Chapter 5

694 45 6
                                    

" pergi lah. "
" tidak. Aku tidak akan pergi. "
" nande? ... kau sudah membuatku seperti orang gila hari ini... terbangun di depan pom bensin dan dianggap gembel, sampai disekolah aku demam dan aku lupa mengerjakan tugas fisika pelajaran orochimaru sensei si guru killer pula.. belum puas kah kau??? ." Ucap Hinata ngotot kearah makhluk astral disisinya.
Semua orang yang ada disekitar taman sekolah melihat Hinata kaget, ya of chours mereka tentu tidak akan melihat Apa yang dilihat Hinata bukan?? .
Hinata menoleh ke kanan ke kiri dimana orang-orang mulai berbisik. Menghela nafas, " oke fine. Sbelum aku beneran di anggap gila. Lebih baik aku pergi ke UKS lagi. "
.
******************★******************
.
tidak terasa hari sudah mulai sore, bel pulang pun berbunyi membangunkan gadis indigo yang tertidur di ranjang UKS, tangan pucatnya dia tempelkan didahi.
" sedikit lagi, " gumam Hinata.
Belum sempat kaki mungilnya menyentuh ubin hinata mendeegar suara pintu terbuka membuat Hinata mengurungkan niatnya untuk pergi. Cukup aneh ada orang yang ke UKS di waktu bel pulang ini.
Mata Hinata memperhatikan sekitar, tidak ada kaguya, Ah syukur lahh mungkin dengan ini aku bisa mulai menjalani hidupku dengan normal seperti semula. Semoga dia tak kembali lagi. Batin Hinata.
Tiba-tiba sosok pria berdiri didepan ranjang yang diduduki Hinata, Mata onix bagaikan elang itu seakan menusuk Hinata. Rambut gelapnya menambah kesan evil Lebih dahsyat.

Jeda sebentar..
1 detik
2 detik
3 detik

" Apa yang kau lakukan disini? ." Tanya mereka berdua bersamaan.
Hinata menutup mulutnya sekaligus pipinya yang memerah.
Sasuke berusaha keras menutupi kegugupanya, ini adalah kali kedua dia berhadapan secara langsung dengan Hinata. Ya! Lalu Apa yang dia lakukan saat menjahili Hinata?? Tentu dia melakukannya secara diam-diam tampa Hinata ketahui.
" um.. ano..  " Hinata beranjak dari ranjang, " permisi, " katanya sambil berjalan keluar.
Belum sempat dia menyentuh gagang pintu, suara barinton membuatnya terhenti.
" kau.. Hinata? Kelas 11 B? ."
Hinata menoleh dan mengangguk,  " ne, Lalu kau sendiri?  ." Tanya balik Hinata. Jujur Hinata ingin pergi dia merasa kepalanya berkunang-kunang. Tapi Apa boleh buat orang ini sepertinya mengenal dirinya.
'Sasuke no baka, bukan kah kau sudah kenal dia heh? ,'  kata kuro yang berada diluar jendela. Dia tak bisa muncul didepan Hinata karna sekarang Hinata tentu bisa melihat dirinya begitu pula kurama.
" sasuke desu,  bukan kah kita sekelas. " kata sasuke.
Hinata memperhatikan pria didepannya. Dia tidak pernah memperhatikan orang, dan dia baru sadar ada pria sekeren dia dikelasnya.
" ya tak Apa jika kau tak mengenalku, aku mengerti... " kata sasuke berusaha kalem dan jaim. " by the way-,"
"Brukk!.. "
Hinata terjatuh ke ubin,  dia pingsan.
" modukusai.. sudah lah ayo Kita pergi sasuke aku lapar-. "
Sasuke tak menghiraukan ocehan makhluk dijendela tersebut dan malah mengangkat tubuh Hinata dan menyimpannya diranjang UKS.
" jika kau lapar, di tas ku ada wafer seperti yang kau suka kuro ." Kata sasuke sambil memperhatikan lekuk wajah Hinata.
Kuro muncul didepan sasuke Tiba-tiba, " nande yo.. aku ingin makan bersamamu. "
" hoh kau kira aku gay? Lihat didepanku ada gadis manis ya jelas aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. " kata nya Lalu mengelus wajah Hinata.
" kau jangan mencintainya.. ingat itu..  " kata kuro penuh penekanan.
" Tenang saja ini salah satu rencanaku. "

To be continued...

Hoho (・∀・) thanks for reading minna ^^ .. dari pada baca doang mending kritik dech ^^ hehe suara dan like kalian membuatku semangat °…°
Ne.. see you next chap =>

GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang