghampiri Dave dengan tenang.

"Heyy", Sapa Ku.

"Eh?kau sudah pulang?dari mana kamu?", Ayolah dia terlihat panik begitu setelah melihatku ada disampingnya.

"Dari panti,bertemu Jason,kenapa kau senyum senyum sendiri sambil memainkan handphone mu itu?ada apa kak?", Tanyaku langsung to the point.

"Ah nothing,tidak ada apa apa Rein", Aku yang tidak percaya langsung merebut handphone itu dari tangan kakak.

Setelah aku lihat,ternyata dia sedang chatting dengan perempuan.oh..
Tunggu.perempuan?

Aku langsung menatapnya tajam,dan seketika kakak Ku terlihat panik melihat Ku marah.

Tanpa bicara,Ku lempar handphone kakak Ku ke sofa dan aku langsung beranjak ke kamar dengan langkah cepat.

Aku tidak suka.tidak suka kalau kakak Ku menemukan perempuan yang bisa membuatnya tersenyum,apalagi tertawa.

"Rein!dia hanya teman kuliah Ku!!", Aku mendengar Dave teriak dari bawah.
Tapi aku tidak peduli,aku langsung masuk kekamar Ku.

Darah bercucuran dari lengan kiri Ku.
Ya,ini kebiasaan Ku kalau sedang sedih,marah,ataupun kecewa.
Menyayat lengan Ku sendiri,menurut Ku ini tidak sakit,ya memang meninggalkan bekas yang buruk untuk lengan seorang perempuan.
Karna itu aku selalu memakai baju lengan panjang untuk menutupi luka luka Ku.
Tapi ini akan segera hilang,aku punya kemampuan regenerasi lebih cepat dari manusia biasanya.

Tok tok tok..

Suara ketukan pintu kamarku saat aku sedang menyayat lenganku.
Aku tau itu Dave,karna hanya ada dia dirumah ini selain aku.

Bodohnya aku,pintu kamarku tidak aku kunci.
Kakak Ku pun masuk.

"Rein,sungguh dia hanya teman kuliahku", Jelas Dave.
Lalu dia mengambil silet yang ada ditanganku.

"Cihh,teman?",

"Ya,Casey hanya teman ku,sungguh Rein",

Katakanlah aku ini orang yang egois karna melarang kakak Ku sendiri untuk mempunyai pasangan.
Tapi itu semua karna aku takut,aku takut setelah kakak Ku mempunyai pasangannya setelah itu dia akan melupakanku,dan aku tidak sudi untuk berbagi kasih sayang kakak Ku untuk perempuan lain.

Aku tidak menjawab penjelasan Dave terhadapku.

"Rein,maafkan aku", dia pun menghampiriku dan langsung memeluk Ku.

"Yaa", Jawab Ku lirih karna darah semakin banyak bercucuran dari lengan Kiri Ku.

Dan seketika semuanya gelap.
Aku pingsan.
Tak apa,ini sudah biasa,pingsan sudah menjadi bagian dari hidup Ku aaat aku menyianyiakan darah Ku ini,pada hal masih banyak orang yang membutuhkannya.
Yaa,aku memang tidak tau diuntung,tidak.bersyukur atas berkat Tuhan.

Tapi apa aku harus bersyukur?sementara hidupku penuh dengan masalah,bahagia pun hanya sesaat.

Cih..

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Hayy,jangan lupa vote dan commentnya setelah baca ya.
Saran kalian diperluin banget.

R.

Everything Will Be FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang