Kata orang cinta itu sesuatu yang mudah dirasa tapi sulit dimengertikan?
Entah bagaimana cara mengungkapkan bahwa aku ingin kamu
Ya, berada di sisiku sudah lebih cukup,
Walau aku tak tahu, hatimu untuk siapa.
*
Synedy, Australia
Setelah matahari terbenam Lia bergegas ke salah satu kafe Asia yang ada disalah satu tempat di Sydney. Walau orangtua angkatnya telah begitu banyak memberinya uang, tapi Lia tetap bersikeras untuk kerja dan cari uang sendiri, Lia mulai menekuni kerja Part-time khusus mahasiswa sejak semester pertama, dan disinilah Lia bertemu orang orang baik yang menerimanya.Lia membuka pintu kafe dan berjalan kearah ruang karyawan untuk berganti baju dan memakai apron. Matanya menatap semua pengunjung dengan teliti, dia mencari seseorang.
"Ethan! Liat Merry ga?"
"No, Merry sudah pergi Lia. Dia ikut suaminya kembali ke Jakarta,"
"Why!?"
"Mungkin karena pekerjaan?"
"Hm, baiklah. Oh ya, nanti kawanku dari Indonesia akan mampir kesini tolong layani dengan baik ya, aku mau ke minimarket sebentar."
"Who's name?"
"Dirga, dia nanti pakai kemeja biru navy, ok i'll be right back,"
Lia membuka apron nya dan berjalan keluar konter kopinya.
"Halo Dirga?"
"Iya bentar gue lagi kasir. Gue cepet kesana."
"Bye!"
Lia bergegas kembali ke Kafe dan menemui Dirga. Tapi sebelum Lia menghampiri Dirga justru ada wanita lain menghampiri Dirga dan sekejap suasana menjadi hening. Tak kala seorang wanita itu menampar Dirga. "IM PREGNANT, AND IT'S YOUR BABY"
"what!!?"
Lia yang berdiri didekatnya dan Lia menatap tidak percaya, sekaligus tersulut amarah di mata Lia.
"Lia, Lo lama amat?.."
Hah?
Tunggu dulu, Dirga? Oh yampun. Lia hanya keliru wanita itu bukan marah kepada Dirga yang dia maksud, melainkan Dirga yang lain . Tadinya Lia beperkir bahwa Dirga telah menghamili seseorang tetapi ternyata Lia hanya salah liat. Bahkan sekarang Dirga berada dibelakangnya dengan membawa semangkok saus.
"Hey, what's up?"
*
Rayya sepakat untuk menemani Karel mencari apartemen yang dekat dengan rumahnya, sudah beberapa tempat mereka kunjungi namun tak ada satupun tempat yang cocok untuk Karel, ini semata-mata hanya untuk pegangan kalau saja nanti rumah orangtuanya disita Bank, setidaknya Karel tidak harus ikut pulang ke Bali bersama orang tuanya.
"Kalau begini, malah Lo yang kecapean,"
Rayya menguap untuk kesekian kalinya.
"Ah gapapa rel, sekali kali begadang"
"Kayaknya gue pengaruh buruk banget ya? Kalo yang dari gue lihat hidup Lo teratur ya,"
Rayya menggeleng. "Gak juga.."
"Kalo masih bingung, apa aku buka kost aja?" Karel menoleh pada Rayya, entah maksudnya apa dia tidak mengerti.
"Rumahku lumayan besar, tapi hanya ada aku dan adikku. Apa tidak sebaiknya aku buka kost supaya ramai? Kan seru hehe," kekehan diakhir membuat Rayya semakin gemas Dimata Karel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Kontrak {Oh Sehun}
FanficSelebriti yang dikejar beribu pertanyaan tentang 'Pacar' dan membantah berita miring mengenai dirinya sebagai Gay, menawarkan Yuri sebuah pekerjaan dengan menjadi Pacar 'Kontrak'. Tugasnya mudah dan syarat wajibnya adalah Tidak ada cinta didalamny...