Hari Senin.
Dimana semuanya dimulai dari awal.Aku bangun dari tidurku,mengingat semua kejadian semalam yang membuatku pingsan.
Dan kulihat lengan kiriku,lukanya sudah membaik. Sudah kubilang bukan?kalau regenerasi tubuhku jauh lebih cepat dari manusia biasa."Pagi sayang", Ku liat Dave sedang membuka gorden kamarku yang hanya menggunakan celana pendek.
"Ya ya pagii", Jawabku malas. Bukannya aku masih marah dengan Dave,tapi aku memang malas karna hari ini hari senin.
Aku segera masuk kedalam kamar mandiku,tak perlu waktu lama bagiku untuk mandi.
Setelah semuanya siap,aku segera turun kebawah dan langsung sarapan bersama Dave.
Kami tidak memiliki asisten Rumah tangga,bagian sarapan adalah bagian Dave untuk memasak,dan makan siang-malam adalah bagian Ku.
Untuk cucian,kami menggunakan jasa laundry."Kau berangkat dengan siapa?", Tanya kakak Ku melepas keheningan.
"Ya aku sendiri,naik motor", jawabku sekenanya.
Setelah sarapan aku segera berangkat sekolah dan Dave berangkat kerja.
"Dahh Davee!"
"Dahh sayangg!"
Pukul 7.30 aku sampai disekolah.
Oke sebenarnya masuk jam 7.15 jadi aku telat 15 menit.
Aku langsung berlari kedalam kelas,dan untungnya guru Ku telat.Aku segera menuju kursi Ku di paling belakang kedua.
Kenapa kelas ini ramai sekali?memang ada apa ya?"Hey kau,siapa namamu?aku lupa,jono?hey jono!", Sungguh aku tak tau nama anak itu,aku tau,tapi aku lupa.
"Aku?namaku John,ada apa?", Aku memang kurang ajar,namanya bagus 'John' dan aku malah memanggilnya Jono.
"Kenapa kelas ini ramai sekali?", tanyaku tanpa meminta maaf.
"Katanya akan ada anak baru dikelas ini", oh. Anak baru?pantas kelas ini seperti pembagian sembako.
Tak lama wali kelas Ku pak Robert pun masuk kelas,tapi dia sendiri.
"Anak anak hari ini ada murid baru dikelas kita!!", yahh,padahal aku sudah senang dia datang sendiri.
Lalu seorang anak laki laki pun masuk,oke Ku akui dia tampan.
"Ada pepatah yang bilang 'tak kenal maka tak sayang' nah silakan perkenalkan dirimu nak", Jelas Pak Robert.
"PAK KALAU SUDAH KENAL TAPI GAK SAYANG SAYANG BAGAIMANA PAK?!", teriak Ku yang membuat seisi kelas tertawa.
"REINAAA!!!", Saut pak Robert marah.
"Hadir pak", jawabku.
"Namaku Richard,dari Amerika,maaf kalau bahasa Indonesiaku belum fasih all" , oke oke,dia bule?bukannya sombong,untungnya bahasa inggrisku lumayan fasih,karna dari kecil Dave selalu dominan mengggunakan bahasa inggris.
"Nah,Richard silakan duduk disamping Reina,tapi kamu harus mempersiapkan mentalmu saat duduk bersamanya nak", ucap pak Robert ramah.
Huh,siapa juga yang mau duduk dengan anak baru itu."Pak,Richard duduk dengan jono saja pak,saya tidak yakin dia kuat duduk sebangku dengan saya", Jawabku enteng.
"Namaku John,Reina!"
"Ya ya"
Tapi tetap saja Richard duduk dengan Ku,dia menghampiriku dan duduk disebelahku.
Sejujurnya aku lebih suka duduk sendirian."Reina..", Aku mengulurkan tanganku mengajaknya kenalan.
"Richard..", Astaga senyumnya manis sekali.
Oh yaampun.Waktu yang Ku tunggu pun tiba.
Istirahat.
Aku segera berlari ke atas rooftop.
Untuk apa?merokok tentunya. Tenang saja aku bukan perokok akut.
Tapi kalaupun aku perokok akut,siapa yang peduli?tidak ada."Heyy", aku menengok kesamping,oh astaga Richard.
Sedang apa dia di sini?dia kan anak baru,kenapa tau tempat ini."Eyy,hayy Richard ",
"Kau merokok?", pertanyaan klise. Jelas aku merokok,memangnya dia tidak lihat?
"Seperti yang kau lihat", jawabku sambil tersenyum kecut.
"Tunggu,kau kan anak baru disekolah ini,kenapa kau tau tempat ini?hanya anak anak nakal yang tau tempat ini", Serius,kenapa dia tau tempat ini?kebanyakan anak anak perokok yang setiap istirahat kesini.
"Aku anak dari salah satu pemilik saham disini,sebelum aku pergi ke Amerika dulu aku sering berkunjung kesini dan jelas aku tau tempat ini", Oh. Anak orang kaya rupanya.
"Oh,jadi kau anak pemilik saham disini?hahh,cepat atau lambat pasti kau akan jadi anak yang sombong seperti yang lainnya".
"Tidak,aku tidak akan seperti itu,bahkan hanya kau yang tau aku anak dari pemilik saham sekolah ini,aku rasa kita bisa berteman baik Rein?", Oh astaga,jadi aku orang pertama disekolah ini yang tau dia adalah anak pemilik saham sekolah ini?berarti dia mempercayaiku.
"Tidak ada yang mau berteman dengan Ku Richard,aku buruk di segala hal,kalau kau memaksa pun nanti akhirnya kau akan meninggalkanku seperti yang lainnya", Jawabku sambil tersenyum renyah,malang sekali nasibku ini jika dilihat lihat.
"Kita lihat nanti Rein", Ah terserah apa katanya lah.
"Rokok?", Kataku menawarkan sebatang rokok.
"Boleh", Apa?dia menerimanya?bodoh.
Setelah pulang sekolah,aku langsung pulang kerumah tercintaku ini dengan menggunakan motor ducati ungu Ku ini.
Aku sangat sayang kepada motor Ku ini.Tunggu,kenapa dirumah ada mobil Dave?,seharusnya dia belum pulang.
"Dave?!kau dirumah?!", oh astaga aku melihatnya sedang diruang tengah bersama seorang perempuan,mereka terlihat mesra,aku rasa aku tau siapa perempuan ini.
Sial. Aku kecolongan.®•®•®•®•®•®•®•®•®•®•
Hay hayy,konfliknya belum muncul guys,sabar yaa.
Jangan lupa like and comment guys.
Saran kalian sangat dibutuhkan.R.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Will Be Fine
Teen Fictionsemua orang itu salah. anak perempuan yang selalu berkata kalau, "satu-satunya laki laki yang tidak akan menyakitimu adalah ayahmu", itu hanyalah omong kosong belaka. lalu,orang orang yang selalu berkata,"orang yang selalu ada di saat kau senang ata...