chapter 2

1.2K 58 3
                                    

Sedih, mungkin satu kata itu yang bisa digambarkan dari perasaan gadis berambut panjang tersebut. Entah kenapa nasib nya diluar dugaan. Dulu dia berfikir bahwa harta ayahnya tidak akan habis tujuh turunan pun dan mereka akan hidup serba berkecukupan. Tapi dengan datangnya tsunade, ya ibu tirinya yang hanya ingin kekayaan ayahnya tersebut hidup mereka hancur. Hinata tau tsunade dalang dalam semua ini. Tapi Hinata tidak bisa menyalahkan begitu saja, lagi pula tsunade sedang mengandung anak tousan dan Hinata tidak ingin menyakiti jabang bayi tersebut. Biarlah tsunade pergi dengan sisa-sisa uang ayahnya dibrankas demi kelangsungan hidupnya dan anaknya. Hinata iklas, tapi, Hinata tak iklas melihat wajah penuh beban ayahnya dengan tubuh tak berdaya diatas ranjang rumah sakit.
" Hinata..  "
Suara itu lagi. Entah kenapa Suara wanita yang yah mirip sekali dengan Suara hantu di filem filem karya james haw gituu hihi#plakk. (Abaikan)
" ya? ." Hinata cukup ingin tau siapa itu dan ini kali ketiga dia mendengar Suara wnaita menyeramkan saat bekerja sip malam. Kebetulan pom bensin sedikit sepi namun tetap saja lokasinya kan dekat jalan raya otomatis Suara berisik mobil dan motor tidak asing ditelinganya tapi jangan salah pendeegaran Hinata cukup tajam dengan hal hal seperti ini. Ya kata mendiang ibunya bilang sih anak sulung akan menerima sebuah keajaiban berupa kekuatan dan pelindung. Tapi hinata tak terlalu percaya mitos, toh dia hanya bisa merasakan kedatangan mereka dan tak lebih dari mendengar dan melihat.
Samar-samar sosok itu menunjukan wujudnya. Sosok tinggi yang Hinata perkirakan setinggi 2 meter itu sangat kurus, sosoknya berambut panjang hingga menyentuh tanah tapi kakinya 15cm dari permukaan tanah dia melayang dan itu artinya dia hantu.  Keringat dingin mulai mengucur, sosok itu luar biasa seram dengan dua tanduk putih dikepalanya. Dia sosok wanita dengan tubuh pucat dan mata pucat. Sosok itu tampak bersinar tapi kekeh saja menyeramkan karna mulutnya lebar dan giginya Ah Hinata tak bisa bayangkan jika tangannya digigit oleh nya.
" Apa ma-mau mu. " tanya Hinata mengontrol rasa takutnya.
Sosok itu semakin dekat dan wajahnya tiba-tiba berubah menjadi cantik. Ya. Tidak ada tanduk dan tidak ada gigi piranha. Dia cantik seperti putri.. ya walau sangat pucat. Hehe mubgkin pucatnya itu sudah dari kodratnya. Oke abaikan -.-
" Hinata akhirnya aku bisa menemuimu dengan caraku sendiri. "
" ? ." Hinata mengernyit. Maksud makhluk ini Apa?.
Jubah putih yang dipakai makhluk itu terangkat lebar seperti gorden di istana yang lebar saat dia mengangkat tangannya dan memeluk gadis mungil tersebut. Gelap. Itu yang dirasakan Hinata. Selanjutnya Hinata tak bisa bergerak sedikitpun.

To be continued...

Hehe becanda XD..  Haha maafkan author sableng ini.. Oke Abaikan... next...

" ternyata kuya sudah bisa menemui tuannya dengan caranya sendiri. "
" kuya?  ." Mata onix itu melirik makhluk seram bernama kuro yang duduk tak jauh dari bangku belajarnya. Kuro yang duduk diranjang king-Size tersenyum.
" ya maksudku kaguya, " katanya ketus.
" sebut nama seseorang denga baik bodoh, itu akan membuatku bingung. "
" ayolah Sasuke itu nama alay dikalangan iblis, mentang-mentang dia iblis suci jadi dia  memilih namanya sendiri anehkan?? Jadi ya kau tau itu aku selalu menyebutnya kuya hem walau nama itu mengingatkanku pada nama pelawak di televisi ."
Sasuke berdiri dan ikut naik diranjang, " Oke kuro sepertinya kau sangat iri dengan kaguya Apa karna kau iblis hitam atau karna nama nya? ." Tanya Sasuke dengan nada candaan. Haha kalian tidak akan percaya bahwa sasuke hanya bisa bercanda dengan kuro.. ya kuro sudah berteman dengan Sasuke saat Sasuke berusia 5 tahun. Kuro tau saat Sasuke kesal saat Sasuke jatuh cinta dengan gadis cherry saat dia kesal dengan pria tan dan ya saking sering bersamanya jadi begitu lah.
" ya ku kira dua-duanya. " jawab kuro santai.
" Ah baiklah aku akan memberikan gaun mendiang ibuku Ah gaun putih itu sepertinya cocok untukmu dan kukira namamu akan lebih cantik jika menambahkan suffix chan. Bagaimana .. kuro-chan..? ." Goda Sasuke.
Kuro langsung melayang, " sialan kau..  kau kira aku barbie? Dan stop ini tidak lucu. Lebih baik aku keluar mencari angin. " kata iblis tersebut melayang kearah jendela.
" dasar iblis sensitiv " gerutu Sasuke dengan mulut menahan tawa. " tapi... jika gadis bodoh itu sudah mengenal kaguya, penyamaranku akan terbongkar.. " dengan cepat dia bangkit dari rebahannya. " aku harus mencari cara. "


To be continued

Hoho arigato sudah mw baca chapter 2 nya ^^ see you next chap...

GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang