Chapter 6

1.2K 53 12
                                    

Brukk!
Buku Buku tebal berhamburan diatas lantai, sebagian kertas nya berterbangan mengikuti alunan angin yang terhembus dengan tak sengaja.
" Apa kau tidak punya mata hah? ." Cerca gadis yang tak sadar diri bahwa dirinya Salah.
Hinata menyingkapkan rambutnya kebelakang lalu membenahi buku-buku yang dia bawa. Dia tak ingin berurusan dengan gadis pink didepannya itu. Ya siapa yang tidak kenal dia, gadis populer yang banyak dicintai para pria disini. Dan, juga, mungkin sangat berkuasa?.
" gomen.." katanya pelan masih menunduk.
Merasa terabaikan, sakura mengambil Buku biografi yang hendak Hinata ambil di lantai. " hanya Maaf? ."
Hinata menghela nafas, " ta-tapi kan ini juga Salah mu, kau yang berjalan sambil memainkan ponsel dijalanan . Aku tak berniat menabrakmu, jadi seharusnya kau yang minta Maaf.."
Sakura tertawa, " sudah lama aku tak mendeengar kau bicara panjang lebar seperti ini, hah Apa hyuga corp sudah bangkit lady Hinata? Haha.. kasian sekali.."
Hinata semakin menundukan kepalanya, Apa yang dibicarakan gadis ini. Kenapa dia bisa mengenal aku dan hyuga corp?, batin Hinata. Tapi ya Hinata sadar berita ini sudah tersebar, tak heran orang sepopuler sakura tidak tau. Tapi kan sakura itu bukannya tipe orang yang tidak terlalu peduli dengan kehidupan orang lain? Lalu Kenapa dia bisa tau?. Fikir Hinata.
Sakura mendorong Hinata hingga buku-bukunya kembali berserakan, " ups.. Maaf ya, Haha " katanya lalu pergi begitu saja.
Kaguya muncul dan berdiri disisi Hinata, mata Hinata sudah berkaca-kaca Tapi dia berusaha untuk tidak menangis. Tangannya sedikit lecet akibat dorongan keras dari sakura dia tak menghiraukannya dan kembali memungut buku-buku yang terjatuh.
" sakura memiliki hantu. "
Hinata tak menghiraukan ocehan Kaguya.
" hantu kedengkian. Dia iri padamu. Kau harus lebih hati-hati Hinata." Kata Kaguya lagi.
Hinata tetap tak menghiraukannya.
.
****************★*****************
.
" aniki!! ."
cresshh..
Darah terlumuri diwajah polos anak lelaki tersebut.
Darah segar tak henti keluar dari mulut pria yang dipanggil aniki tersebut, dengan tatapan tak kuat menahan sakit dia berusaha berkata.
" lari! Lari sasuke! Lari!! LARI!!!!." Katanya sebelum tiga buah pedang mengambil nyawanya.
Sasuke melihat shock pria yang sudah tak berdaya didepannya itu, disebrang sana pria dengan mata pucat dengan penuh urat disekitar matanya berjalan santai mendekatinya. Helai coklat lurus itu tertiup angin, senyuman penuh kemenangan miliknya terlihat sangat menyeramkan dimata bocah umur 7 tahun itu.
" A..aniki.." air mata membasahi kedua pipinya. Takut. Dia sangat Takut. Berdiri sendiri ditengah hutan dengan kakanya yang sudah tak bernyawa Dan orang yang ingin membunuhnya. Namun tiba-tiba sosok hitam muncul dibelakang bocah tersebut Dan dengan kasat mata sosok itu mengadang pria tersebut dengan pedang yang tertancap di perut sang aniki tanpa sepengetahuan sang pembunuh.
" kuro.." Kata sasuke kearah makhluk tersebut.
" mustahil.." dengan mata melihat tak percaya dia menyempatkan untuk bicara. Namun tak lama senyum angkuh nya keluar kembali, " Zonk! Kau membunuh orang yang Salah kawan.."
Sekelebat cahaya biru menyilaukan mata membuat sasuke terjatuh karna bukan hnaya cahaya Namun tiba-tiba angin bertiup kencang.
Dan sosok dengan wujud yang menyeramkan Berdiri didepan makhluk yang dipanggil kuro tersebut.
" hah jadi kalian telah menyatu heh, syukur lah dengan begitu akan mudah membunuh kalian berdua, hyuga keparattt! ." Kata kuro.
Sasuke kembali Berdiri, jadi ini yang disebut penyatuan antara tuan dan iblis. Mereka bisa bertukar tempat dan jika salah satu dari Mereka mati maka Mereka berdua mati. Dengan imbalan Mereka memiliki great D, kekuatan tingkat tinggi.
Sasuke yang sedari tadi diam tiba-tiba sesuatu mendekatinya. Bukan hal negatif.
" shi- shisui? ." Kata sasuke saat melihat sosok makhluk yang selalu berada disisi itachi, sang aniki. " nande? ." Bukan kah jika tuannya mati maka iblis nya pun mati?, batin sasuke.
Makhluk dengan tinggi 2 meter itu tersenyum, " sebelum kejadian ini terjadi, itachi mewariskan kekuatan kita kepadamu.. terima lah.. " sosok itu memberi sebuah kalung dengan gantelan batu, sekilas ini hanya terlihat seperti batu giok hijau yang banyak kita temukan di pasaran Tapi jika diperhatiakan dengan seksama, dan teliti, batu giok itu terukir sebuah jimat.
" pegang dan baca jimat nya dan kami akan membantumu.. ja.. sayonara... sasuke... sama... " katanya lalu menghilang bagaikan debu tertiup angin.

" HAH!! ."
" nande yo sasuke-chan? Kau mengagetkanku! ." Kata kuro kaget.
Sasuke menoleh kearah kuro yang sedang membaca majalah dewasa dengan cover gadis idol berpakaian bikini seksi.
sasuke cukup maklum dengan kuro karna dia memang seddkit mesum. Mengelap keringat didahi lalu bangkit. Dia Berdiri didepan kaca wastafel, dia lihat pantulan wajah tampannya. Lalu tak sengaja melihat kalung giok dilehernya.
" mimpi itu lagi heh? ."
Sasuke mencuci wajaanya tanpa menghiraukannya makhluk astral tersebut. " ya sudah lah , aku sudah biasa diabaikan." Kata kuro cuek lalu kembali ke majalahnya.
Mata onix itu terfokus ke kalung giok nya, dia tak pernah menggunakan kalung giok ini. Apa kalung ini berguna? . Fikir sasuke.

To be continued...

Gomene postingnya telat ^^ akunya sibuk... makasih yang Udh voted and baca ff aku :) .. makasih juga yang Udh komen.. :p Maaf ya aku ga bales komen kalian dengan benar *plakk*gampar* Gomene akunya sibukk....
.
Oke.. see you next chap minna.. :* :*

GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang