Chapter 4

703 41 1
                                    

Hinata Pov
Hah Apa dia bercanda? Dan hei siapapun tolong bangunkan aku dari mimpi aneh ini.! Aku terus menatap wajah wanita pucat itu, dia memiliki mata yang sama dengan ibu.
" uchiha dan hyuga sudah lama bermusuhan dan sekarang masih ada waktu untuk memperbaiki semuanya. "
Apa yang dia maksud 'memperbaiki'?.
Kaguya menghela nafas dengan wajah seakan tau bahwa aku masih belum masuk kedalam ceritanya, " Apa kau kira mereka bermusuhan dan bersaing hanya ingin membuktikan mereka hebat?. Bukan. Sama sekali bukan. "
" dan sekarang.. aku masih tak percaya padamu makhluk astral. " kata ku pedas. Cukup kesal juga.
Aku berdiri dan tiba-tiba aku merasa terpental jauh sangat jauh yang ku lihat hanya gelap dan yang kurasa dingin. Lalu damai.

Hinata Pov end

.
***
.
" bagiamana jika tepung dengan telur busuk? ."
" hn. "
" ember dengan air kotor?. "
" hn. "
" Atau- ."
" hentikan kuro aku tidak ingin melalukan hal itu. Aku bosan. " kata sasuke Ketus.
" baiklah baiklah... kau sungguh tidak asyik. " makhluk hitam itu diam melipat kedua tangannya Lalu bersandar didinding.
Sedangaan sasuke, matanya melihat keluar jendela. Melihat segalanya dari atas memang sangat indah tapi bukan keindahan yang sedang dia nikmati tapi seseorang yang sedang terduduk ditaman. Gadis itu selalu sendiri, hatinya sedikit ngilu melihat kehidupan gadis yang hampir setiap hari dia jahili tanpa sepengetahuan gadis tersebut dengan kata lain sasuke dibantu kuro.
" huff. " dia menghela nafas, tapi dia juga tidak bisa berhenti untuk menjahati gadis itu. Dendam membakar jiwanya, walau tangannya sudah berlumuran darah membunuh para hyuga namun dia hanya ingin membuat Hinata menderita hingga dia mati dengan penderitaan mendalam. Itu sangat setimpal bagi sasuke atas perlakuan para hyuga yang telah menghancurkan keluarganya. Tapi... jauh dari lubuk hatinya yang terdalam dia sangat menyukai Hinata. Haha konyol tapi memang ini betulan. Dimulai dari awal MOPD.

Flashback on..

Limosin hitam terparkir didepan gerbang sekolah yang sangat mewah. Dua orang pengawal dengan setelan jas hitam serta kaca mata hitam keluar membuka pintu dan memayungi sang pangeran. Tuan muda yang terlihat cuek itu berjalan santai ditengah pria bertubuh besar itu, tubuhnya yang belum begitu besar ya maklum dia masih berumur 13 tahun. Dia sangat tampan Cukup membuat para siswi berteriak histeris.
Dua bodyguard itu hanya mengantar hingga depan lapangan sekolah karna pangerannya merasa risi. Setelah kepergian dua bodyguard itu sosok tak kasat mata berdiri disisi uchiha sasuke, ya pangeran uchiha yang tampan dan dingin .
" ayo kita cari hyuga itu. "
Mata onix itu melihat lapangan yang begitu sesak penuh dengan para siswa-siswi berkumpul ya karna ini hari penyambutan murid ajaran baru. Tadinya sasuke dilarang untuk ikutan karna menurut Kakashi sang ayah angkat yang takut akan ada orang yang menyakiti sasuke, tapi sasuke bersikeras ingin ikutan karna dia tidak sabar ingin membalas kan dendam.
" ahh itu dia.. aku bisa lihat kemilau nya. "
Suara kuro menyadarkan sasuke, sasuke melihat kearah yang ditunjuk kuro.
" aura yang damai namun menghanyutkan..." gumam kuro.
Seorang gadis bertubuh 'mungil' bagi gadis seusianya. Ya dia manis. Dengan rambut dikepang dua dan poni rata pas se alis.
Kawaii. Tanpa disadari sasuke bersemu merah.
" kau menyukainya?." Tebak kuro.
Sasuke terbatuk, " aku hanya kepanasan. Ayo kuro, kita cari tempat istirahat yang nyaman. " kata sasuke kecil menyembunyikan arti dibalik semu dikedua pipinya itu.
Cukup sulit mencari tempat peristirahatan baginya, gadis-gadis selalu mengganggunya bahkan hantu-hantu pun banyak yang melirik sasuke. Hei ayo lah! Sasuke hanya anak kecil 13 tahun yang masih dibawah umur!.
Sasuke sudah biasa dengan makhluk astral dia terlahir dengan kemampuan yang diturunkan sang ayah. Dan kalian pasti tau makhluk disisinya juga adalah makhluk astral.ha ha ha. (Boringgg.kacang.kacang..lupakan.. -.-) .
" eh? ."
Suara lembut itu hinggap ditelinga kecil sasuke saat tangannya tak sengaja menyentuh sesuatu yang lembut.
Wajah polosnya melihat gadis yang.. sumpah demi apapun dia sangat kaget! Kagett! Kagettt! ...malu.... pengen teriak tapi takut mati gaya. Ya jadinya mematung.
Tangan putih porselin itu menyentuh paha mulus gadis dengan mata amethys, bodohnya sasuke malah diam menatap datar tangannya.
Wajah sasuke sudah sangat merah dan gadis didepannya diam sejenak Lalu tiba-tiba tamparan kencang yang Cukup membuat lukisan indah dipipi mulus milik bungsu uchiha itu tercipta hinggap.
" plakk! .. hen-hentaiii! ." Dengan wajah marah dan hidung merah siap menangis gadis itu memegang ujung roknya Lalu pergi.
Kuro tertawa, " kau membuat permulaan yang bagus... sasuke-chan.. "

Flashback off

Senyuman tiba-tiba keluar dari bibir tipis pria uchiha itu. " konyol.." gumamnya. Sejak dari itu sasuke senang membuat Hinata menangis, tapi pernah suatu hari yang membuat Hinata menangis bukan dia tapi itu membuat hatinya sakit. Ya. Saat ibunya meninggal. Hinata berubah 180° . Dia tak riang tak juga tersenyum. Wajahnya selalu bengkak karna terlalu lama menangis.
" kau harus membuang cinta pertamamu sasuke.. kau harus ingat dengan klan mu. Dengan hyuga yang telah membuat kluarga mu hancur ." Perkataan kuro menyadarkannya dari lamunan.
'Sialan! Dia mencuri dengar lagi.' Batin sasuke.
" aku dengar itu.." kata kuro lagi kali ini dengan Senyum tengilnya.

To be continued...

Hohoo akhirnya bisa up juga ^^ terimakasih untuk kalian yang Udh Baca Cerita ku mungkin kedemgarannya konyol ya aku ngobrol sendiri -.- tapi aku bersyukur masih ada yang kau Baca ^^ dan terimakasih reviewnya... konbanwa... bye bye.. see you nect chap yaaaa...

GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang