Beautiful Liar

Beautiful Liar / == One ==

Cast :

Seungcheol, Jeonghan, Seungkwan, Vernon, Mingyu, Wonwoo

OC : Madam Lee, Im Shinmyuk

Genre : boysxboys...hurt? Bisa juga....Mature?? Mungkin....karena ada sedikit adegan dewasanya.

Note : Ini hanya fanfiction....Jadi cerita di dalam fanfiction ini tidak nyata. Rhe hanya meminjam nama – nama di atas untuk keperluan cerita...Jika ada kesamaan dengan cerita lain...mohon di maafkan karena ide ini muncul begitu saja...^^

== ONE ==

Dug jedug jedug jedug...

Suasana ramai dan bising tengah mengisi sebuah pub yang cukup mewah di kota Seoul. Banyak pengunjung yang sedang melantai untuk menikmati alunan music yang sedang dimainkan oleh DJ di pub tersebut. Jangan lewatkan juga para waiters yang berpakaian sexy sedang berkeliling mengantarkan minuman untuk para tamu.

"One Tequilla...Go...," seorang bartender tampa menuangkan campuran cairan bermacam – macam jenis menjadi minuman yang disebut dengan Tequilla.

"Call....," seorang waiters mengedipkan sebelah matanya pada bartender tersebut.

Bartender itu tampak kembali sibuk mencampur minuman – minuman yang telah dipesan pengunjung di sana. Dengan cekatan dan tangan yang terampil terkadang ia membuat suatu atraksi sehingga para pengunjung di sana terpesona dengannya.

Siapa yang tidak terpesona? Rambut panjang sebahu dengan sedikid highlight di bagian poni yang menjuntai, wajah yang cantik, dan senyum yang mempesona. Banyak pengunjung yang salah mengira awalnya. Mereka pikir barista itu adalah seorang wanita tapi mereka salah besar. Bartender itu seorang laki – laki tulen. Hanya saja ia diberi kelebihan dengan wajah yang cantik dan postur tubuh yang proporsional.

"Jeonghan~ah....ini... dari pria yang di sana," tampak seorang waiters memberikan secarik kertas sambil menunjuk seseorang yang menyuruhnya.

Bartender yang ternyata bernama Jeonghan itu membuka kertas itu dan tersenyum miring. Ia melihat pria yang memberikan kertas itu dan tampaknya tidak buruk juga.

Jeonghan...tepatnya Yoon Jeonghan. Sudah menjadi bartender di tempat itu selama tiga tahun. Banyak penggemar Jeonghan di sana. Wajahnya yang cantik bak malaikat kadang membuat orang salah menilai. Ia sebenarnya bukan malaikat.

Sisi kelamnya membuat Jeonghan menjadi seperti ini. Bukan tidak ada yang melarangnya tapi ia sendiri yang memutuskan untuk menjalani hidup seperti ini. Hidupnya berubah sejak pertama menginjakkan kaki di Seoul.

Bagi pelanggan pub tersebut, bukan hal yang baru lagi jika melihat beberapa pasangan terkadang making love di setiap sudutnya. Jijik? Mungkin, tapi tidak dengan Jeonghan karena ia adalah salah satu penikmat making love tersebut.

Jeonghan, selain menjadi bartender ia bisa dikatakan pria panggilan. Tergantung siapa yang memanggilnya. Jika yang membookingnya seorang wanita berarti ia sedang beruntung, tapi jika laki – laki ia membatasi hanya dengan oral sex saja. Tidak lebih.

Seperti hari ini, ia mendapat tamu seorang laki – laki. Beberapa menit setelah ia mendapat pesan dari tamu tersebut, ia meninggalkan meja bartendernya. Ia berjalan menuju sebuah ruangan sambil memberikan kerlingan untuk menggoda laki – laki tersebut.

Ruangan itu memang dibuat khusus untuk Jeonghan jika ia mendapatkan tamu laki – laki. Hanya oral, ia tidak harus meninggalkan pub bukan? Setelah itu ia bisa melanjutkan pekerjaannya.

"Ah..ah....," kau sungguh pintar sayang.

Jeonghan tidak menjawab....ia hanya memainkan tugasnya hingga laki – laki tersebut orgasme dan ia mendapatkan uang bayarannya. Jeonghan melirik genit ke arah laki – laki yang entah siapa namanya sambil mengedipkan sebelah matanya.