PROLOG

2.2K 83 9
                                    


Punya paras cantik dan menawan bukan hal yang mudah di banggakan. Termasuk aku, terlahir dengan sempurna tapi tidak dengan kisah hidupnya. Ibu dan Ayahku meninggal saat usiaku 14 tahun, meninggalkan duka yang sangat mendalam untuk aku dan adikku. Kayla Agista.

Setelah itu Nenek Jane mengambil hak asuh kami, dia tinggal dirumah kami. Nenek Jane adalah Ibu dari Ayahku. Setelah lama menetap di London seorang diri akhirnya dia kembali walau harus kehilang satu anaknya. Nenek berjanji tidak akan meninggalkan kami walau dalam keadaan apapun. Kami mempercayai itu, namun tuhan kali ini berkehendak lain. Nenek meninggal disaat umurku 18 tahun, dia terkena serang jantung akibat ulah Pamanku yang ternyata pembuat dan pengedar vaksin palsu selama 13 tahun.

Berita itu tersebar dimana-mana, dan tentu saja mengatas namakan pamanku. Selama ini profesi gelapnya adalah pembuat vaksin palsu sekaligus pengedar, dan dia bekerja sama dengan istrinya. Dulu kupikir Paman Sam adalah Paman yang sempurna bagiku, dia bagaikan ayah keduaku. Tapi setelah tahu dia si pembuat vaksin palsu. Aku benar-benar kecewa dan tentu saja aku malu menjadi keluarga penjahat.

Kini aku hidup berdua dengan adikku yang masih duduk bersekolah. Luntang-lantung, kesana-kemari aku mencoba melamar pekerjaan. Dari Restoran, Perkantoran, Cafe bahkan sampai kedai kecilpun tak ada satupun yang mau menerimaku. Alasan mereka hanyalah tidak membuka lowongan perkerjaan.

Sampai akhirnya aku bertemu dengan salah satu selebriti muda yang seumuran denganku tampak dikejar ribuan fansnya. Aku melihat para fansnya yang anarkis itu dengan kagum, aku berdecak kagum dan bertepuk tangan. Selebriti muda yang dikejar ribuan fansnya itu menatap kearahku dan berlari kearahku. Aku tampak panik melihat para fansnya tetap mengikutinya, aku ikut belari saat selebriti muda itu hanya berjarak 5 meter dibelakangku. Lebih terkejut lagi saat dia mencengkram pergelanganku dan mengajakku berlari sekencang-kencangnya dari ribuan fansnya yang anarkis itu.

Kami berhasil bersembunyi dibelakang badan mobil truk besar. Kulihat dia terengah-engah, dan keringat bercucuran didahinya. Penampilannya tampak acak-acakan.

"Sialan! Dasar bodyguard bego!" ucapnya.

Aku hanya terdiam, melihat mimik wajahnya yang tampak marah besar. Aku jadi ngeri. Ku coba mengatur napas dan memberanikan diri untuk bercakap denganya. "Halo! Aku Rayya Agista. Namamu?" ucapku antusias dan kucoba mengulur tanganku tepat dihadapanya. Dia tampak memandangku aneh, lalu menepis tangan.

"Gak punya TV ya? Masa gak kenal gue." ujarnya. Aku menatapnya bingung, sebenarnya aku tau wajahnya tapi untuk namanya aku lupa. Aku sangat payah mengingat nama orang.

"Duh. Aku tau kamu, tapi untuk nama kamu aku lupa."

Dia, si selebriti muda melirik kearahku. "Payah banget sih lo! Nama gue Karel, catet tuh diotak lo!" dia menoyor keningku dengan jarinya.

"Iya-iya. Oke Karel, namaku Yuri Agista. Salam kenal?" aku kembali mengulurkan tanganku. Karel kembali menatapku dan lagi-lagi menepis tanganku. Ini kedua kalinya dia menepis tanganku dengan kasar.

"Gue udah tau." jawabnya simple.

Karel mencoba mengintip dari balik badan truk memastikan para fansnya tidak lagi mengejarnya. Kulihat dia mengukir senyum dan mengelus dada. "Gimana? Aman?" tanyaku ramah.

"Aman" dia meresponku dengan ramah tidak cuek bebek seperti tadi dan tak lupa memberi jempol padaku.

Karel berjalan meninggalkanku. Aku menatap dia yang mulai menjauh, sejujurnya aku tidak tahu aku dimana, aku panik! Langsung saja aku mengejarnya dan menyerui namanya sekencang mungkin. "Karel! Karel! Tunggu aku."

Dia berbalik dan menepuk jidat, kali ini bukan karena aku tapi karena dia melihat para fansnya yang ada dibelakangku kembali menyoraki namanya dan mengejar kami. Aku segera lari menyusul Karel yang lebih dahulu berlari. Aku berusaha menyamakan langkahku denganya. Kami kembali berlari berdua, kali ini ketempat semula dan aku menariknya untuk bersembunyi didalam resto tempat aku melamar tadi. Dia mengikuti tanpa penolakan.

Pacar Kontrak {Oh Sehun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang